Seorang namja, nampak mengerjapkan matanya berulang kali berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya.
Pening seketika menyerang kepalanya, dahi yang berkerut menggambarkan rasa sakitnya saat ini.
"Argh....tanganku kebas." Namja itu melihat tangan kananya yang terasa kebas. "Nam Joon hyung, apa yang ia lakukan disini?"
Namja, tersebut adalah Ji Min. Ia terus menatap Nam Joon "Aku yakin kau akan sembuh hyung."
Ji Min sedikit menarik tangannya, sungguh tangan kirinya tak dapat merasakam apapun karena Nam Joon menidurinya. Ternyata gerakan Ji Min membuat Nam Joon terbangun.
"Ji Min-ah." Nam Joon segera bangun dari posisi tidurnya.
"Ne." Ji Min menjawab dengan tersenyum. Namun lain halnya dengan Nam Joon yang nampak khawatir.
"Mianhae, pasti kau juga sering terluka karnaku. Aku gila aku tidak bisa berfikir dengan benar. Pasti aku tak sadar ketika melukaimu." Nam Joon menundukkan kepalanya
"Apa maksudmu hyung aku baik-baik saja. Tak perlu ada yang dicemaskan." Ji Min tetap saja tersenyum.
Ji Min sadar pasti Nam Joon merasa tidak nyaman saat ini, apalagi mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
Flash back
Jimin baru saja selesai membuat Nam Joon merasa tenang dan lebih nyaman. Nam Joon baru saja memeluk dan berkata pada Ji Min jika ia ingin sembuh serta melupakan Go Eun Byul yang hanya sebatas khayalan tak berujung.
Ji Min begitu senang melihat perkembangan dari Nam Joon. Sehingga dengan senang hati Ji Min mengajak Nam Joon untuk berkeliling rumah sakit guna meyegarkan pikiran. Karena selama beberapa hari Nam Joon hanya dikurung didalam ruang rawat.
Ibu panti dan beberapa anak bahkan datang untuk memberi semangat kepada namja berlesung pipi tersebut. Hal itulah yang membuat Nam Joon semakin bersemangat untuk menjalani pengobatan.
Semua kegiatan yang Ji Min dan Nam Joon berjalan lancar sampai. Teriakan beberapa perawat membuat Ji Min harus megecek kondisi. Nam Joon yang sedang bersama Ji Min hanya mengikuti langkah sobat kecilnya.
Ji Min menghentikan langkahnya dan segera membantu beberapa perawat yang sedang berusaha menenangkan seorang pasien. Ji Min baru saja akan menyuntikkan obat penenang ketika pasien itu memberontak dan memukulkan sebuah vas yang terdapat tidak jauh darinya tepat di tengkuk Ji Min.
Pukulan yang cukup keras membuat Ji Min merasa cukup pening dan pecahan vas yang berserakan membuat kondisi kian buruk. Beberapa dokter datang untuk membantu dan berhasil menenangkan pasien tersebut.
Hingga suara benturan cukup keras membuat pasa perawat dan dokter mengalihkan pandangan kesumber suara. Disana Ji Min telah jatuh terduduk dengan memegang kepalanya sampai namja itu tak sadarkan diri. Ternyata pukulan yang Ji Min terima tidak main-main.
Beberapa perawat membereskan kekacauan dan yang lain membawa Ji Min keruang rawat untuk segera mendapat perawatan.
Nam Joon masih berdiri di sana, ia melihat semua kejadian yang begitu kacau. Sampai diakhiri dengan Ji Min yang pingsan. Hingga sebuah pemikiran mendatangi kepala Nam Joon, jika ia tak jauh berbeda dengan pasien itu. Ia monster, ia dapat melukai orang lain, ia gila dan benar-benar tak berguna.
Flash back and
Kini Ji Min tengah melakukan terapi untuk Nam Joon. Perlahan namja berlesung pipi itu mulai dapat melupakan sosok Go Eun Byul.
"Hyung, saatnya memakan obatmu." Ji Min menyodorkan beberapa pil obat dan segelas air kepada Nam Joon.
Nam Joon menerima obat tersebut dan segera memasukkannya kedalam mulut.
"Hyung, tolong buka mulutmu." Ji Min melihat kedalam mulut Nam Joom yang terbuka. Namja, itu tersenyum dan menatap Nam Joon.
"Kurasa kau bisa keluar dari rumah sakit besok. Aku akan terus memantau kondisimu." Ji Min mulai beranjak dari tempatnya. Ia harus mengecek kondisi pasiennya yang lain.
"Ji Min-ah, gomawo." Nam Joon memberikan senyum kearah sahabatnya.
Hari yang ditunggu tiba, Nam Joon sudah dapat keluar dari rumah sakit. Tetapi ia tetap harus menjalani pemeriksaan rutin serta mengonsumsi obatnya. Ji Min tidak begitu saja melepas Nam Joon, ia meminta Nam Joon untuk tinggal dirumahnya.
Pagi ini Ji Min akan berangkat menuju rumah sakit, namun sebulum itu ia akn mengecek kondisi Nam Joon. Mamun Ji Min tak dapat menemukan Nam Joon di dalam kamarnya.
Jimin berkeliling diseluruh rumah. Hingga......
"Astaga hyung............!"
Bersambung................
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Rain
FanfictionPemuda yang memiliki banyak rahasia, akankah ia mau membagi salah satunya? Jika iya, maka tidak lagi disebut rahasia. Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Dalam proses belajar........hehehehe..........