SEASON 2'57

2.1K 78 0
                                    

BAGIAN LIMA PULUH TUJUH

-----

Waktu empat hari di perancis sudah terasa begitu cukup bagi Alen dan Denisa.Mereka berdua sedang duduk di bandara sambil menunggu tante Evelyn dan om Chandra yang sedang pergi sebentar.

Kedua cewek itu duduk sambil sibuk dengan ponsel nya masing masing.Alen sedang men stalk akun Manurios seorang artis tampan yang baru baru ini ia kagumi.Lain dengan Denisa,dia paling suka membaca quotes bucin.

"Pelangi mengajarkanku bahwa yang indah kadang cuma datang sesaat."Denisa membaca salah satu quotes dari pathdaily "Tag Tio ah."ia sibuk mencari username pacarnya kemudian men-tag nya disana.Begitulah cewek paling suka main kode atau sindir sindiran.

Alen hanya mengacuhkan Denisa yang sedari tadi bicara sendiri.Telinga nya terasa sakit karena harus mendengar kata kata bucin yang keluar dari mulut Denisa.

"Alen kamu udah bilang Papa kamu kalau hari ini mau pulang?"Evelyn baru saja datang.Ibu dari dua anak ini terlihat masih cantik bak gadis remaja berusia lima belas tahun.

Alen menganggukkan kepala nya.

"Mah,susu Enis mana?"Beginilah Denisa jika sudah bertemu Evelyn.Pasti jadi manja.Terkadang hal itu membuat Alen iri pastinya.

Evelyn menyodorkan kantung plastik berwarna hitam ke arah Denisa.Kemudian Denisa menunduk,tangan nya menjelajah ke dalam plastik itu.Setelah mendapat apa yang dia inginkan,Denisa mengeluarkan tangan nya yang memegang susu kotak ultramilk favorit nya.

Alen terus saja menunduk sambil memperhatikan sepatu sandal milik nya yang berwarna peach.Namun seketika ia mendongak tatkala ada sebuah tangan yang menyentuh puncak kepala nya.

"Kamu mau?"Evelyn juga melakukan yang sama pada Alen layak nya yang tadi ia lakukan pada Denisa.

Alen mengangguk kemudian mengambil salah satu susu strawberry dengan merek yang sama seperti yang saat ini sedang diminum oleh Denisa.

Saat ini tiba,semua nya harus masuk ke pesawat untuk kembali ke rumah nya masing masing.

***

Cowok dengan kaus santai berwarna hijau sedang fokus di depan televisi.Menonton acara kesukaannya yaitu avengers.Ia menonton nya melalui indovision yang di pasang oleh Papa nya minggu lalu.Alex paling suka dengan iron man karena terlihat begitu keren.

Hampir dua puluh menit Alex stay disana.Tidak beranjak sedikit pun.

"ABANGGGG."

Suara Lauren membuat nya kesal.Siang siang seperti ini ada saja yang diributkannya.Tidak bisa apa biarkan abang nya ini tenang dulu.Alex tak ingin beranjak dan tetap fokus pada televisi sambil memakan chitato yang ia ambil dari kulkas.

"Ih abang!"Kali ini Lauren sudah ada di belakang Alex sambil melipat tangan.Ia begitu kesal karena abang nya mengacuhkannya "Buku novel yang baru aku beli mana ih?"

1 detik Alex tetap diam.

2 detik Alex masih diam.

3 detik Lauren yang tidak ingin diam saja.

Cewek ini mematikan televisi sesuka hati tanpa permisi.Tidak peduli akan omelan abang nya setelah ini,yang terpenting adalah buku novel baru nya.

"Apa sih!Ganggu aja lo!"Alex menyentak Lauren yang sudah menganggu ketenangan nya.Jika dia adalah Ibu malin kundang maka ia akan mengucapkan sumpah serapah pada adik nya ini.

"Abang gak denger dari tadi aku panggil?buku novel aku mana ih?!tadi malam kan abang pinjam."

"Di kamar gue."Alex memutar bola mata nya malas.Tak ingin berdebat lebih banyak lagi dengan adik nya yang cerewet persis seperti Mama nya.Kisah cinta Mama dan Papa nya yang memiliki sifat bertolak belakang mungkin sudah banyak dijadikan suatu jalan cerita di banyak buku novel.Dimana ada cewek cerewet bertemu dengan cowok dingin.

Lauren menggelengkan kepala nya"Gak ada abang."

"Ada."

"Nggak."

Alex berjalan.Bukan nya menuju kamar nya melainkan mendekati televisi dan kembali menyalakannya.Namun sial,film itu sudah habis dan tidak bisa di ulang seperti menonton youtube.

"Habis kan!"Alex melototi Lauren yang masih mengerucutkan bibir nya.Tidak peduli dengan kedua orang tua nya yang akan mendengar,intinya Alex kesal.

"Bodoamat."Lauren ingin beranjak pergi sebelum akhirnya telinga nya berakhir di genggam oleh tangan kekar Alex,dijewer.

Lauren meringis"Aduh sakit sakit."

Citra datang menghampiri kedua nya"Sudah sudah.Kalian berdua ini suka gak ingat umur kalau sudah besar.Lauren kamu kenapa sih teriak teriak?"Citra mengintrogasi anak gadis nya yang sekarang akan duduk di bangku SMA.Lauren dan Alex ini hanya berbeda tiga tahun lebih tua Alex.

"Ini Mah si abang minjem buku novel yang baru Lauren beli tapi gak dikembaliin lagi ke tempat nya.Dia bilang ada di kamar nya padahal Lauren udah cek gak ada."Lauren menjelaskan sambil sesekali melirik Alex yang juga setia mendengarkan ucapannya.

"Udah ya jangan ribut lagi.Adik kakak tuh harus akur jangan berantem,paham?"

Kedua nya mengangguk bersamaan.Jika Mama nya sedang kebetulan berkata halus seperti ini membuat kedua nya merasa begitu damai.

"Makan siang yuk."

Kedua nya kembali mengangguk sembari mengekori Mama nya sampai ke dapur.Sepertinya masalah yang mereka ributkan tadi langsung enyah begitu saja.Lauren dan Alex duduk bersebelahan dan mulai mengambil lauk dan sayur yang mereka inginkan.

🍁🍁

Gak banyak ya?maaf.

Aku mampu nya segini.

Gak bosan aku mengatakan kepada kalian untuk vote dan komen setelah membaca cerita ini.Karena cuma kalian lah penyemangatku.Fix aku lebay.

Udah lah ya.

Gud Bai.

R/

AL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang