Taruhan

7 2 0
                                    

"Ck,Brengsek nya dia tuh udah diatas rata-ratanya gue." Ujar leon yang sedari tadi membersihkan montor besarnya,

"Wih loh ngakuin kalo lo brengsek." Sahut faizal yang juga membersihkan montor besarnya. Mendengar ucapan faizal, leon menatap faizal lalu ia melempar kain kanebonya ke arah faizal.

Dan pas sasaran, kain kanebo itu terlempar pas ke arah wajah faizal. Membuat robert maupun nando tertawa terpingkal-pingkal sampai mereka memegangi perutnya masing-masing.

Tak mau kalah, faizal pun mengambil selang air lalu menyalakannya dan ia semprotkan ke arah leon. Tetapi leon dapat menghindari, faizal tidak mau putus asa ia pun mengejar leon yang lari kesana kesini seperti film india-indian.

Hingga akhirnya leon tersandung batu yabg berada di taman rumah robert, melihat leon yang sedang mengusap-usap jari kakinya faizal melangkah kan kakinya untuk berjalan ke arah leon.

"Nyet gue mohon jangan semprot gue, gue khilaf." Ucapnya dengan menyatukan kedua telapak tangannya.

"Sudah terlambat Leon Arron Fajar, huaaahaha." Ucapnya seperti ingin membunuhnya.

"Tunggu, gue bakal mengajukan pesan terakhir gue." ucapnya dengan mendramastir.

"Ajukan langsung, Faizal Anasrul tidak suka membuang-buang waktu."

Melihat robert dan nando berjalan dengan mengendap-endap sambil membawa ember besar yang ia yakini berisi air itu pun membuat pemikirannya bisa menebak buat apa mereka bersusah payah membawa ember itu dibelakang faizal.

"Ok, jangan menoleh ke belakang kalo lo gak mau dalam bahaya." Ucapnya dengan nada sedih.

"Oh ya, gue gak bakal dalam bahaya. Disini gue yang berkuasa huaahahaha..." ucapnya seperti seorang penguasa rawa-rawa.

"Gue bakal buktiin kalo gue menoleh kebelakang tidak ada apa-apa." Ucapnya dengan percaya diri.

Saat ia menoleh ke belakang.

Byurrr

Hahahaha rasain lo

Dibilang in jangan noleh ke belakang makan tuh ember

Emang enak, lo kan belum mandi itu aja buat mandi.

Tanpa mereka sadari, faizal mengambil selang air itu dan menyemprotkan ke arah sahabatnya.

Woyy gue udah mandi

Anjir baju gue cuma satu

Duh buset banget lo,airnya masuk ke otak gue eh maksudnya ke mata gue

Mereka menikmati hari ini dengan canda tawa mereka tidak marah ataupun menyesal mereka akan menikmati hari perhari, jam per jam,menit per menit dan detik per detik untuk bersama-sama.

Dari kejauhan seseorang mengintip mereka dari pagar yang terbuka sedikit, ia hanya menampilkan senyum mirinya melihat para sahabat-sahabatnya dulu bahagia sampai sekarang. Dan ia melihat adanya kehangatan saat ia bisa ada ditengah-tengah mereka.

Ia pun kembali ke montor besarnya, dan melesat pergi ketujuannya.

*****

Setibanya mereka ditempat yang akan menjadi saksi bisu balap liar itu pun lantas disambut meriah dengan geng milik galang.

Nando sudah mengetahui bahwa sambutan itu hanyalah sebagai bentuk ejekan semata.

"Udah dateng kalian rupanya." Ucap cowok yang baru saja ikut bergabung dengan mereka semua siapa lagi kalo buka galang,

Nando yang melihatnya itu pun langsung mengetatkan rahangnya pertanda ia menahan emosinya untuk saat ini.

"Dasar pengecut lo brengsek, ini pembuktian bahwa lo gak mau kalah atas aduan kemarin." Sinis Nando,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary From Seorang BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang