Manusia jelmaan iblis

1.8K 250 46
                                    

"Iqbaal?!" (namakamu) terkejut bukan main saat melihat iqbaal yang berada di apartemen miliknya, jantungnya juga berdegup kencang saat mengingat perlakuan iqbaal kemarin padanya, ia takut iqbaal melakukan hal itu lagi saat ini. Ia belum siap untuk bertemu dengan pria brengsek dihadapannya ini, bahkan ia tak mau.

"Terkejut nona (namakamu)?"tanya iqbaal dengan nada santainya, dan segera melangkah perlahan, mendekati (namakamu). Sedangkan (namakamu) yang sudah mentok dipintu apartemen, tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

Iqbaal menyeringai, membuat bulu kuduk (namakamu) merinding, ia juga berusaha untuk tidak menatap iqbaal, dan segera mengalihkan tatapannya kesana kemari, tapi saat pikirannya mengatakan untuk lari, dengan segera ia melangkah kekiri, tetapi semua sudah terlambat, iqbaal kini menghadang (namakamu) dengan tangan kirinya, dan saat ia ingin lari kekanan, iqbaal juga segera menghadangnya dengan menggunakan tangan kanannya. Kini (namakamu) sudah berada didalam kungkungan iqbaal, dan tak bisa lari kemana-mana.

" Mencoba untuk lari nona? Huh?!" tanya iqbaal menatap (namakamu) tajam, (namakamu) yang ditatap seperti itu hanya terdiam dan segera menundukkan badannya agar keluar dari kungkungan iqbaal.

Brak!

Dan dengan cepat juga iqbaal memukul pintu tersebut, membuat (namakamu) terlonjak kaget dan segera berdiri dengan tubuh kaku nya. Iqbaal masih dengan tatapan tajamnya kini mendekatkan wajahnya kewajah (namakamu), mengintimidasi (namakamu) dari dekat. (namakamu) terlihat gelisah dan gugup, ia tak suka dengan posisi seperti ini, ingin rasanya ia menen..

Bugh!

(namakamu) melaksanakan apa yang ia pikirkan, ia menendang 'milik' iqbaal dan segera melarikan diri saat iqbaal melepaskannya dan melenguh kesakitan.

"Arghhh!!!" jerit iqbaal dan terduduk dengan tangannya yang memegang 'miliknya', wajahnya pun kina berubah jadi berwarna merah.

(namakamu) yang mendengar jeritan iqbaal memberhentikan langkahnya dan menoleh kebelakang, melihat iqbaal yang kini terkulai lemas, sesakit itukah? (namakamu) tak tau harus berbuat apa, ingin melarikan diri, tapi bagaimana jika iqbaal meninggal? Dan jika ia menyelamatkan iqbaal, apa yang harus ia lakukan?

"ARHHG! sakit!" jerit iqbaal kembali, membuat (namakamu) segera berlari dan melihat keadaan iqbaal, ia segera memegang bahu iqbaal dan melihat wajah tampan yang sedang kesakitan itu.

"ma-maaf pak! Ta-tadi saya tidak sengaja. Ta--" (namakamu) terdiam saat melihat seringaian dibibir iqbaal, ia bingung, mengapa iqbaal membuat ekspresi seperti itu? Sedangkan tadi ia merasa kesakitan. Dan saat ia sadar iqbaal hanya berpura-pura kesakitan, segeralah ia melarikan diri. Tetapi dengan cekatan iqbaal mencekal pergelangan tangan (namakamu), membuat (namakamu) merutuki dirinya yang bodoh karena terlalu percaya pada tipu muslihat iqbaal.

"Bodoh! Anda sudah tau bagaimana saya, tapi anda tetap menyelamatkan saya, Heh?" iqbaal semakin memperkuat cekalan tangannya pada (namakamu), membuat (namakamu) melenguh kesakitan dan menggigit bibir bawahnya.

"sshh... Lepaskan saya!!" ucap (namakamu) sedikit membentak dan sedikit memutar tangannya agar terlepas dari cekalan iqbaal.

"Tidak akan, nona (namakamu). Mencoba untuk lari sejauh apapun, aku akan menemukanmu. Dengan mudah"iqbaal berdiri dari duduknya, dan menatap (namakamu) tajam.

(namakamu) terkesiap, ia berjaga-jaga agar iqbaal tidak melakukan hal 'itu' lagi kepadanya. Dengan kasar, iqbaal menarik (namakamu) untuk keluar dari apartemennya, sedikit menyeret (namakamu) membuatnya semakin kuat mencekal pergelangan tangan (namakamu), membuat sang empunya tangan meringis kesakitan.

"Lepasin!! Sialan! Dasar pria brengsek!! Gak punya hati!! Bangsat!!" maki (namakamu) disepanjang perjalanan, membuat semua sorotan mata mengarah pada mereka, iqbaal tak memperdulikannya, ia tetap berjalan santai sampai dilobby apartemen.

"ishhh!! Gue juga bisa jalan dodol!! Gak usah ditarik-tarik!!" teriak (namakamu), sesampainya mereka disamping mobil iqbaal, pria itu tetap mencengkram tangan (namakamu) dan menatap datar (namakamu).

"Ssshhh... Tangan gue!!! Lepasin!! Lo punya kuping gak sih!! Tangan gue SAKITTT---"

Cup

Krik...krik...

(namakamu) terdiam seketika saat iqbaal mencium bibirnya singkat, kakinya juga sudah lemas, ia merasa seperti ada sengatan listrik yang menyerang tubuhnya. Iqbaal tersenyum sinis, dan segera menggendong (namakamu) yang terlihat syok itu, dengan perlahan ia memasukkan gadis tersebut ke dalam mobil dengan perlahan.

"Gadis bodoh!" umpat iqbaal dan segera memutari mobilnya dan duduk dikursi pengemudi.

"apa yang lo lakuin?" tanya (namakamu) memandang kedepan, masih dengan wajah syok nya. Iqbaal tersenyum licik dan segera melenggang pergi dari apartemen milik (namakamu).

"Mendiamkanmu" jawab iqbaal santai, membuat (namakamu) meliriknya sinis.

"Mendiamkanku??Hahahaha... Lo pikir dengan cara cium bibir gue bikin gue diam?? Lo tuh terlalu ke-PD-an jadi manusia. Ups... Sorry lo kan bukan manusia, lo tuh manusia jelmaan iblis. Yah,, iblis yang menjelma jadi manusia, secara tuh ya, lo kasar, gak punya perasaan, gak punya otak, ga-"

"Apa anda tidak bisa diam?!" tanya iqbaal dengan penuh penekanan, wajahnya juga tampak kesal mendengar umpatan demi umpatan
yang diberikan (namakamu).
(namakamu) tampak takut, mendengar penuturan iqbaal, tetapi ia tepis jauh-jauh rasa takutnya dan menghiraukan ucapan iqbaal.

"Diam? Gue gak bisa diam, gue punya mulut untuk bicara, dan gue berhak untuk bicara apapun semau gue. Dan lo, gak usah sok ngatur-ngatur deh, gu-"

Ciiiitt

Iqbaal tiba-tiba rem mendadak, membuat (namakamu) yang tidak memakai seatbelt terpentok benda yang berada dihadapannya dengan sangat keras, ia meringis kesakitan dan memegang dahinya yang kini mengeluarkan sedikit darah dan kepalanya terasa pusing. Untung saja ini daerah yang sepi dan jarang dilewati oleh orang-orang, jadi mereka tidak akan mengalami kecelakaan.

"sshhhh... Apa lo gak cukup untuk lukain tangan gue?? Shhh... Dahi gue sakit banget Ya Allah, untung gue orang baik, kalo enggak udah gue telen lo hidup-hidup, ehh... Bukan gue telen, tapi bakal gue mutilasi, sampe lo mati! Ga-"

"DIAM!!! Sedari tadi saya sudah memperingatkan anda untuk diam, tapi sepertinya anda sangat keras kepala. Baiklah, saya sudah kehilangan kesabaran dan anda akan diberi hukuman" ucap iqbaal menatap (namakamu) tajam, sedangkan (namakamu) terlihat acuh dan malah mengambil tissue yang berada dimobil iqbaal dan segera melap dahinya yang sedikit berdarah. Iqbaal yang mendapat respon seperti itu menggeram marah dan mencengkram stir mobil dengan kuat, tak pernah ia merasa diacuhkan seperti ini, gadis ini sungguh membuatnya ingin meledak saat ini juga.

"Merasa di acuhkan?" tanya (namakamu) santai, tetapi matanya masih beralih pada tissue ditangannya.

"hehehehe... Ternyata mudah juga ya bikin lo emosi, sentuh dikit aja emosi, singgung dikit aja emosi, lirik dikit aja emosi. Hidup lo tuh selalu emosi, gue bingung deh, kapan ya terakhir kali lo senyum, ketawa. Oh, atau lo gak pernah ketawa ya? Ck, ck, ck. Lo-"

Cup

"Arghh!! Iqbaal Sialan!! Brengsek!! Gue benci sama lo!! Mati aja lo!! Mati!!!" teriak (namakamu) sambil memukul-mukul lengan kekar iqbaal sekuat yang ia bisa, sedangkan iqbaal, ia tidak merasa sakit atau marah, ia hanya tersenyum kemenangan dan segera melajukan mobilnya.



Mueheheheh... Gimana nih sama ceritanya guys? Ngaret? Maaf deh, soalnya aku buru-buru untuk next part selanjutnya, jadi aku minta maaf ya.

Ini semua demi kau dan sibuah hati, aku yang tadinya badmood banget, berusaha untuk next part nya. Ya sudahlah, nikmati saja cerita ter-ngaret aku ini yah

Selamat menikmati, enjoyyy

My Boss is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang