Rasa or jatuh cinta?

13 9 0
                                    

Jam pelajaran pun dimulai seperti biasanya.

Tempat duduk nando pun di belakang Valen dan Leon, bagaimana bisa?

Seminggu lalu Valen dan Leon memperdebatkan bangku kepemilikan.

Perdebatan itu pun masih lanjut pagi tadi, ya pagi tadi dimana nando masuk ke kelasnya.

Flasback on

"Dia masih duduk di tempat gue nyet?" Tanya nando kepada leon, saat melihat tas perempuan berada di bangkunya."iya dulu gue sama dia sempet debat gara-gara bangku lo, sampai guru bk dateng dan ngehukum gue sama dia di lapangan." Jelas leon.

Kesal!

"Huft, bodo amat enaknya tas ini gue taruh mana ya? Hmm?" Pikir nando, terlintas ide jahil dipikirannya. "Gue tahu, dia kan pendek gimana kalo tas ini gue gantung di pojok mading itu? Kan lumayan tinggi kan?" Ketiga sahabat nando pun mengangguk mempersetujuinya.

Nando pun mulai naik ke bangku milik temannya yang berada di belakang itu, dan mulai menggantungkan tas milik valen itu ke arah paku yang berada di sebelah mading kelasnya.

"Sip udah beres." Nando pun langsung melangkah menuju ke bangkunya dan duduk dengan tenang dan memejamkan matanya.

Tak berlangsung lama,

"TASSS GUEEE LO KEMANAIN?!" Teriak valen yang baru saja masuk kekelasnya dan melihat nando duduk ditempat duduknya. Ralat! Bangkunya nando itu mah-_-

"Nyet! Iblis dateng nyet!" Bisik leon dengan menyenggol lengan nando.

Nando pun bangun dan menatap datar ke arah valen, "tas gue mana?" Tanya valen dengan menatap nando seperti singa kelaparan.

"Lo punya mata kan? Cari sendiri!" Ucap nando dengan entengnya, valen yang sudah kesal setengah mati saat melihat ke arah belakang bahwa tas miliknya itu berada di sana dan digantung  di samping mading itu pun langsung menatap nando yang dengan santainya menatapnya dengan wajah watadosnya itu pun membuat valen ingin sekali mendorong nando ke jurang yang tiada batasnya itu!

Hingga akhirnya..

"Awhhh sshhh.. lepasin tangan lo dirambut gue!" Perintah nando kepada valen yang sekarang menarik jambul nando dengan sangat kencang. "Ambilin dulu tas gue baru gue lepas!"

"Ogah ambil sendiri punya tangan sama kaki, lo gunain buat apa? Lepasin sakit tau!" Pinta nando tetapi valen tak mengubrisnya sama sekali malahan menariknya dengan sangat kencang, "ambilin baru gue lepas!" Ucap valen yang sangat sangat kesal kepada nando.

Mereka berdua menjadi tontonan gratis untuk penghuni kelasnya dan juga para sahabat nando yang menahan tawanya agar tidak meledak.

"Nyet bantuin gue!" Perintah nando, "kalo kalian bantuin temen lo ini, lo akan sama halnya yang gue lakuin ini sama temen kalian, lebih parah lagi!" Ancam valen membuat nyali ke tiga sahabatnya nando pun menciut.

"Iya gue ambilin tapi lepasin dulu!" Pasrah nando tetapi tarikan valen belum kunjung lepas. "Bullshit!" serkah valen.

"Iya-iya gue jalan nih. Tapi lepasin rambut gue dari tangan sialan lo itu!" Perintah nando. "Nggak, sebelum lo ambilin tas gue!" Bantah valen.

Nando mau tak mau harus menuruti kemauam valen agar ia bisa terbebas dari tarikan maut yang menarik jambulnya ini.

Nando pun melangkahkan kakinya dan diikuti oleh valen yang masih setia menarik jambul miliknya.

Setelah sampai bangku belakang, valen melepaskan tarikannya barusan, dan nando? Ya kalian pasti tau kan, betapa kuatnya tarikan yang diberikan oleh jelmaan emak! Alias Valen? nando merasakan panas disekujur jambul dan sekitarnya. Ia hanya mampu mengusap-usap bekas tarikan valen itu.

"Cepat ambilin tas gue!" Perintah valen kepada nando, "eh kenapa harus gue? Itu tas milik lo!"  Bantah nando.

"Ih, ambilin! Cepat mau gue tarik lagi jambul lepek lo itu!" Ancam valen. "Enak aja ngatain lepek! Ogah ambil sendiri, gue yang pegang bangkunya lo naik aja." Perintah balik nando.

Valen pun mau tak mau menuruti perkataan nando dan ia mulai naik ke atas bangku. Setibanya ia sudah mendapatkan tasnya, bangku nya bergoyang dan itu adalah ulah siapa lagi kalo bukan nando!

Dan valen pun tak dapat menyeimbangkan tubuhnya hingga ia terjatuh!

Seakan seperti adegan slow motion dimana penghuni kelas terkejut saat melihat valen jatuh dan...

Grebb..

Nando spontan langsung menangkap valen yang hampir saja jatuh kebawah, hingga mereka berdua menatap satu sama lain, pandangan itu pun tak berlangsung lama dikarenakan! Teriakan para penghuni kelas dan juga para sahabatnya nando.

Nando pun langsung melepaskan hingga akhirnya valen terjatuh.

"Aduhh pantat gue, rese banget sih lo." Desis valen dengan mengusap pantatnya, "lo aja yang berat, pegel tangan gue." Cibir nando lalu pergi meninggalkan valen dan kembali ke arah bangkunya, tetapi ia tidak duduk bersama leon melainkan duduk dengan siswi pendiam dikelasnya, Nadia cewek terajin dikelas nando dan juga berkacamata bulat.

"Ndo lo gak duduk sama gue?" Tanya leon dan nando hanya menggeleng kan kepalanya.

"Biar buat cewek jadi-jadian aja gue ikhlas ngalah." Ucap nando lalu duduk disebelah nadia. "Gue denger tolol." Sahut valen. Nando tak menggubrisnya.

Nadia yang sempat terkejut atas nando yang mau duduk disebelahnya itu pun tiada hentinya mengucap syukur di hatinya. Bagaimana bisa? Nadia yang terus saja dibully dan dijauhi oleh teman-teman sekelasnya itu pun bisa duduk dengan salah satu most wanted di sma ini.

"Yon, hati-hati jangan dekat sama sebelah lo, bisa-bisa lo kena rabies kayak kucing tetangga gue." Bisik nando yang masih bisa didengar oleh valen, valen hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan agar emosinya tidak meluap,

"Oke siap." Balas leon

Flassback off

"Oke anak-anak minggu depan kalian test menyanyi tampil nya sebangku tidak ada penolakan! musik disarankan bebas. Selamat siang dan sampai jumpa." Pamit bu retno selaku guru seni musik itu.

"Nyet lo sama siapa?" Tanya leon kepada nando, yang selalu tampil berdua dengannya. "Gue harap telinga lo tadi masih berfungsi kan?" Sindir nando pedas dan membuat valen yang mendengarnya itu pun menahan tawanya.

"Tapi kan biasanya kita tampil berdua,?" Tanya leon tanpa menyerah walaupun sudah disindir oleh nando,

Brak!

Glek

"Gue sama nadia!" Tegas nando setelah menggebrak mejanya, dan perkataan barusan mengejutkan seisi kelas, bagaimana bisa seorang most wanted mau dengan cewek culun itu? Lupakan saja mungkin nando masih ada masalah.

"Oh,oke-oke sorry udah ngeganggu lo." Leon pun kembali menghadap kedepan, ia sempat menoleh ke arah valen yang sedang menahan tawa. "Dasar cabe!" Gumam leon namun masih bisa terdengar samar-samar oleh telinga valen.

"Apa lo bilang?" Tanya valen dengan menoleh ke leon. "Apa sih gua cuma bilang harga cabe dirumah gue nurun." Ucap asal leon lalu menghadap ke depan.

Nando sempat menatap punggung valen, ia sempat berfikir apakah ia sekarang merasakan sesuatu dihatinya?

Ia merasakan soal pandangan mata yang beberapa waktu yang lalu menatapnya, tatapan yang begitu sendu dan nando merasakan adanya sesuatu yang menyengat hatinya?

Apa dia memiliki rasa? Atau jatuh cinta?





Maaf gaes update nya lama, gimana ceritanya dilanjut gak???

Semoga menarik ya kayak authornya.

Follow akun wpnya ya gaes dan jangan lupa tinggalin jejaknya:)

See you:)

Diary From Seorang BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang