Gairah

3.1K 292 51
                                    

Perhatian!!!
Part ini mengandung unsur kedewasaan, jadi buat adik-adik yang masih dibawah umur, harap untuk tidak usah melanjutkannya.

Saya sudah peringatkan, jadi jangan bully saya

Selamat membaca
Enjooyyyyy😉😉

"maafkan aku iqbaal, aku harus pergi"ucap seorang wanita berparas cantik kepada iqbaal yang kini dipenuhi dengan rasa sakit, kecewa, marah dan entah apalah apalah yang dirasakan hatinya saat ini ketika melihat orang yang sangat dicintainya pergi dari hidupnya.

Yah, kini gadis tersebut sudah menjadi seorang wanita.

"Aku tidak akan pernah kembali, tidak akan pernah. Jadi aku harap kamu tidak menungguku"
Setelah merasa tidak ada respon dari iqbaal, wanita tersebutpun memilih untuk melangkah pergi dengan derai air matanya.
"apa yang udah kamu lakuin sama laki-laki brengsek itu?"tanya iqbaal dengan tampang datarnya
Seketika wanita tersebut berhenti berjalan tanpa menoleh kebelakang. Ia tak sanggup melihat mata iqbaal, dan ia juga merasa lidahya kelu saat ingin menjelaskan sesuatu kepada iqbaal

"APA YANG KAMU LAKUKIN SAMA DIA?!!"

BRAK

"APA KAMU MASIH BELUM DENGAR AKU BICARA, HUH?!" Iqbaal seketika murka dan memukul meja yang berada disampingnya hingga meja tersebut rusak.
Tatapan iqbaal sangat tajam menatap wanita tersebut, wajah iqbaal juga terlihat merah padam, seakan ingin mencabik-cabik sesuatu yang membuatnya ingin meledak.

"maafin aku baal"ucap wanita tersebut sebelum akhirnya pergi meninggalkan iqbaal sendirian.

"ARGHH!!! BRENGSEK!" Teriak iqbaal sambil terbangun dari mimpi masalalunya dengan keadaan terengah-engah, menahan sesak dihatinya

Mendengar teriakan iqbaal, membuat (namakamu) terkejut dan langsung terbangun. Ia menatap iqbaal dengan nafas iqbaal yang memburu.
Ia merasa sangat bodoh karena tidur dengan laki-laki yang baru saja ia kenal dan ia merutuki diri sendiri karena kecerobohannya.
Dan saat ia melihat kearah jam dinding,kini jam menunjukkan pukul 02.39. Astaga, ini masih sangat pagi, mengapa iqbaal terbangun?

"pak iqbaal, apa anda baik-baik saja?"tanya (namakamu) dengan hati-hati.
Iqbaal menoleh sebentar lalu mengacak gusar rambut hitam legamnya.

Tanpa disuruh, (namakamu) segera mengambil air minum yang berada diatas meja nakas dan segera memberinya kepada iqbaal

"ini pak, minum dulu" tawar (namakamu), iqbaal hanya menatap mata (namakamu) dan terdiam

'huhh,,, selaluuu saja tidak ada respon' batin (namakamu)

Karena merasa sedikit jengkel, (namakamu) segera menyodorkan gelas tersebut kemulut iqbaal dan iqbaal menerimanya dengan baik.
Setelah itu, iapun meletakkan gelas tersebut kembali ke atas nakas. Rasanya tubuhnya sangat sakit, apa lagi sudut bibirnya yang terasa perih

Saat ingin beranjak, iqbaal menahan pergelangan tangan (namakamu) kembali, sesaat mereka saling bertatapan sebelum akhirnya iqbaal menarik (namakamu) sehingga (namakamu) berada dihadapan iqbaal dengan posisi sangat dekat, sehingga ia harus meletakkan tangan kirinya didepan dada iqbaal dan sedikit mendorong iqbaal agar tidak terlalu dekat dengannya.

Ah ya ampun! Ini sangat salah menurut (namakamu), sehingga ia berusaha untuk pergi menjauh dari iqbaal.

"jangan pergi lagi" lirih iqbaal dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.
"jangan pergi Mika..." lirih iqbaal dan mulai menangis dengan sedihnya

(namakamu) dibuat bingung oleh iqbaal, siapa itu Mika? Apakah dia itu adalah mantan terindah iqbaal? Tanya (namakamu) dalam hati.
Rasanya ia sedih sekali melihat keadaan iqbaal sekarang, dengan perlahan iqbaal memeluk (namakamu) dengan erat dan menangis dengan sesegukan disana.

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang