penyesalan

2.3K 290 45
                                    

"lo tenang dulu Al, iqbaal udah gak apa-apa kok, untung ada (namakamu) yang langsung nelphon gue tadi"ucap kiki sambil berusaha menenangkan Aldi.
Aldi dan (namakamu) saling bertatapan, dan dengan cepat Aldi langsung memutuskan kontak mata tersebut

"lebih baik kita bawa dia kerumah sakit gue"lanjut kiki dan Aldi hanya mengangguk sambil membantu kiki untuk membopong tubuh iqbaal sampai di lobby kantor. Sedangkan (namakamu) mengikutinya dari belakang

Sesampainya dilobby kantor, Aldi segera membuka pintu mobilnya dan berusaha memasukkan iqbaal kedalam mobil bersamaan dengan kiki yang masuk kedalam, lalu menutup pintunya.
Saat ingin melangkah kesamping, arah pintu kemudi, sekilas Aldi menatap (namakamu) tajam.

"lo mending pergi dari sini, sebelum gue ngehancurin hidup lo karna udah buat iqbaal jadi gini"ucap Aldi sebelum akhirnya berjalan kearah pintu kemudi dan masuk kedalam mobil.
Meninggalkan (namakamu) yang melotot tak percaya dan dengan beribu pertanyaan yang sama dikepalanya 'apa iya, gue penyebab iqbaal sampe kayak gini??'
(namakamu) tak habis fikir dengan iqbaal dan kedua temannya.

Iqbaal yang 2 hari ini bersikap dingin,emosional,dan penuh gairah terhadapnya, kiki yang mengatakan bahwa kejadian yang menimpanya harus dianggap (namakamu) biasa saja padahal iqbaal hampir saja merenggut keperawanannya karena pria brengsek dan tak tau diri yang memiliki sifat aneh dan membuatnya frustasi dan yang terakhir adalah Aldi yang menganggap (namakamu) adalah penyebab iqbaal menjadi seperti ini dan mengatakan akan mengakhiri hidupnya??

"Argghhh... Ya Tuhan, apa salahku sehingga aku dipertemukan dengan orang seperti mereka!" teriak (namakamu) frustasi. Siapa yang tidak frustasi jika mengalami hal seperti itu?

Padahal sekarang masih sangat pagi untuk pulang kembali ke apartemennya kira-kira ini sudah pukul 04.49,tapi apa boleh buat? Tidak mungkin dia berada disini, sedangkan orang kantor sudah mulai kembali bekerja.

Menurut (namakamu) hari ini adalah hari yang paling sial diantara hari sial yang pernah ia lewati. Jika ia bisa, ingin rasanya ia mencabik-cabik ketiga wajah pria yang tak waras itu.

"gue harus gimana? Uang gak ada, handphne lobet trus tas gue masih ada dikantor si iqbaal lagi.... Argghhh, malas banget gue buat masuk kedalam. Ah bodo amatlah, yang penting gue gak bakalan nginjakin kaki gue lagi ketempat terkutuk ini." umpat (namakamu) dan melangkah keluar dari area perusahaan iqbaal, mungkin ia akan berjalan kaki saja dari kantor hingga ke Apartemen miliknya.

Diperjalanan (namakamu) tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapahnya pada iqbaal, kiki dan Aldi.

"Dasar pria brengsek!! Nyebelin! Terkutuk!!" Maki (namakamu) dengan wajah kesal.
"astaga!! Gue gak nyangka bisa ketemu sama manusia yang gak punya otak dan gak punya hati kayak mereka. Arggghh, andai mereka disini, gue pengen penggal aja tuh kepala" lanjutnya mengumpat

Matahari kini sudah menunjukkan dirinya dari arah timur, dan saat itu jugalah ia sampai di apartnya dengan keadaan tak karuan. Wajah pucat penuh keringat, mata sayu, yang hitam dibagian bawahnya dan juga matanya kini sudah merah. Mungkin itu karena dia yang kurang tidur dan juga terlalu banyak menangis.
Dan jangan lupa juga dengan perutnya yang sudah berbunyi sedari tadi, jika diingat-ingat, terakhir kali dia makan pada saat ingin berangkat kekantor iqbaal. Oh ya ampuuun,, itu sudah lama sekali.

"ya ampuuun, gue laper bangett." ucap (namkamu) dengan bibirnya yang pucat sambil menekan password kamarnya.

(namakamu) melangkah menuju dapur, memeriksa apakah ada sesuatu yang bisa ia makan.

"What The Fuck! Gak ada makanan??!!" teriak (namakamu) menatap kulkas yang sudah habis ludes.

Buru-buru (namakamu) memeriksa semua lemari yang ada didapur, dan tidak ada apa-apa.

"argghhh... Lengkap sudah penderitaanku! Brengsek! Bangsat!!" Rutuk (namakamu) entah tertuju pada siapa

Dengan langkah lemas (namakamau) berjalan kearah kamarnya dan menutup pintu dengan sangat kasar. Lalu iapun menghempaskan tubuhnya dengan kasar diatas kasur seraya menangisi nasipnya yang selalu sial dan hidup penuh kesendirian.

"hiks... Mah, Pah aku mau nyusul kalian hiks... Aku gak bisa bertahan hidup kayak gini. Gimana aku mau hidup? Aku aja gak bisa jaga harga diriku sendiri. Hiks... Maafin aku mah, pah hiks" lirih (namakamu) menyesali segala penyesalan.
Sekarang ia merasakan tubuhnya menghangat, hidungnya juga sumbat, dan kepalanya terasa sangat berat dan pusing.

Sampai pada akhirnya ia menutup matanya untuk selamanya.










Wkwkww gak deng, itu bercanda

Oke, segitu aja dulu.
Part kali ini aku buat pendek. Aku mau istirahat dan bobok cantik dulu.

Dan dengan senang hati author tidak ada bosan-bosannya untuk meminta vote, komen dan follow my akun.

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang