Sakit

2.4K 284 50
                                    

Plak

Dengan tanpa sadar, iqbaal menampar pipi (namakamu) sehingga membuat sudut bibir (namakamu) mengeluarkan darah dan rasa pening mulai menghinggapi dirinya.

"AKU TAK PERNAH MENYENTUHNYA!! TAPI DIA DENGAN SEENAKNYA... DIA!!" Iqbaal tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya, kini ia tersulut emosi dan matanya memancarkan kemarahan.

"KENAPA DIA PERGI? DAN MENGAPA MEREKA JUGA PERGI, HUH?!!!! APA SALAHKU!! KATAKAN!!" Bentak iqbaal sambil memegang kedua bahu (namakamu) sambil mengguncangkannya sesekali.

"Aku tidak terima, tidak akan pernah terima,, TIDAK AKAN PERNAH!!! MEREKA HARUS MEMBAYAR SEMUANYA!! ARGHHH!! BRENGSEK!"

BRAK!
PRANG

(namakamu) menatap takut iqbaal didepan sana yang kembali menghancurkan barang yang ada disekitarnya seperti orang kesetanan, dengan sesekali (namakamu) menyeka darah yang bercucuran dari sudut bibirnya, ah ini sungguh sakit bagi (namakamu) yang tidak tau apa-apa.

Saat (namakamu) ingin pergi dari ruangan ini, iqbaal dengan cepat menahan lengannya dan memelintir tangan (namakamu) sehingga ia meringis kesakitan, sungguh rasanya tangan (namakamu) saat ini sangat kaku, ditambah lagi dengan tatapan tajam iqbaal yang seakan ingin membunuh (namakamu).

"MAU KEMANA KAMU HUH?!! MAU MENCOBA LARI DARIKU?? JANGAN HARAP!!" teriak iqbaal sambil menguatkan pelintirannya pada tangan (namakamu), tak perduli bahwa yang berada dihadapannya ini adalah wanita ataupun pria.

"hiks... Pak sa-sakit" ucap (namakamu) dengan suara yang menyakitkan.
Iqbaal tidak mendengarkan rintihan (namakamu), dengan kasar iqbaal mendorong (namakamu) ketembok sehingga kening (namakamu) terbentur kuat pada dinding tersebut.
Jelas (namakamu) merasa sakit yang amat sangat sehingga ia terduduk lemas sambil memegang kepalanya

"hikss...hiks...hiks.."
Hanya suara tangis (namakamu) yang terdengar didalam ruangan iqbaal, sedangkan iqbaal, ia hanya menatap (namakamu) tanpa ada niat untuk membantu gadis malang itu

"Mereka menginginkan aku mati, yah mereka menginginkan itu" gumam iqbaal, tapi masih dapat didengar oleh (namakamu).
Dengan tangisan dan rasa sakit dihampir semua organ tubuhnya, (namakamu) menatap iqbaal yang sedang mencari sesuatu, dan saat iqbaal melihat serpihan kaca, ia langsung meraihnya dan meletakkannya pada pergelangan tangannya sendiri.

'pak iqbaal sudah gila, apa dia mau bunuh diri?' tanya (namakamu) membatin

Iqbaal menatap tangannya dan serpisahan kaca tersebut, hanya dengan sekali gores saja, ia pasti akan mati dan hal itulah yang iqbaal harapkan.
(namakamu) menatap tak percaya kearah iqbaal yang akan menggores tangannya, dan dengan sesegera mungkin (namakamu) menarik tangan iqbaal dan untungnya tangan iqbaal hanya tergores sedikit.

"LEPASKAN AKU! DASAR PEREMPUAN BODOH!! BIARKAN AKU MATI!!!" Bentak iqbaal sambil menepis kasar tangan (namakamu), tatapan iqbaal begitu tajam, seakan ingin memangsa (namakamu) saat ini, membuat bulu kuduk (namakamu) merinding.

"Tidak pak, hiks...jangan, saya tidak akan membiarkan bapak bunuh diri hiks" ucap (namakamu) sambil menangis tersedu-sedu.

"LEPASKAN AKU BODOH!!" Teriak iqbaal saat (namakamu) menarik tangannya, dengan sekuat tenaga iqbaal mendorong (namakamu) hingga ia terbentur meja.
Tak memperdulikan rasa sakit ditubuhnya, (namakamu) merampas serpihan kaca yang berada ditangan iqbaal dan melemparnya jauh dengan gerakan cepat.
Hal ini membuat iqbaal naik pitam, selama bertahun-tahun ia menjalani hidup, baru pertama kali ini ada gadis yang berani membuatnya marah setengah mati.

Iqbaal terlihat menakutkan dimata (namakamu), dan saat iqbaal ingin melayangkan satu tamparan pada pipi mulus (namakamu), dengan gerakan cepat (namakamu) langsung memeluk tubuh iqbaal dan menangis tersedu-sedu disana, mencari perlindungan yang ada walaupun ternyata tempatnya berlindung adalah tempat yang ingin mencelakainya.

Nafas iqbaal yang memburu seketika mulai terkendalikan, ingin juga rasanya ia mendorong gadis yang memeluknya erat, tapi hatinya menolak, entah setan apa yang merasuki iqbaal, tapi yang pasti emosi yang tersulut dalam dirinya kini kian memudar dan membiarkan gadis itu memeluknya dengan erat.

Kepala iqbaal rasanya sangat sakit, dengan kuat ia menarik rambut hitam legamnya, berusaha mengurangi rasa sakit yang ada dikepalanya.
Semakin iqbaal menarik rambutnya, semakin terasa pula rasa sakit yang berada dikepalanya, ia meringis kesakitan dan membuat (namakamu) sadar akan hal itu.

Dengan takut, (namakamu) mendongak dan menatap iqbaal yang sedang menarik rambutnya dengan sangat kuat, dan lihatlah wajah iqbaal, wajahnya seperti memancarkan sebuah rasa sakit yang amat sangat.
(namakamu) tidak tau harus berbuat apa, ia hanya mampu menatap iqbaal.

"arghhh,, kepalaku sakit sekali" erang iqbaal membuat (namakamu) terkejut dan mulai menangis karena tidak tau harus berbuat apa.

"pak, biarkan saya mencari bantuan hiks... Anda terlihat begitu kesakitan hiks.."ucap (namakamu) yang dibalas dengan gelengan keras oleh iqbaal.

"kepalaku.. Arrghh"erang iqbaal tertahan
Dan kini pandangan iqbaal mulai berkunang-kunang, ia berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh saat rasa pusing itu membuat ia nyaris tak melihat dan tak mendengar apapun, semua terlihat dan terdengar sama-samar.

(namakamu) yang seakan mengerti dengan keadaan iqbaal, iapun mulai menuntun iqbaal memasuki kamar pribadi milik iqbaal untuk segera menidurkan iqbaal, mungkin itu jalan yang tepat, menurut (namakamu).
Sesampainya diatas kasur, iqbaal segera membaringkan tubuhnya dan (namakamu) melepas sepatu iqbaal dan sedikit melonggarkan dasi yang iqbaal kenakan, karena melihatnya saja sudah membuat leher (namakamu) seperti tercekat.

Sedangkan iqbaal hanya membiarkan (namakamu) melakukan hal apapun selagi itu masih wajar, ia juga masih memegang kepalanya sambil mengerang penuh rasa sakit.
(namakamu) mulai menuntun iqbaal untuk duduk dan mulai memijit kepala iqbaal dengan lembut. Dan tentu saja sentuhan lembut tersebut membuat iqbaal merasa lebih baik, ia juga menikmati setiap sentuhan lembut yang diberikan (namakamu) dengan menutup matanya.

Rasanya rasa sakit yang iqbaal alami tadi kini berkurang, ah bahkan sudah tidak ada lagi karena pijatan dari (namakamu).
Setelah merasa bahwa iqbaal merasa lebih enakan, (namakamu) menyudahinya dan mulai melangkah, tapi iqbaal menahannya.

"mau kemana?" tanya iqbaal, sedangkan (namakamu) tersenyum hangat dan melepas tangan iqbaal dengan lembut.
(namakamu) berjalan kearah lemari yang memiliki banyak laci dan mulai mencari sesuatu, iqbaal memperhatikan setiap gerak gerik (namakamu) pikirannya bertanya-tanya, barang apa yang ingin dicari gadis itu.

Setelah mendapat apa yang ia inginkan, (namakamu) mulai mendekat kearah iqbaal dan meletakkan kotak P3K tersebut dimeja nakas.
(namakmau) meraih tangan iqbaal dan memberi sedikit alkohol agar tidak terasa sakit saat ia akan membersihkan luka iqbaal.
Dengan lembut (namakamu) membersihkan luka iqbaal dan sesekali meniupnya
Iqbaal hanya memperhatikan (namakamu) tanpa ada niat menolaknya, setelah dirasa sudah cukup, (namakamu) mulai membaluti luka iqbaal dengan perban setelah itu ia merapikan kotak P3K tersebut dan menyimpannya kembali.

"ba-baiklah pak, saya pamit pulang" ucap (namakamu) menundukkan kepalnya
Karena tak kunjung mendapat persetujuan ataupun penolakan, (namakamu) segera beranjak pergi tapi lagi-lagi iqbaal menahannya, iapun menuntun agar (namakamu) duduk disampingnya dan mulai melakukan hal yang dilakukan (namakamu) tadi kepadanya.

Setelah selesai, iqbaal membiarkan saja kotak P3K tersebut berantakan.

"kepalaku sakit lagi, pijitkan sekarang"
"tapi dengan posisi tidur" lanjut iqbaal

(namakamu) mengerutkan dahinya, sebelum akhirnya ia menuruti ucapan iqbaal, ia berada disamping kiri iqbaal dengan kaki dilipat menghadap iqbaal dan mulai memijit kepala iqbaal.
(namakamu) diserang rasa kantuk sekarang, ia melihat iqbaal yang sudah menutup matanya rapat-rapat, tak memperdulikan (namakamu) yang sudah sangat mengantuk.

Karena merasa lelah dengan duduknya, (namakamu) merebahkan sedikit tubuhnya dengan tangan kanan sebagai penopang kepalanya dan mulai memijit iqbaal kembali.
Kantuk yang menyerang (namakamu) tak dapat lagi ia tahan, sehingga ia tertidur dengan tangan kiri diatas kepala iqbaal dan tangan kanan runtuh seketika




Hufhh... Akhirnya selesai juga aku nulis part selanjutnya.

Untuk para readers, mohon dukungannya dengan vote, coment and follow me. Ok😉

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang