53

2K 73 2
                                    

Selamat membaca kisah Alen dan Alex

Budayakan vote dan komen setelah membaca cerita ini
*
*
*

"Kepercayaan itu pondasi hubungan.Kalo gak ada pondasi nya bisa roboh,dan itu lah yang terjadi"
***

#Happy reading!

Perasaan Alen hancur.Hati nya pun sama.Bagai disambar petir.Untung saja hati nya tidak gosong.Alen pergi meninggalkan pesta itu.Mungkin itu tidak bisa lagi disebut pesta oleh Alen.Itu hanya lah sebuah petaka.Andai ia tidak memaksa Alex untuk datang,maka hal ini tidak akan terjadi.

PESTA SIALAN!!

Alen meneriaki itu terus dalam hati nya.Alen belum pulang.Cewek ini hanya pergi namun masih berada di luar sekolah.Sedang terduduk lemas sembari menunggu angkutan umum.Jujur ia takut.Hari sudah larut,mana mungkin ada angkutan umum.Jika ada bagaimana jika berbahaya.Kan sekarang marak penculikan.Membayangkan nya saja sudah membuat bulu kuduk Alen naik semua.

"Mama.Aku rindu!"Alen menangis.Tak peduli apapun lagi.Ia hanya bisa menangis meratapi hari ini.Mata nya sembab,hidung nya merah.Ia begitu terluka namun tidak berdarah.Air mata nya tumpah begitu saja,tidak ada niat dalam diri nya untuk menyeka air mata tersebut.

"Hey.Dont cry please."

Ada tisu yang mengarah pada nya dari samping.Alen menoleh menatap cowok yang sedang tersenyum kepada nya.Alen mengambil tisu itu dari tangan Aldo"Makasih."Jawab Alen ketus.

Aldo terkekeh"Lo lagi sedih masih aja cuek ya."Aldo tidak berniat mengejek atau apa.Niat nya hanya ingin menghibur"Lo emang nya ta–"Aldo terkejut karena tiba-tiba Alen memotong perkataan nya dengan sangat cepat.

"Lo juga mau bilang gue yang ceburin Quensa?Iya?!"Alen jadi ngegas.Kesal sendiri pada Aldo.Ia fikir niat cowok itu menyodorkan tisu itu baik ternyata tidak sama sekali.

Aldo menggeleng lalu memegang pundak Alen"Gue yakin lo ga se jahat itu sama orang."Aldo berdecak kesal"Quensa itu dari dulu emang licik nya keterlaluan.Yang gue ga ngerti kenapa Alex jadi kaya gitu."

Alen menunduk setelah mendengar perkataan Aldo yang menjelaskan keanehan sifat Alex.Dia sendiri juga merasa kaget.Sangat.

"Gue gak ngerti."Alen menghela nafas berat.Kemudian ia menggunakan tisu dari Aldo untuk menghapus air mata nya.Alen tidak merasa malu di hadapan Aldo meskipun wajah nya tampak sangat buruk.Begitu berantakan.

Aldo membantu Alen bangkit,lantas gadis itu berdiri menghadap Aldo"Lo jadi cewek jangan lemah Len.Gue ga ngerti sama Alex dia lagi kenapa.Yang jelas dia itu beda banget."Cowok ini menghela nafas panjang.Kemudian menyodorkan air mineral pada Alen"Nih minum."

Alen menggeleng"Gue gak haus."Tangan Alen merogoh ke tas nya untuk mengambil ponsel lalu membuka aplikasi ojek online agar ia bisa pulang dengan selamat.

Aldo memperhatikan yang Alen lakukan lantas menegurnya"Lo mau pesen ojek online?udah gak usah sama gue aja"Cowok berambut pirang dengan tubuh yang gagah ini tersenyum tulus.

Awalnya Alen ragu,masih gugup karena biasa nya ia kemana mana bersama Alex.Apalagi ia suka marah karena Aldo suka sok akrab pada nya"Tapi–"Alen menganggantungkan perkataannya.

AL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang