Happy reading guys!
"Ah!kita dapat makan gratis." Ucap Faizal dengan membuka camilan yang dibawakan oleh teman-temannya sekelas.
''Siapa dulu dong gue, kalian sih gak nge support gue." Sindir robert dengan wajah cemberutnya. "Ya elah gitu aja baper lo nyet." Timpal leon.
"Tapi, kalo kita cuma bertiga yang makan gak seru." Ucap leon dengan nada sedihnya.
"Iya gue tau, kata dokter kan nando besok sudah bangun," sahut robert.
"Tapi kalo nggak jadi besok gimana? Lusa? Kelamaan tau. Hari ini aja gak ada nando sepi banget kek kuburan deket perumahan faizal, gue kangen sama nando kalo gak ada nando terasa hati gue kosong." Celetuk Leon, "Lo curhat? Lo doain lah biar siuman besok gimana sih lo." Cibir faizal, leon hanya mengerucutkan bibirnya.
"Eh, lo semua yakin gak kalo dalang semua ini gara-gara galang?" Tanya robert yang belum pasti atas pertanyaan itu. "Gue, yakin kalo ini semua gara-gara dia. Siapa lagi kalo bukan musuh bebuyutannya nando? Gak ada kan kecuali galang?" Timpal leon. "Iya gue setuju, kalo ini semua gara-gara dia." Sahut leon.
"Kalo lebih intinya sih, kita tanyakan ini semua kepada nando nanti aja, kalo dia sudah membaik keadaannya." akhir robert dan diangguki oleh kedua sahabatnya.
****
04.45
"Mama... jangan tinggalin nando, nando mohon mama jangan pergi lagi..." ceracau nando membuat leon terbangun.
"Nando." Gumam leon
Leon pun langsung membangunkan robert dan faizal.
"Woy bangun, nando ngigau cepet bangun." robert maupun terbangun dengan keadaan mengucek - ucek matanya lalu menguap.
"Woy kebo, lo." Teriak leon yang sudah menghampiri nando. Leon pun menepuk pelan pipi nando agar tersadar dari ngigaunya.
"Nando, bangun ini gue leon... bangun ndo." Panik leon, lalu nando pun membuka matanya pelan.
"Yon, mama gue yon." Lirih nando dengan meneteskan airmatanya. "Iya gue tau, ini minum dulu." Ucap leon dengan menyodorkan gelas yang berisi air putih.
Nando pun duduk dengan bantuan leon, dan membantu nando untuk minum air putih itu.
"Tenangkan diri lo dulu ndo," nando pun mengangguk mengiyakan ucapan leon.
"Nando gimana keadaan lo." Tanya faizal yang baru saja dari kamar mandi untuk membasuh mukanya dan disusul oleh robert.
"Gue agak mendingan, cuma ngerasa pusing dikit doang." Jelas nando yang menyenderkan punggungnya di senderan kasur rumah sakit itu.
"Syukur deh." Ucap serempak ketiga sahabatnya itu.
"Ndo." Panggil robert.
"Hmm, apa?"
"Apa bener, yang ngelakuin ini semua galang aleno?" Tanya robert membuat nando mengeraskan rahangnya karena mendengar nama itu.
Ketiga sahabatnya tahu kalau nando menahan emosinya.
"Eh ndo kemarin anak-anak bawain oleh-oleh." Leon mengalihkan pembicaraan mengenai teman-teman sekelasnya yang kemarin menjenguk nando.
Nando pun langsung merubah ekspresinya biasa.
"Tapi yang ngehabisin leon sama faizal." Gerutu robert. "Kemarin siapa aja yang dateng?" Tanya nando.
"Biasa penggemar lo, ciwi-ciwi amazon bella C.s" jawab faizal. "Oh."
"Dia gak dateng kan?" Tanya nando. Ketiga sahabatnya mengeryitkan dahi, robert yang tahu maksud dengan ucapan nando pun langsung membalasnya. " dia gak dateng, katanya ada urusan mendadak." Jawab Robert. Leon maupun faizal hanya menyenggol tangan robert secara bersamaan dan hanya menampilkan mimik ucapan seperti "siapa?" Tetapi robert tidak menanggapinya.
"Oh, syukur deh."
Dan mereka ber empat pun larut dalam canda tawa yang begitu menghangatkan suasana di kamar rmah sakit itu.
*****
3 hari kemudian
3 hari yang lalu nando langsung pulang karena tidak betah di rumah sakit, dan hari ini ia sudah ada di sekolah milik kakeknya itu.
Seperti biasa nando dan ketiga sahabatnya itu pun berjalan beriringan dan sekali-kali melempar canda tawanya, dan juga menjadi sorot para penggemarnya.
"Hua gue ngebayangin kalo leon pacaran sama nando." Celetuk faizal membuat robert tertawa terpingkal-pingkal. Nando dan leon menatap satu sama lain lalu mempunyai rencana untuk membalas ucapan faizal.
Bukkk...
Faizal pun hampir tersungkur saat kedua kaki dari belakang mendorong pantatnya hingga hampir tersungkur.
Faizal pun langsung menoleh ke arah belakang dan mendapati leon maupun nando dengan ekspresi tanpa dosa yang telah diperbuat kepada dirinya.
"tau gak kemarin tuh ada temen gue yang dorong temennya dari belakang, eh tau-taunya hari ini dia dibawa orang buat dijadiin tumbal." Ucap faizal.
Nando pun menoleh ke arah faizal. "Biasanya tuh yang ngomong,yang gue denger dari orang-orang sih gitu."
"Serius?" Tanya faizal kepada nando yang seperti ekspresi seperti ketakutan. Nando menahan tawanya agar tidak pecah untuk melabui sahabatnya itu. "Gue lebih duarius." Ucap nando.
"Maafin gue ndo, gue khilaf gak ngula-" ucapan faizal terpotong saat tawa ketiga sahabatnya itu menggema sangat kencang.
"Lo semua kok ketawa sih? Apanya yang lucu? Faizal tidak mengerti apa yang membuat ketiga sahabatnya tertawa sampai terpingkal-pingkal.
"Huh! Perut gue sakit gara-gara ketawa!" Sahut leon, "sama perut gue juga." Timpal robert dengan memegang perutnya.
"Bodoh kok dipelihara, jelas-jelas nando tipu lo!" Ucap leon, dan faizal menatal nando horror. "Bodoh kok dipelihara." Tiru nando dengan gaya bicara leon. "Kesel gue sama lo." Gerutu faizal.
Disepanjang koridor tatapan memuja menghiasi suasana di area koridor, seperti biasa ketiga sahabatnya itu pun langsung tebar pesona sana ke sini.
Tetapi nando tak mempedulikannya. toh sudah kebiasaan mereka juga. Saat akan berbelok ke arah kelasnya, nando berpapasan dengan valen, begitu juga valen yang bertemu langsung dengan nando c.s nya.
"Udah sembuh lo?" Sembur valen dengan nada seperti mengejek. "So, lo bisa lihat sendiri kan," balas nando dengan memasukkan kedua tangannya disaku celananya.
"Oh, sorry gue kemaren-kemaren gak jenguk lo." Ucap valen dengan santainya. "Ck, gue juga gak butuh lo dateng ke rumah gue atau ke rumah sakit." Sinis nando, valen merasa harga dirinya seperti diinjak-injak oleh cowok menyebalkan dihadapannya ini.
"Gue kesel tau gak sama lo." Nando yang mendengar keluhan valen lantas menjawabnya. "See gaes, dia kesel seperti faizal, nyet nih orang mirip kayak lo kesel. Mungkin aja jodoh." Ucap nando melirik valen dan menyindir faizal.
"Idih amit-amit jodoh gue, emak jadi-jadian.hii!" Sahut faizal dengan gaya seperti orang muntah.
"Bodo ah, kesel gue sama lo titik." Ucap valen lantas pergi dari hadapan nando. "Kalo kesel gak usah ngomong woy!" Teriak nando dan diikuti gelak tawa ketiga sahabatnya dan nando.
Maaf update nya lama, tugas seperti hutang, selesai dikit nambah lagi ya itu kehidupan hehehe.....
Gimana menarik gak?? Menarik ya. Semoga aja banyak yang suka.
Oh ya nando itu aslinya orang baik banget tapi ya itu jahilnya sudah kelewatan batas! Duh gemes deh akunya:v
Jangan lupa follow igku ya "Deviagustina.agust" cht aku yang suka saam ceritanya biar aku Follback:) makasih sudah membaca ceritaku. Dan jangan lupa vote n vment nya ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary From Seorang BadBoy
Teen FictionBukan berarti cowok berdiary itu cupu! Gue buktinya Cowok yang penuh dengan gelar dan juga goresan kriminal. Cucu dari pemilik sekolah Prof. Dalton Alexanders. Cowok yang penuh dengan kekejaman saat berurusan dengan dia dan juga penuh pemaksaan saat...