★Tujuh★

18 8 0
                                    

"Gila bagus banget"

"Cantik banget"

"Eh itu kan yang kemarin jatoh kena kabel"

"Iya kok sekarang berubah"

"Kayak power ranger berubahnya"

"Kaya bunglon"

"Suaranya masyaallah"

"Karunia Tuhan"

"Subbahaballah"

"Jago main gitar ternyata"

"Lagunya bagus banget"

"Favorit dahh"

Aira hanya bisa menatap seluruh penonton dengan wajah yang berbinar, serta menutup mulutnya dengan tangan karena ia sungguh tidak percaya bisa membuat penonton terkagum oleh penampilannya.

Aina datang dan memberi pelukan hangat untuk adiknya karena ia telah sukses menyuguhkan bakatnya. Aira semakin bahagia sampai ia meneteskan air matanya bak ia meraih kemenangan dalam mengikuti kejuaraan lomba. Ia membalas pelukan kakaknya dengan erat.

"Adik lo na?" Kata Dinda. Aina hanya mengangguk.

"Eh, kok nangis?" Tanya Dinda kepada Aira. Aira langsung mengusap air matanya dan kembali memeluk kakaknya.

"Kaya menang juara satu se Asia Tenggara aja" kekeh Devan.

"Paan si lo dev?" Kata Aina.

"Aira terharu" kata Aira sambil menyeka air matanya.

"Oh, Aira terhura?" Kekeh Aina.

"Kenapa?" Tanya Dinda.

"Karena Aira nggak pernah ditepuk tanganin semeriah ini"

"Pertama kali manggung udah kaya gini, iri gue" ucap Jefri.

"Lo jelek sih" kata Devan dingin.

"Mentang-mentang banyak fans" kata Jefri sedikit teriak.

"Malah brantem nih bocah" kata Dinda sambil menyentil kepala Devan. Devan hanya meringis kesakitan.

"Kak, semua laki-laki itu ganteng, dan semua perempuan itu cantik. Kalo mereka ketuker raganya ntar kaya film anime Jepang yang Aira tonton" kata Aira.

"Tuh, dengerin dev. Semua cowok tu ganteng. Panutan gue lo ra" teriak Jefri dari sudut aula.
"Okelah, terimakasih Aira atas persembahannya. Beri tepuk tangan yang meriah untuk perwakilan dari kelas X IPA 3" kata Dinda.

Aira duduk di barisan kelasnya. Ia sangat senang karena persembahan darinya diapresiasi begitu meriah. Ia duduk manis sembari menonton pensi-pensi dari kelas lainnya. Ia sangat terhibur. Suasana hatinya kini sangat cerah, secerah terik matahari hari ini.

Pukul 14.45 WIB.

Penampilan demi penampilan Aira tonton dengan sangat antusias. Hingga ia tak sadar akan penampilan terakhir dari kelas X IPS 6 dan saatnya pembagian kelas berlangsung.

"Dan ini adalah penampilan terakhir kita, beri tepuk tangan yang meriah untuk kelas X IPS 6" ucap Dinda.

"Setelah ini ada jadwal terakhir pembagian kelas. Daftar nama siswa telah tertempel di Mading depan Aula, nanti silahkan cek satu-persatu nama kalian dan silahkan pergi menuju kelas kalian" kata Devan.

"Dan ini mungkin merupakan MOS terakhir kita, jadi kami selaku ketua panitia dan pengurus OSIS serta MPK mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk kalian semua. Jika ada kesalahan kami mohon maaf ya adek-adek" kata Dinda.

Study Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang