Prolog

4.9K 262 1
                                    

"pokoknya nih ya, gue gak mau tau. Besok lo udah harus daftar di perusahaan itu". Ucap seorang gadis kepada sahabatnya.

"Yaampun salsha... Plis deh, lo jangan maksa gue kali ini. Sekali gue bilang enggak, ya enggk!" tegasnya pada salsha.

"ini demi kebaikan lo juga (Namakamu). Emang lo bisa bertahan hidup kalo gini-gini terus? Plis deh (nam), jangan jadi pemurung terus, gue yakin kalau Orang tua lo liat keadaan lo yang sekarang, mereka pasti bakal sedih banget. Gue sih berharap biar lo ngerti dan mau merubah semuanya mulai sekarang"

Salsha menjeda sejenak, lalu menatap mata (namakamu) dalam dan memegang bahu (namakamu).

"lo harus punya tujuan hidup (nam), walau gimana pun juga, bokap sma nyokap lo gak bakal bisa balik lagi.
Dengar (nam), lupain tentang kesedihan lo, dan lo mulai kehidupan lo sekarang. Apa lo udah lupa sama janji tante Rani sama lo?"Lanjut salsha sambil bertanya.

(namakamu) mengernyitkan dahinya dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Janji apaan?" tanya (namkamu)

"duuh, lo lupa apa emang dasarnya bego sih? Itu loh, janji lo sama tante Rani yang pernah bilang gini sama lo
'(namakamu), nanti kalau kamu udah dewasa, kamu bakalan ngerasain pahit manisnya dunia ini, dan mama harap, dalam setiap hal yang kamu hadapi nanti, kamu bisa jalani dengan senyuman, karna senyuman itu bisa menutupi semua kesedihan kamu'. Udah ingat belum lo?" Tanya salsha sambil memakan cemilan yang berada dipangkuannya.sedangkan (namakamu) hanya mengangguk lesu

Mengingat tentang kedua orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan pesawat, membuat (namakamu) menjadi semakin sedih.

"gue juga mau jadi orang kuat sha... Tapi gue sadar, gue cuman cewek lemah. Gue gak pernah bayangin bakalan ditinggalin mama sama papa secepat ini, dan gue gak bakal pernah rela kalau orang tua gue harus pergi" ucap (namakamu) yang mulai menangis

Salsha yang melihat (namakamu) menangis pun langsung memeluknya, berusaha menyalurkan ketenangan untuk (namakamu).

"maaf (nam), gue udah ngingetin lo sama hal yang bikin lo sedih" ucap salsha sambil melepas pelukannya, dan (namakamu) hanya mengangguk sebagai jawaban

"mending lo tidur aja dulu, trus besok lo harus daftar ke perusahaan itu" ucap salsha sambil merebahkan tubuh (namakamu) diatas kasur.

"gak ada penolakan (namakamu), mending lo tidur" cerocos salsha saat (namakamu) akan membantah. (namakamu) hanya mendengus kesal dan mulai mencari posisi nyaman agar ia bisa tertidur

"Terserah lo deh sha, ter-"

BRAK!

"ASTAGA!!"
"AYAM!! AYAM! EHH AYAM!!"

Terika kedua gadis tersebut saat pintu kamar dibuka dengan sangat keras oleh seseorang.

(namakamu) dan salsha mencari tahu siapa pelakunya, dan saat mereka tau siapa pelakunya, mereka berdecak kesal dan menatap tajam gadis tersebut.

"STEFFIIIIIIII..... LO MAU GUE MATI??! UNTUNG GUE GAK PUNYA RIWAYAT PENYAKIT JANTUNG!!" Teriak salsha dengan nafas yang memburu, sedangkan Steffi hanya tercengir bodoh dan berjalan kearah kasur

"Santai dong sha, gue bawa kabar baik nih"ucap steffi sambil merangkul Salsha

"Apaan lagi sih? Awas aja kalau gak penting ya, gue sleding lo" ucap salsha garang

"Iyaiya, ah lo sensi amat sih. Jadi, perusahaan yang mau lo tawarin buat (namakamu) itu tuh sekertarisnya ngundurin diri, trus ini bisa jadi kesempatan emas buat (namakamu) untuk masuk keperusahaan itu"ucap steffi dengan senyum manisnya

"lo tau dari mana?" tanya (namakamu) saat sedari tadi diam saja

"dari temen gue yang kerja di perusahaan itu"ucap steffi

"pokoknya, besok lo harus daftar (nam), gue sama steffi bakal bantuin lo"ucap salsha dengan senyumnya yang lebar

"serah" ucap (namakamu) dan segera menidurkan dirinya dengan wajah datarnya.







Ini tuh cerita pertama gue, semoga kalian semua suka ya

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang