Kue Coklat

365 35 0
                                    

"Oppa..........hyung.....!!"  Seruan anak-anak, begitu mendominasi ketika Nam Joon memasuki sebuah panti asuhan.

"Wah, kalian  sudah lama menunggu eoh?"  Pemuda itu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan para anak-anak di hadapanya.

"Ne.......!!"  Jawab anak-anak tersebut serentak.
"Baiklah kalau begitu, ambil kue ini untuk kalian. Semua harus kebagian, mengerti!" Nam Joon berseru dan dibalas dengan anggukan dari para malaikat kecil dihadapannya. Tanpa menunggu perintah selanjutnya, anak-anak tersebut segera berlarian meninggalkan Nam Joon.

"Nam Joon-ah" Kembali indra pendengaran Nam Joon, menangkap suara. Jika yang tadi adalah suara ribut, kali ini adalah suara yang begitu lembut.

"Immo" Nam Joon memberikan senyuman kepada sosok wanita yang telah ia anggap sebagai ibunya.
Perlu di ketahui, Nam Joon telah menjadi yatim piatu diusianya yang ke 13 tahun. Orang tua Nam Joon meninggal dalam sebuah kecelakaan yang terjadi bersamanya. Semenjak kepergian kedua orang tuanya, tak ada sanak saudara yang peduli kepada Nam Joon. Sehingga, ia diasuh dan dibesarkan di panti asuhan.

Setelah usia Nam Joon menginjak 17 tahun, ia belajar mandiri dengan mulai kerja paruh waktu. Hingga pada akhirnya Nam Joon meningalkan panti, namun ia akan mengunjungi panti setiap minggu dengan membawa kue coklat untuk adik-adiknya. Yang bernasib sama sepertinya, mungkin.

"Kau datang dengan temanmu, eoh?" Wanita paruh baya tersebut nampak mengalihkan pendangannya menerawang ke arah belakang tubuh Nam Joon.

"Ah, ne aku datang bersama Eun Byul."  Nam Joon berucap dengan senyuman yang merekah, hingga menampakkan lesung pipinya.

"Me...mengapa ia tak kemari?" Wanita paruh baya tersebut kembali bertanya. Ia menampakkan raut gelisah, menantikan jawaban Nam Joon.

"Ia terlalu malu untuk menemuimu immo." Jawaban yang keluar dari mulut Nam Joon sukses membuat wanita paruh baya tersebut menghela nafas lega.

"Syukurlah..." gumaman tersebut memang tidak terlalu keras, namun Nam Joon masih dapat mendengarnya.

"Apa maksud immo?" Pertanyaan tiba-tiba Nam Joon membuat wanita paruh baya itu cukup terkejut. Senyuman Nam Joon seketika memudar.

Halooooo.........
Part ke 2.
Maaf pendek, pikiran sedang kacau
Sorry kalau masih banyak typo.

Forever RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang