Anak polos yang tidak sesuai dengan usianya, itulah yang sering dikatakan banyak orang jika melihatku. Tapi, aku tetaplah aku. Walaupun orang lain berkata aku seperti anak kecil, tapi aku tidak ambil pusing dengan itu semua. Banyak orang yang memili...
Mobil hitam milik keluarga Mahendra tiba di halaman depan rumah yang tidak terlalu besar namun masih kelihatan rapi dan berkesan seperti rumah orang kaya.
Aira turun dari mobil melewati pintu sebelah kanan yang langsung bertemu pintu utama rumahnya yang terbuka. Sedangkan Aina turun dari mobil melewati pintu sebelah kiri. Otomatis dia harus berjalan setengah memutari mobil jika ingin masuk rumah.
"Makasih pak Ali" kata Aira dan Aina secara bersama.
"Sama-sama non. Saya permisi dulu" setelah itu Aira dan Aina masuk ke kamar masing-masing tanpa ada pembicaraan di jalan.
Aira masuk ke dalam kamarnya yang memiliki nuansa hijau dan biru, sedangkan Aina masuk ke dalam kamarnya yang berada di seberang kamar Aira yang memiliki nuansa pink. Kamar mereka terletak di lantai dua bersama bunda pula. Kamar Aira lah yang bersebelahan dengan bunda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Kamar Aira*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Kamar Aina*
Aira masuk ke kamarnya dan memilih mengambil handuk hijaunya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, ia lebih memilih bermain ponselnya untuk mengecek akun-akun sosmednya dan duduk di tengah-tengah ranjang sambil menyantap keripik pedas favoritnya.
Sementara Aina, kakak Aira dan sekaligus kakak kelas Aira tertua yang menjabat sebagai anggota OSIS kini tengah sibuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolahnya yang sedikit menumpuk akibat dia tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar untuk hari ini dan 2 hari kedepan.
Jangan ditanya, sosok Aina ini sangat jarang mandi ya sekarang dia belum mandi lah! Dia sedang duduk di meja belajarnya menggunakan baju osis, dasi terlepas tetapi masih di kalungkan ke lehernya dan dia tidak memakai rok abu-abunya karena ia memakai celana rangkepan yang biasa ia pakai. Rok dan sabuk ia taruh sembarangan di lantai kamar, tas ia geletakkan di kasur, sepatu dan kaos kaki ia taruh berserakan di lantai. Inilah yang biasa dilakukan Aina hari-harinya.
Kebiasaan Aira bertolak belakang dengan kebiasaan Aina. Bagaikan kutub utara dan kutub selatan, bagaikan air dan minyak, dan sebagainya. Tetapi Aina lah yang rutin membersihkan kamarnya, minimal 3 hari sekali karena kebiasaannya ini.