HIDDEN SECRET SCHOOL | [Revisi.]

P R O L O G

"Apa!?! Serum XCI-41??"

seorang gadis berambut coklat itu terkejut sembari melihat buku yang ia pegang, ia berlari dan turun tangga menuju ke arah seorang laki-laki yang tak lain adalah kakaknya yang sedang meminum secangkir teh hangatnya di sebuah single sofa.

"Kakak, sumpah buku ini keren banget. Masa ya, profesor ini nyiptain serum yang bisa mengendalikan manusia. Keren gak sih??" Ucap gadis itu dengan semangat sambil menunjukan buku tersebut.

Laki-laki yang dipanggil kakak oleh gadis tersebut mengerutkan dahinya lalu tak lama tersenyum hangat

"ya ampun Melly, sudah kakak bilang berkali-kali, buku cerita fiksi yang kamu baca tidak benar-benar terjadi" laki laki itu terkekeh samar lalu meletakan cangkir tehnya di atas meja.

"Masih ingat definisi apa itu cerita fiksi ?" tanya laki-laki itu dan membuat gadis kecilnya mengangguk semangat akan pertanyaannya.

"Cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan dan bukan berdasarkan kejadian nyata, berdasarkan imajinasi pengarang." Ucap gadis itu semangat.

Laki-laki itu tersenyum lalu menepuk pahanya mengisyaratkan Melly untuk duduk, dan di ikuti oleh Melly.

"Tapi kalau beneran ada gimana kak?" Melly bertanya sambil mengerucutkan bibirnya, lagi-lagi kakaknya tersenyum gemas dengan tingkah adiknya

"itu sudah jelas buku fiksi Melly memang ada serum seperti itu?" Kakaknya mengambil buku yang sedari tadi di pegang Melly lalu membolak-balik halaman buku tersebut

"buku ini saja sepertinya tak tercantum nama penulisnya, dan ini bukan buku cerita yang biasa kakak pinjamkan ke Melly. Memangnya dapat dari mana bukunya?" Melly tersenyum

"dari perpustakaan" gumamnya semangat, lalu turun dari pangkuan sang kakak , mata coklatnya menatap pada sang kakak serius

"lihat saja, suatu hari nanti Melly akan membuktikannya".

---

Bunyi alarm berbunyi keras di sebuah gedung Laboratorium terbesar di Indonesia, entah apa yang terjadi sehingga menjadi ramai dan tidak terkendali

"Cek, B-18 melaporkan, Serum XCI-41 dinyatakan hilang dari save box bersamaan dengan hilangnya Prof.Ahmat Sugianto dua puluh lima menit yang lalu, arah kan tim alpha untuk segera bertindak. Over"

Dua orang profesor berlari dengan tergesa-gesa sehingga menimbulkan decitan sepatu dengan lantai yang cukup nyaring.

Sesampainya mereka di ruangan dengan papan bertuliskan 'Ahmat Sugianto' langsung menekan scan Code pada alat yang tersedia.