45

1.5K 66 0
                                    

"TTM:Teman Tapi Menikah"

=========

#Happy reading!

"Lho,tumben cuma pinjem buku nya doang biasa nya dibaca dulu disini,"kata penjaga perpustakaan yang memang sudah hafal jika Lala adalah langganan mengunjungi perpustakaan setiap hari.

Lala menoleh lalu tersenyum"Lagi ada urusan sama guru kak,makanya buru-buru"

"Oh begitu."

Lala mengangguk.

Saat Lala keluar perpustakaan ia mencari letak sepatu nya karna ia sangat ingat bahwa terakhir kali ia menaruh nya disini,di rak sepatu namun sayang nya sepatu itu tidak ada,lalu ada dimana?

"Sepatu Lala kemana sih?"cibir Lala sambil terus memeriksa sekitar rak sepatu sampai ke kolong nya sudah ia cek,namun sepatu nya tidak ada.

Tidak sengaja,Farrel lewat di depan perpustakaan melihat Lala yang sedang kebingungan lantas ia langsung menghampiri nya.

"Ada apa?"

Lala mendongak untuk melihat siapa yang datang,ah ternyata Farrel"Sepatu Lala hilang."

Farrel menaikkan sebelah alis nya"Ko bisa?"

Lala menggeleng"Gatau,"

"Udah tanya sama kaka nya?"

Lala mengangguk"Udah,tapi katanya dia ga lihat siapa-siapa"

"Terus gimana?"

Lala terlihat cemas"Aduh Farrel,Lala ada urusan sama Bu Shinta nih harus buru-buru tapi sepatu Lala hilang masa Lala kesana nya nyeker kan ga sopan."

Farrel terlihat berfikir"Yaudah nih lu pakai sepatu gue dulu,gue bakal cari sepatu lu."

"Tapi nanti Farrel gimana?"

"Udah gapapa."kata Farrel sambil tersenyum manis.

Lala merasa tidak enak saat Farrel mulai membungkukkan badan nya untuk membuka sepatu,Lala tidak enak hati karna Farrel harus menyeker karna nya.

"Farrel,apa Farrel tau sepatu Lala kaya gimana?"tanya Lala untuk memastikan,karna jika Farrel tidak tau bagaimana ia bisa mencarinya nanti?

Farrel mengangguk"Tau."

Lala mengerutkan dahi nya heran.

"Adidas warna putih kan?trus ada simbol L nya gitu?"kata Farrel seraya menjelaskan deskripsi dari sepatu Lala.

Lala mengangguk"Iya,Farrel ko bisa tau?"

Farrel menghela nafas"Setiap hari kan gue ketemu sama lu gimana sih,"

"Tapi masa iya Farrel liatin sampe sepatu Lala gitu?"

Farrel terdiam"Gue kan emang selalu perhatiin lu dari atas sampai bawah dengan detail."

Lala menaikkan kedua alis nya"Kenapa?"

Farrel menghela nafas berat"Kan gue sayang sama lu."

Lala dan Farrel terdiam sejenak,Lala yang sadar langsung menuju ke kelas untuk menemui Bu Shinta sambil mengatakan sesuatu pada Farrel sebelum ia beranjak pergi"Makasih,maaf kalo Lala belum bisa terima cinta Farrel"kata Lala yang terbilang seperti berbisik.

"Iya La gue pasti maafin lu."gumam Farrel lalu berjalan tanpa memakai sepatu untuk mencari keberadaan sepatu Lala.

Sial nya,kaki Farrel malah menginjak batu tajam membuat kaki nya berdarah ditambah lagi dia tidak memakai alas kaki sama sekali.

Lala yang sudah menyelesaikan urusan nya langsung menghampiri Farrel untuk membantu nya mencari sepatu.

Ia melihat Farrel sedang meringis sambil memegangi kaki nya sendiri"Farrel!kaki Farrel kenapa?"tanya Lala cemas.

"Kena batu."

Rasa bersalah semakin menyelimuti diri nya,kini mata Lala mulai berair"Farrel,maafin Lala ya gara-gara Lala kaki Farrel jadi berdarah."

Farrel melihat Lala ingin menangis"Eh gausah nangis,gue gapapa kok."

Lala mengusap air mata nya"Yaudah ayo Lala bantu ke uks."

Farrel mengangguk.

Lala membantu Farrel berdiri dan menuntun nya berjalan sampai uks,sesampai nya di uks Lala langsung mengambil kotak obat.

Lala mengambil kapas dan betadine yang ada di dalam kotak itu kemudian mulai mengobati luka Farrel.

"Aw,"

Lala tersentak kaget karna mendengar Farrel kesakitan"Maaf ya Farrel,tahan dulu biar gak infeksi."

Farrel mengangguk lalu kembali membiarkan Lala mengobati luka nya itu.

"Farrel.."

Farrel menatap Lala yang baru saja menyebut nama nya"Apa?"

"Kenapa Farrel terus-terusan ngorbanin diri Farrel buat Lala?kenapa Farrel baik banget sama Lala?kenapa Farrel perhatian sama Lala?"

Farrel tersenyum"Karna kalo sayang udah pasti perhatian."

Perkataan Farrel berhasil membuat Lala malu,bahkan pipi nya sudah memerah"Tapi,bukan nya Lala udah jahat sama Farrel?dengan nolak Farrel waktu itu?"

Farrel menangkup kedua pipi Lala membuat mereka saling bertatapan"Lu ga jahat,gue tau lu masih trauma."

"Farrel baik,Farrel ga kaya Diky,dari dulu Farrel selalu ada di samping Lala tapi Lala gatau kenapa Lala belum bisa nerima Farrel sebagai pacar Lala."

"Gapapa gausah difikirin,cinta juga ga bisa dipaksa kan?lagian gue udah ungkapin isi hati gue tapi gue ga maksa lu untuk balas cinta gue."

Lala tersenyum"Lala cuma takut kalo kita pacaran nanti Lala sakit hati lagi,kalo kaya gini kan kita nyaman."

"Gue udah seneng kok kalo lu nyaman nya kaya gini ya gak masalah."

"Makasih Farrel udah mau ngertiin Lala."

Farrel mengangguk"Eh La,gimana kita ttm an aja?"

Lala menaikkan sebelah alis nya bingung"Ttm?teman tapi mesra?"tanya Lala pada Farrel.

Farrel menggeleng"Bukan,"

"Terus?"

Farrel mendekatkan mulut nya ke telinga Lala untuk membisikkan sesuatu"Teman tapi menikah."

Lala memukul lengan Farrel pelan"Ah Farrel mah bercanda terus."

"Kata siapa gue bercanda?"

"Kata Lala barusan,"

Farrel terkekeh,memang benar barusan Lala mengatakan itu"Tapi gue serius."

Lala tertawa"Oke terserah Farrel deh."

🍁🍁

Author note

Gapapa lah ya ga sampe 1k words soalnya otak aku mentok sampe segitu doang hehe.

Follow my instagram:@rann20_

VOTE&COMENT

A&A

R/



AL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang