SEASON 2'60[END]

3.9K 101 12
                                    

BAGIAN ENAM PULUH

“Penyesalan selalu datang di akhir,disaat inilah seseorang baru menyadari bahwa dirinya salah.Ketika semua yang ia harapkan kembali namun hanya jadi sebatas mimpi.Dia sudah bahagia.Bersama orang yang membuatnya bahagia dikala kau membuat nya menangis.Seharusnya kau berterima kasih pada nya yang sudah menemani gadis mu meskipun tak akan pernah kembali pada mu lagi.”

-----
M

ultimedia:AlenAldo.

Tangan Alex memegang dagu Alen agar cewek itu mau mendongak menatapnya.Tidak menunduk seperti ini terus.Ia merasa,tubuh cewek itu gemetar hebat.Apakah karena pertanyaannya?

"Kamu kenapa?"Alex sontak bertanya untuk meminta kejelasan pada Alen.Habis wajah nya juga pucat takut nya sedang sakit.

Alen menggeleng ragu"Gak apa apa"ujar nya bohong.Alen tak tega sebenarnya membuat Alex merasa bersalah karena yang dia lakukan selama ini.Meskipun memang dia yang salah sih...

Alex menggenggam tangan Alen.Menatap manik biru mata Alen yang begitu ia rindukan"Aku bawa seseorang buat kamu seret nih."

Alen menaikkan sebelah alis nya bingung.Tidak mengerti maksud ucapan Alex itu.

Menyadari Alen yang tidak mengerti,Alex lantas memanggil orang yang selama ini jadi akar masalah mereka.Dia muncul dari balik tubuh Alex.Alen hanya memandang Quensa datar tanpa ekspresi.

"Dia?"Alen menunjuk Quensa.

Alex mengangguk"Dia harus minta maaf sama kamu.Dan setelah itu kamu harus laporin dia ke polisi."

"Kenapa?"

"Karena dia udah bunuh Kak Leri.Kalau kamu butuh bukti,ada di Papa aku."

Alen menatap Quensa tajam.Lirikan nya terlihat jelas bahwa cewek ini sedang marah besar"LO BUNUH KAKA GUE?!"Alen menyentak Quensa sambil mendorong tubuh nya.

Quensa langsung bersujud di kaki Alen sama seperti yang ia lakukan pada Alex.Sebenarnya dia malu seperti ini.Tapi ini salah nya.Mau menyembunyikan kebohongan di lubang semut sekecil itu pun pasti akan ketahuan juga"Maafin gue Len.Gue ngaku salah.Plis jangan masukin gue ke penjara."Quensa memohon mohon pada Alen.

Alen hanya memutar bola mata nya"Gue ga bisa maafin lo!cepat atau lambat lo bakal masuk penjara,tunggu aja."Cewek ini berusaha menetralkan emosi karena ini sedang di sekolah.Aldo juga mengajarkan gak semua masalah bisa selesai dengan amarah.

"PERGI DARI HADAPAN GUE DASAR PEMBUNUH!"bentakan Alen membuat semua siswa dan siswi yang ada di lapangan lantas menoleh ke arah nya.Pemandangan yang patut di jadikan berita utama.

Quensa berdiri lalu pergi meninggalkan Alen.Ia tertunduk malu selama melewati kerumunan yang membicarakannya mulai dari mengatai nya pembunuh,wanita rendahan dan lain lain.Harga diri nya sudah hancur di sekolah ini karena kesalahannya sendiri.Wajah cantik nya juga tidak akan dinilai orang lagi ketika ia masuk penjara nanti.HIDUPNYA BENAR BENAR HANCUR.

Cewek dengan rambut pirang itu menangis selama ia menunduk.Karma yang datang menghampirinya begitu membuat nya menderita.

Quensa membuka ponsel nya dimana ada pesan dari Mami nya.

AL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang