Drakor

2.1K 272 129
                                    

"Ekhem! Anda bicara apa tadi nona?" tanya iqbaal, dan melangkah kehadapan (namakamu). (namakamu) tak menggubris pertanyaan iqbaal, pikirannya sibuk mengingat ucapan demi ucapan yang ia lontarkan untuk iqbaal tadi.

'Mati gue! Kalo iqbaal dengar semua yang gue ucapin, bisa kena hukum gue!! Oke (namakamu), tenangin diri lo, dan bersikap seolah dia gak ada disini. Iya, itu lebih baik' bati (namakamu) sambil sesekali mengangguk kecil, mengiyakan ucapannya.

"Apa kamu tidak mendengar saya bertanya, nona (namakamu)?" tanya iqbaal, (namakamu) berdiri dari duduknya tapi tak menjawab pertanyaan iqbaal ataupun menatapnya.

"Lah? Mereka semua pada kemana? Kok pada ngilang? Tadi katanya mau nungguin gue" sungut (namakamu), ia masih menghiraukan tatapan iqbaal yang mengarah padanya dan menoleh kekiri dan kekanan seakan tengah mencari ketiga pria bertubuh kekar tadi.

Iqbaal menghela napas jengah, ingin rasanya kembali mencengkram lengan gadis itu, tetapi karena melihat pergelangan tangan (namakamu) yang sudah membiru akibat ulahnya, niatnya itu ia urungkan.

"Sebaik kamu kembali kedalam, atau saya akan menyeretmu kamu dengan paksa" lanjut iqbaal, mampu mengalihkan pandangan (namakamu) dengan tajam kearah iqbaal.

"Dengar ya tuan iqbaal dhiafakhri yang terhormat, saya tidak memiliki masalah dengan anda, sebaliknya anda yang memiliki masalah dengan saya. Jadi, saya sudah memaafkan anda walaupun anda belum meminta maaf. Tidak perlu susah-susah untuk membuat acara permohonan maaf anda kepada saya, saya mau pulang. Bye!" iqbaal menatap (namakamu) dengan satu alisnya yang terangkat tetapi masih menampilkan wajah datar ciri khasnya.

Tidak mendapat reaksi apapun dari iqbaal, (namakamu) melangkah menuju gerbang, agar terbebas dari istana iqbaal ini.

"Kamu tidak akan kemana-mana" ucap iqbaal, (namakamu) menghentikan langkahnya, iqbaal berbalik dan menatap (namakamu) dengan tangan yang berada disaku celananya. Sedikitpun (namakamu) tidak berniat untuk menoleh kebelakang, tidak ingin melihat wajah datar itu yang sialnya sangat tampan.

Menghiraukan ucapan iqbaal, (namakamu) melangkah kembali.

"Berhenti!!" teriak iqbaal, tetapi (namakamu) tidak mengindahkan perintah iqbaal, ia sibuk dengan langkah kakinya yang akan membawanya kegerbang utama

"selangkah lagi kamu maju, saya tidak akan segan untuk memperkosamu disini" ucap iqbaal sarkastik, berhasil membuat (namakamu) berhenti ditempatnya. Iqbaal menyeringai lalu melangkah kearah (namakamu) dengan langkah lebarnya.

Iqbaal mengeluarkan tangan kanannya dari saku celananya dan dengan sekali tarikan, (namakamu) sudah berhadapan dengan iqbaal. (namakamu) sedikit mendongak agar dapat melihat wajah yang dihindarinya itu, lalu memicingkan matanya.

(namakamu) terkekeh sinis dan menatap iqbaal tajam.

"Mana berani lo lakuin itu disini, pelayan lo banyak yang berlewatan, mana mungkin lo lakuin itu dihadapan mereka semua. Lo-" (namakamu) terdiam saat iqbaal memegang kedua bahunya. Tatapan iqbaal juga seakan ingin menerkamnya saat ini juga.

"Benarkah?"tanya iqbaal lalu sedikit menundukkan wajahnya kehadapan (namakamu), dan hal itu mampu membuat (namakamu) sport jantung, ia juga meremas kuat pakaian yang ia kenakan.

"Saya akan melakukannya disini, jika kamu mau" ucap iqbaal mengerling nakal kearah (namakamu). (namakamu) melotot dan menganga lebar, apa-apaan pria ini?!

"Aaaaa!!! Iqbaal gila!! Gilaaa!!" umpat (namakamu) sembari memukul dada iqbaal, sedangkan iqbaal hanya terkekeh pelan, yang untungnya tidak didengar oleh gadis itu.

"Ayo, kita lakukan sekarang, jika kamu masih tidak mau kembali ke istana saya. Saya juga sudah lama menginginkan hal ini" ucap iqbaal sarkastik, menyeringai nakal kearah (namakamu). (namakamu) berdecak kesal, lalu menatap iqbaal tajam dengan memprout kan bibirnya, pertanda ia sangat kesal.

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang