"Astaga hyung..............apa yang terjadi." Ji Min begitu terkejut melihat kondisi dapur yang berantakan. Tepung berserakan dan perabotan yang sudah meninggalkan tempatnya.
"Ah....mianhae Ji Min-ah. Tadi aku ingin membuat sarapan, tapi ternyata malah jadi berantakan." Nam Joon terlihan nampak menyesal. Ji Min memijit pelipisnya. Nyawanya terbang begitu saja ketika melihat kekacauan di hadapannya.
Sepertinya Ji Min melupakan sesuatu, jika Nam Joon adalah titisan dewa penghancur.
"Kita lupakan itu. Ayo kita cari makan di luar." Ji Min menarik lengan Nam Joon menjauhi dapur.
***
Setelah berkeliling, kedua namja itu telah menemukan tempat yang cocok untuk menyantap sarapan.
"Ji Min-ah, kau rasa aku bisa sembuh?" Pertanyaan Nam Joon yang cukup serius membuat Ji Min menghentikan aktifitasnya.
"Tentu, apakah ada masalah hyung? Apakah Eun Byul kembali?" Nam Joon memberi gelengan atas pertanyaan Ji Min.
"Aku hanya khawatir." Ji Min tersenyum mendengar pernyataan Nam Joon.
"Em......Jim, bagai mana kau bisa tau jika Eun Byul hanya imajinasiku?"
"Saat di Swiss ibu panti menghubingiku. Ia mengatakan setiap kali kau berkunjung ke panti pasti akan membicarakan seorang gadis yang datang bersamamu. Namun, nyatanya tak ada seorangpun yang datang bersamamu." Ji Min menjelaskan.
"Lalu?"
"Lalu aku segera kembali ke Korea. Sebenarnya sudah lama aku kembali dan memantau kondisimu. Namun, saat aku melihat kau tiba-tiba berlari setelah meninggalkan panti aku memutuskan untuk membantumu hyung."
"Mengapa kalian begitu peduli padaku?"
"Karena kami menyayangimu hyung, hanya saja kau tak pernah menyadarinya." Ji Min tersenyum dengan begitu tulus. Nam Joon rasa Ji Min benar.
"Kau benar Jim." Nam Joon membalas senyuman Ji Min.
"Baiklah hyung, setidaknya segera carilah gadis yang baik untukmu. Sudah saatnya kau memberikan hatimu kepada gadis yang baik." Ji Min tersenyum nakal.
"Aigoo, sebaiknya kau juga bicara untuk dirimu sendiri."
"Aish, aku sudah bertunangan asal kau tau hyung." Ji Min nampak kesal. Tapi sungguh Nam Joon tidak tau jika sahabat mininya sudah bertunangan.
"Lalu dimana gadis itu? Kurasa ia bermasalah dengan matanya. Bagaimana bisa ia jatuh cinta pada mochi berjalan."
"Apakah itu penghinaan?"
"Aku hanya bercanda Jim." Nam Joon terkekeh melihat Ji Min yang nampak kesal dengan ucapannya.
"Hallo." Ji Min nampak sedang menerima panggilan. Nam Joon berdecih ketika ia menyadari jika Ji Min tak mendengarkannya.
"........"
"Oh, kau tidak sibuk?"
"........."
"Aku sedang berada di kafe dekat rumah."
"........."
"Ne, tentu saja." Ji Min mengakhiri panggilannya dengan kata 'saranghae' hal itu cukup jelas bagi Nam Joon jika orang disebrang telephon adalah kekasih teman mininya.
Setelah menerima panggilan Ji Min terus saja tersenyum, hal itu cukup membuat Nam Joon khawatir dengan kondisi sabahatnya.
"Jim kau baik-baik saja?" Pertanyaan Nam Joon membuat Ji Min mengalihkan perhatiannya kepada pemuda berlesung pipi tersebut.
"Aku jauh dari kata baik. Karena aku sangat baik." Nam Joon tak begitu yakin dengan jawaban Ji Min.
"Ya semoga saja"
"Ah...hyung kau sudah memakan obatmu?" Raut wajah Jin Min yang tadinya ceria berubah menjadi sangat serius. Nam Joon begitu terkesan dengan perubahan tersebut.
"Ah.........aku akan memakannya sekarang." Nam Joon segera merogoh saku jaketnya dan segera menelan obat yang ia ambil dari dalam botol. Sementara Ji Min menyodorkan air mineral yang ia bawa kearah Nam Joon.
"Tolong buka mulutmu hyung" Ji Min melihat kedalam mulut Nam Joon dan mengangukkan kepala.
"Ji Min-ah, aku sangat berterimakasih padamu untuk segalanya."
"Lagi-lagi kau berbicara seperti itu hyung, kau tak perlu berterimakasih padaku." Ji Min kembali tersenyum.
Kedua sahabat itu nampak sangat bahagia, mereka terus saja saling bertukar candaan. Tanpa mereka sadari seorang yeoja tengah memperhatikan kelakuan mereka.
"Permisi" suara lembut itu membuat Nam Joon dan Ji Min mengalihkan perhatian mereka kearah sumber suara.
"Seul Gi/ Eun Byul!" Kedua namja itu berseru bersama. Nam Joon nampak terkejut begitu pula dengan Jimin.
Jadi selama ini Eun Byul mirip dengan Seul Gi?
Permainan takdir macam apa ini?
THE END
HALLO.......
AH...UDAH TAMAT DONGAKU MERASA KOK GANTUNG YA......
MOHON MAKLUM INI MASIH PERTAMA KALI NULISMOHON DUKUNGAN DAN SARAN
AKU AKAN BERUSAHA MEMPERBAIKI DI CERITA SELANJUTNYA.
TRIMAKASIH YANG SUDAH MAU BACA CERITA ABAL ABAL KU INI.
KEMUNGKINAN AKAN ADA BAGIAN UNTUK JIMIN
OK JUMPA LAGI DI CERITA YANG LAIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Rain
FanfictionPemuda yang memiliki banyak rahasia, akankah ia mau membagi salah satunya? Jika iya, maka tidak lagi disebut rahasia. Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Dalam proses belajar........hehehehe..........