sebenarnya

2.8K 262 30
                                    

Srek!

Dengan kasar iqbaal merobek pakaian (namakamu) dan hal itu membuat (namakamu) syok. Ia bingung dengan sikap iqbaal, semalam iqbaal bersikap dingin kepadanya, lalu bersikap baik saat (namakamu) menangis dalam pelukannya, saat malam itu juga iqbaal bersikap sangat kasar dan penuh emosional, dan sekarang iqbaal seperti orang kerasukan yang menginginkan tubuhnya.

"pak, saya mohon jangan hiks.." pinta (namakamu) dengan air matanya yang kembali mengalir sangat deras.
Seakan tak mendengar apa-apa, iqbaal mulai menyentuh bahu (namakamu) yang mulus, kemudian ia turunkan baju yang masih melekat pada tubuh (namakamu). Dan kini, pakaian (namakamu) telah dilucuti oleh iqbaal yang hanya menyisakan bra gadis itu, setelah itu iqbaal melepas pengait bra (namakamu) dan melemparnya asal saat ia berhasil membuka bra tersebut, dan iqbaal segera melahap rakus payudara (namakamu), seakan payudara tersebut adalah sebuah permen yang sangat nikmat sesekali ia menghisapnya penuh gairah.

(namakamu) tidak munafik, saat ini ia merasa terangsang dengan sentuhan iqbaal, ia juga sesekali mendesah karena tak tahan dengan cumbuan dan sentuhan iqbaal.

"Hikss.. Ahhh... Iq shhh... Iqbaal... Stop it ahhh" desah (namakamu) sambil menangis.
Tangan iqbaal yang salah satunya juga tak tinggal diam, ia dengan penuh gairah meremas puting (namakamu), sehingga (namakamu) bergerak gelisah dan mendesah pelan.

"ssshhh,,, You ahhh.. You are crazy... Shhhhh..."ucap (namakamu) disela-sela desahannya

Seketika iqbaal terdiam dan berhenti meremas maupun memagut puting (namakamu). Seakan teringat sesuatu, iqbaal memegang kepalanya dan mengerang kesakitan.

"Arggghhh,,, kepalaku!!" teriak iqbaal dan menegakkan tubuhnya seraya menarik rambutnya dengan sangat kuat.
(namakamu) kaget sekaligus takut melihat iqbaal yang kini mulai mengeluarkan darah dari hidungnya.

"pak iqbaal!"teriak (namakamu) dan langsung terduduk sambil kembali menidurkan iqbaal agar darah tersebut dapat berhenti keluar.
"hiks... Bapak kenapa?"seakan tak mengingat kejadian tadi, (namakamu) kini membersihkan darah dari pria yang hampir melecehkannya.

"saya akan hubungi Ambulans pak"ucap (namakamu) yang kini beranjak dari tempat tidur dan segera mengambil Hp miliknya.

"ja..jangan.. Arrghh"lirih iqbaal sambil menatap (namakamu) yang sedang menangis dan gemetaran.

"tidak...tidak, Bapak harus di bawak kerumah sakit"ucap (namakamu) sambil mencari nomor telphon seseorang dengan tangannya yang bergetar hebat karena ketakutan.

"hubungi dokter... Pribadi sa, saya saja.."ucap iqbaal dan langsung memberi Handphone miliknya kepada (namakamu)

"kiki...hubungi dia"lirih iqbaal dan pada akhirnya ia pingsan dengan darah yang sudah banyak keluar melalui hidungnya.

"pak iqbaal hiks... Pak, bangun pak. Bertahanlah pak hiks...."ucap (namakamu) sambil menepuk-nepuk pelan pipi iqbaal dan menangis kembali.

Secepat mungkin (namakamu) mencari kontak yang bernama kiki.

"halo baal, ada apa?" tanya seseorang dari seberang sana. Dan dengan bibir yang gemetar (namakamu) membalas ucapan pria tersebut.

"Ha,,,,halo pak hiks... Apa saya bicara dengan hiks... Dengan kiki?" tanya (namakamu) sambil menahan isak tangisnya

"i,,iya... Saya bicara dengan siapa? Dimana iqbaal? Mengapa anda yang menjawab?" tanya kiki berkali-kali

"pak apakah anda bisa datang kekantor pak iqbaal? Pak iqbaal pingsan dan hidungnya berdarah" ucap (namakamu) dengan cepat agar iqbaal segera mendapat pertolongan.

"Apa! Baiklah saya akan segera kesana"

Sambungan telephon pun berakhir dan (namakamu) segera memakai pakaian lainnya yang tadi sudah dibelikkan iqbaal 2 pasang untuknya.
Hufhhh,,,, hari yang berat baginya adalah semalam dan sampai sekarang. Pakainnya sudah 2 kali robek dan itupun dilakukan oleh orang yang sama.

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang