Setelah mendengar cerita masa lalu nando, valen merasakan sakit di hatinya entah kenapa saat mendengarkan nama perempuan yang disebut oleh nando.
Tidak mau menampilkan wajah sedihnya ia pun tersenyum dan memberi semangat nando. "Udah, itu masa lalu lo jadi lo harus bangkit lagi gue yakin jika lo berhasil gapai apa yang lo inginkan mungkin siapa tuh agatha ya? Pasti dia bahagia kok gue yakin 100 persen." Nando pun langsung menoleh ke arah valen.
Dengan tiba-tiba nando memeluk valen. "Makasih lo udah mau dengerin cerita gue, gue gak tau harus gimana lagi. Atas dukungan lo, gue akan berusaha semaksimal mungkin buat agatha bahagia disana." Valen yang mendapat kan pelukan secara tiba-tiba hanya mematung, perlahan kedua telapak tangannya menempel di punggung nando dan mengusap-usapnya sebagai penyalur semangat.
Ekhem..
"Test, 1 2 3 suara gue jelek."
Dua orang yang berpelukan itu tak menanggapi ucapan seseorang yang ada dibelakang mereka.
"Mata gue udah gak perawan lagi."
"Zina mata gaes."
"Hayati udah gak kuat."
"JOMBLO BISA APA!"
Teriakan itu membuat kedua orang yang berpelukan langsung tersentak kaget saat mendengar suara leon yang menggelegar.
"Kalian ngapain sih kesini." Kesal nando kepada para sahabatnya, dan sahabatnya hanya cengengesan.
"Abisnya lo berdua-dua an hati-hati yang ketiga setan baru tau rasa lo." Ucap faizal dengan nada seriusnya.
"Lo katanya ke kamar mandi, kok malah disini berdua lagi sama nando, pelukan juga." Tanya leon kepada valen.
Valen yang mendengar ucapan leon bingung mau menjawab apa. "Dia kesini karena gue panggil tadi, trus gue ajak kesini." Timpal nando membuat valen membelalakan kedua matanya.
Dan para sahabatnya pun hanya ber oh ria.
"Kalian nyadar gak sih? Kalian berdua udah bolos jam pertama sampai jam istirshat kedua." Ucap robert tiba-tiba membuat valen terkejut selama itu kah ia tidak mengikuti pelajaran. Ia takut jika nanti ada panggilan atau surat DO dari sekolah.
Sedangkan nando hanya biasa menanggapi dengan biasa.
valen tidak bisa tenang ia seperti orang gila mondar mandir didepan Nando.cs. Nando yang melihatnya hanya menghembuskan nafas panjang nya. "Lo bisa duduk gak sih, lo kalau seperti kayak gitu persis banget sama orang gila didepan komplek gue." Ucapnya membuat valen menoleh ke arah nando.
Ingin sekali mencabut mulut nando yang menyamakan nya dengan orang gila didepan kompleknya.
Akhirnya ia pun duduk disebelah nando, dan para sahabatnya nando pun duduk di bangku bekas yang sengaja diletakkan di rooftop.
"Gue takut kalo dapet surat panggilan." Ucap valen khawatir sedangkan nando hanya memutar bola matanya malas.
"Gitu aja ditakutin, lo bolos cuma sekali tolol jadi santai aja." Valen yang mendengarkannya pun hanya menghembuskan nafasnya.
Keadaan semakin menjadi hening mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tak berapa lama leon bersuara yang membuat para sahabatnya terkejut.
"Woy lihat nih, anak buahnya galang ngechat gue katanya kita ditantang balapan lagi." Mendengar ucapan leon itu valen mengernyitkan dahinya.
Balapan? Nando dan para sahabatnya balapan? Gak salah gue denger? Dan juga anak buah galang? Galang kayak pernah denger nama itu,mungkin nama galang banyak kali ya. Batin valen.
Ia pun langsung tersadar saat suara nando menggelegar. "Brengsek, berani-berani nya dia gak terima kekalahannya." Ucap nando membuat valen terlonjak.
"Kalian ikut balapan?" Ucapan itu membuat nando dan ketiga sahabatnya menoleh ke arah Valen. Valen yang ditatap itu pun hanya memasang wajah polosnya.
Saat faizal akan menjawabnya nando sudah terlebih dahulu mengatakannya. "Bukan urusan lo, lebih baik lo ke kelas aja biar diantar sama leon." Ucapnya dengan membuka ponselnya.
Mendengar perkataan nando valen hanya pasrah ia pun bangkit akan pergi namun tangannya dicekal oleh seseorang yang ia yakini itu nando.
"Gue bilang lo diantar sama leon." Gertaknya membuat valen terkejut ia pun menghempaskan tangannya. "Gue bisa sendiri gak perlu diantar." Balasnya.
"Oh oke silahkan." Ucap Nano santai dan ia melanjutkan menatap ponselnya.
Valen yang melihatnya itu pun hanya membuka mulutnya lalu ia berbalik menuju pintu rooftop dengan menghentak-hentakkan kakinya.
Para sahabatnya pun hanya bisa terkikik geli melihat tingkah valen.
"Gue gak nyangka aja ya, dulu kita ber lima." Ucap robert dengan menatap langit yang sekarang begitu cerah. "Gue kangen kita yang dulu." Lanjutnya.
Nando maupun leon dan faizal menoleh ke arah robert.
"Inget gak sih dulu kita pernah buat janji, kita akan bersama sampai tua nanti dan kita bakal mamerin cucu-cucu kita nanti ke sahabat-sahabat kita." Suasana di rooftop semakin sendu mendengar perkataan robert.
"Gue pengen kita ba-" ucapannya terpotong saat nando menimpalinya.
"Cukup,yang lalu biarlah berlalu. Gue tau itu yang gue mau saat kita masih bersama tapi sorry dengan adanya pengkhianatan diantara kita dulu gue belum bisa maafin itu semua." Jelas nando.
"Meskipun kita hanya berempat kita akan selalu bersama suka maupun duka." lanjutnya dengan senyum yang jarang sekali ia perlihatkan.
Leon pun langsung memeluk nando disusul oleh faizal dan robert.
Persahabatan mereka yang begitu terjaga, meskipun apapun yang menghadang tetap mereka jalani bersama.
Dan penyemangat mereka adalah "aku akan siap mati jika itu menyangkut sahabatku."
Definisi persahabatan adalah Persahabatan itu seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis, saat mata menangis tangan menghapusnya.
Mereka berharap jika suatu saat nanti mereka akan bersama sampai maut memisahkannya.
Tbc.
Hallo ketemu lagi sama aku, author paling lemot update heheheh...
Maaf ya, aku telat update ini aku cicil dari kemarin kemarin jadi kalo ada yang kurang paham dm langsung authornya ya atau boleh komennya juga itu bakal aku tunggu.
Oh ya gimana nih ceritanya nando? Ada yang salah atau ada yang ngebosenin? Kalo ada dm langsung gpp nanti biar aku tambah yang menarik sesuai isi otakku..
Thanks ya udah nyempetin mampir ke ceritaku, aku tunggu dukungan kalian semua...
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary From Seorang BadBoy
Teen FictionBukan berarti cowok berdiary itu cupu! Gue buktinya Cowok yang penuh dengan gelar dan juga goresan kriminal. Cucu dari pemilik sekolah Prof. Dalton Alexanders. Cowok yang penuh dengan kekejaman saat berurusan dengan dia dan juga penuh pemaksaan saat...