░VI░

7 5 0
                                    

United Strikers Headquarters, 04:56 AM.

"Jadi itulah semua bagian inti dari kerjasama yang dibangun antara R. Zima Corporation dan bagian tim CIA, apakah ada pertanyaan?" Pertanyaan itu terlontar dari gadis yang berada di tengah ruang rapat.

"Sepertinya tidak ada lagi Ms. Lionela" ucap Mr. Arnold kepada Lionela yang berada disampingnya.

Lionela meresponnya dengan tersenyum, "Baiklah. Pertemuan sampai disini, terima kasih."

Suara tepuk tangan mengema di seluruh ruangan rapat yang dipenuhi orang-orang berseragam resmi dan berseragam resmi lembaga intelijen.

Mereka saling menjabat tangan setelah pertemuan penting mereka. Dan empat konglomerat muda itu berdiri hormat kepada semua orang di dalam ruangan.

"Terima Kasih kepada Red Zima atas keterlibatan perusahaanya, R. Zima Corporation. Dalam kerja sama dengan CIA kali ini, semoga keputusan yang sudah disepakati secara bersama dapat berguna dalam misi kali ini."

Sesudah ucapan Mr. Arnold. Suasana ricuh karena obrolan dari masing-masing orang terdengar menyatu di dalam ruang rapat U.S.

Red Zima pun juga berbaur dengan anggota-anggota rapat.

Salah satu dari mereka, pria berperawakan tinggi. Terlihat berbincang dengan para anggota pertemuan. Ia memberikan senyumnya juga membahas topik yang seru untuk dibicarakan.

Setelah itu, ia melihat pria paruhbaya dengan setelan yang terlihat berwibawa sembari membawa sebuah map di tangannya, juga terdapat anak muda dengan seragam SMA berlambang burung garuda yang terasa familiar di matanya. Ia pun menghampiri mereka dengan sapaan ramah.

"Selamat sore Mr. Darren. Bagaimana perkembangan siswa di SMA Falcon?" Pertanyaan itu disampaikan dengan baik oleh pria berumur 20-an itu. Ia adalah salah satu anggota Red Zima, perawalannya tinggi dengan rambut yang di tata rapih tapi masih terlihat fresh, mata sipit yang tajam serta jas hitam yang melekat di punggung kokohnya.

"Selamat sore juga Young Joon, semuanya dalam keadaan baik. Kita sudah menyeleksi semua siswa yang akan masuk dalam misi kali ini, dan juga siswa yang berprestasi." Mr. Darren menyapanya dengan akrab dan juga penyampaianya tentang SMA Falcon.

Young Joon yang mendengar itu tersenyum, lalu pandangannya teralih pada siswa SMA Falcon yang berada di samping Mr. Darren "Hey Andy, udah lama ya gak ketemu sama lo. Gimana kabarnya?" Tanya Young Joon dengan ucapan non-formal. Ya, semenjak rapat tadi dia sudah lelah berbicara dengan bahasa yang baku. Ia hanya berbicara formal ketika sedang berkerja. Tidak saat ia sedang di kampus dan teman-temannya, apalagi dengan ketiga anggota Red Zima lainya yang merupakan teman dekat sekaligus teman seperjuangan.

"Hehe, baik kak YJ. Gimana kabar kerjaan Red Zima? Keknya makin hari makin sukses aja." Ucap Andy nyengir, dan pertanyaanya sesudah itu bukan hanya sekedar pertanyaan basa-basi, memang perusahaan yang dipegang Red Zima ini makin besar setiap harinya Bahkan mereka masuk dalam majalah Forbes sebagai konglomerat Sukses se-Asia dan masuk dalam 10 Konglomerat muda tersukses di dunia saat usianya yang masih muda. Tak heran semua pengusaha Asia kagum pada mereka.

"Hehe, ya begitulah. Tiap harinya kita banyak kerjaan, padahal kita seharusnya fokus sama tugas kuliah. Tapi banyak banget meeting juga ngurusin kolega di perusahaan". Andy pun hanya terkekeh.

"Btw, kemana Xhosa? Kok dia gak ikut?" Tanya Young Joon yang sekarang melihat ke sekitar.

"Dia gak ikut, katanya ada urusan ama Ayahnya. Btw kenapa nyarin? Suka ya?" Ucap Andy menggoda dengan alisnya naik turun.

HIDDEN SECRET SCHOOL | [Revisi.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang