7 - Still Make Me Smile Everyday

50 6 0
                                    

Hello, semuanyaaa!
Sorry, belakangan ini sering telat update :( soalnya aku lumayan sibuk..
Okay, happy reading on this part, guys!
Budayakan vote sebelum membaca ... ;)

-------------------------------------------------

"Ra, lo cerita dong kronologi kejadian kemarin. Gue kan belum tau, penasaran banget nih." Ucap Dita sembari berjalan bersama Dara keluar kelas.

Dara memasang tasnya, "Gak ada yang harus diceritain lagi, Dita. Lo kan udah tau semuanya." jawab Dara malas.

"Soal yang nabrak lo, gue kan belum tau, Ra."

Dara meliriknya tajam dan menutup mulut Dita dengan lengannya.

"Ssttt." Volume suaranya mendadak pelan, "Kak Angel."

Dita melebarkan matanya, "Serius? Beneran dia, Ra?"

Dara mengangguk cepat, "Awalnya gue diajak buat maafan sama dia, modusnya sih, gue harus minta maaf juga sama sohibnya, alhasil gue ikutin karena itu niatan baik. Sesampai disana, gue disuruh berlutut di bawah, tangan gue dipegangin kenceng banget sama sohibnya, sementara dia masuk ke dalam mobil. Gue panik, kan. Tanpa bisa ngomong apa-apa, gue langsung di tabrak dari samping kanan. Tangan gue deh yang kena." Jelas Dara sembari mengelus-elus tangannya yang memakai gips itu.

"Gila! Lo kok diem aja sih sampai sekarang? Gue mesti laporin dia ke kepsek, Ra! Ya gue gak terima lah sahabat gue sampai digituin! Ini udah melanggar HAM tau gak?!" kesal Dita.

"Heh! Pelan-pelan kalau ngomong! Nih, denger ya, lo mau laporin dia dengan tuduhan bahwa dia yang nabrak gue, yang ada lo yang dikeluarin, Ta."

Kening Dita bergelombang, "Kok gue? Kan dia yang salah."

Dara menghentikan langkahnya, "Dia kan punya segudang cara biar gak ada yang berani bantah apa yang dia mau."

"Siapa yang punya segudang cara itu?" tanya Juna yang tiba-tiba keluar dari kelasnya.

Dara menoleh dan mendadak terdiam, sementara Dita melirik Dara dan Juna bergantian.

"Gue duluan, Ta." pamit Dara lalu meninggalkan Dita dan Juna.

"Lo gak bareng sama dia, Bar?" tanya Dita.

"Harus." jawab Juna singkat.

Dita menghela napasnya gusar, "Ya kejar dong, Bara!"

"Oke, gue duluan, Ta." Juna meninggalkan Dita yang kini berdiri sendiri di depan kelas Juna.

Tak lama Bima keluar dengan ekspresi kebingungan.

Dita menaikan sebelah alisnya, "Ni anak kenapa lagi? Bim?"

"Eh, Karin dimana?" tanya Bima.

"Karin? Lo janjian sama dia emang?" Dita balas bertanya.

"Iya, Karin. Engga sih, hehe." Bima tertawa pelan menyadari keanehannya.

"Karin katanya mau ke Gramedia." Tambah Bima.

"Lo tau dari mana?" tanya Dita penasaran.

"Dari snap IG nya."

Dita memutar bola matanya malas, "Masih jaman stalking-stalking?" ejek Dara.

"Ih serah gue lah, yang namanya usaha mah bisa dengan cara apa aja, kan?"

"Dari pada elo, gak jelas hidupnya!" Bima balas mengejek.

"Gak jelas gimana maksud lo?!"

"Ya gitu dah! Udah ah, gue mau balik." ucap Bima kemudian berjalan ke arah tangga.

Mine [NEW COVER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang