Kekuasaan

27 18 3
                                    

Dengan langkah yang terbilang buru-buru nando mengabaikan teriakan ketiga sahabatnya yang hampir persis dengan emak-emak yang kehilangan tupperwarenya.

Brakkkk...

Pintu pun terbuka dengan sempurna, bagaimana bisa waktu istirahat mereka menutup pintunya seakan didalam ruangan masih adanya acara belajar mengajar, pikir nando.

Nando melihat ke arah bangkunya saat melihat sesosok cewek yang tadi pagi membuat mood nya buruk sedang duduk diatas bangkunya, dengan keadaan tangannya menumpu untuk kepalanya.

Nando pun menghampirinya, "heh bangun lo." Teriak nando namun tidak ada respon.

Ketiga sahabatnya itupun akhirnya datang dan melihat jika mereka belum terlambat,

"Lo bangun gak, budek lo ha?" Teriaknya lagi tetapi dia tidak memberi respon sama sekali.

Robert pun langsung menghampiri Nando, dan melihat keadaan cewek itu. Robert hanya menghela nafas lalu memukul jidatnya. "Makanya dia gak denger teriakan lo, lah dia pake headshet." Nando yang semula melihat sahabatnya itu pun mengalihkan pandangannya ke arah cewek itu dan benar

Bego banget sih gue, kok gue gak nyadar ya kalo telinga dia disumpal headshet itu. Batin nando.

Nando pun langsung menarik headshet tersebut kebawah membuat si empunya bangun, "Lo apa-apaan sih ganggu gue tidur aja." Ucapnya disela-sela ia mengucek matanya.

Nando hanya tersenyum sinis, "disini itu tempat cari ilmu bukan buat tidur ngebo kayak Elo bege." Lah terus tadi yang tadi tidur di rooftop siapa dong?? Hehehe...

"Lo kenapa sih, dateng-dateng kayak orang kehilangan daleman," ucap valen dengan mengangkat dagunya seperti menantang nando.

Mereka bertiga hanya menonton perdebatan antara jantan dan betina itu.

"Lo.." tunjuk nando dengan telunjuk tangannya mengarah ke wajah valen, karena ia kehabisan kata-kata. "Apa."

Nando pun memghirup nafas dalam-dalam lalu dikeluarkan. "Lo mau lahiran? Iya tadi kayak orang kehilangan daleman sekarang kayak ibu-ibu mau lahiran, lo cowok bukan cewek." Ejek valen membuat Nando tersulut emosi.

Braakkk

Braakkk

Sontak seisi kelas nando terkejut saat nando mengamuk besar dengan membanting bangku-bangku dikelasnya. Valen pun tak kalah terkejutnya saat mendapati Nando mengamuk seperti singa lapar. Ketiga sahabatnya kewalahan saat menenangkan Nando.

Tanpa pikir panjang Faizal pun keluar dari kelas untuk memanggil kakek nando, ini adalah jalan satu-satunya.

Ketika faizal berada didepan pintu ruang kepala sekolah, ia sempat berfikir lalu ia memutuskan untuk masuk dan memberitahukan soal ini.

tok..tok..tok..

"Masuk." Suara dingin itu terdengar seperti ia akan memasuki area berbahaya, lalu ia pun membuka pintu dan menemukan bahwa kakeknya nando sedang membolak-balikkan dokumen yang entah itu apa? Faizal tidak tahu.

"Ada apa? Nando berbuat ulah lagi" Tanyanya.

Dan ucapan Orang tua itu pas, tanpa ia memberitahukannya dan faizal hanya mengangguk.

"Huh, anak itu!. Kamu duluan aja nanti saya akan menyusul." Ujarnya lalu faizal berbalik untuk keluar.

Faizal pun lega saat keluar dari ruangan tersebut, bagaimana bisa ruangan itu sebelas duabelas dengan kuburan yang ada disebelah perumahannya sungguh mengerikan.

*****

Saat faizal memasuki kelasnya, hal yang pertama ia lihat adalah bangku tidak sesuai dengan tempatnya dan juga semua teman sekelasnya entah kemana yang hanya tersisa adalah ketiga sahabatnya dan satu cewek,valen.

Diary From Seorang BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang