░X░

16 5 0
                                    

Sun and Moon the Dharmawangsa, 7:46 AM

Suasana terasa sepi walau berbagai lampu berkelap-kelip yang menerangi lorong luas apartemen paling elit di Jakarta Selatan.

Suara derap langkah kaki dari sepatu mengkilap hitam terdengar menggema di lorong dengan tembok bewarna pastel dengan hiasan coklat keemasan, seakan mengusir rasa sunyi yang menyelimuti

Tampak dua orang pria berparas tampan dengan jas yang sudah tidak terlalu rapi  dan satunya juga tampak menggantungkan kacamata hitam ray-ban nya di antara kerah baju.

Dengan wajah yang gusar dan lelah mereka telah sampai di depan salah satu pintu dengan pintu kayu yang mengkilap dan berhiaskan sedikit emas dengan nomor '649' , pria berkemeja biru dan jas navyblue sedikit kusut yang bergantung di lengan kanannya, tangannya tampak sibuk membolak-balik halaman kertas yang terselip di map yang ia papah, pria berkaos putih yang sedang memasukan password apartemennya pun hanya melirik kawannya dengan wajah penasaran "apa isi map itu Hyung? Sepertinya bukan urusan kantor" ucap Giovan.

"Memang, ini masalah kerja sama kita dengan CIA." Jawab Young Joon, pria tinggi tersebut masih dengan mata yang serius membaca setiap lembar kertas

"Ah, all right" ucapnya sembari tersenyum tipis. Pintu itu terbuka, menampakan sebuah ruangan mewah seperti lounge room mini dengan sofa large bewarna red rose dan mini bar yang terlihat di sebelah kiri dengan desain dapur yang elegant

"Kami pulang" ucap Giovan sambil beringsut duduk di sofa merah yang bersebelahan dengan empat sofa single putih yang diduduki oleh dua perempuan yang tampak sibuk dengan laptop dan kertas-kertas yang berserakan di atas meja kaca. Young Joon yang tadinya langsung masuk dan mengambil gelas di atas mini bar lalu menghampiri kulkas besar, mengambil sebongkah es batu dari freezer dan sebotol beer dan menuangkan minuman itu ke dalam gelas

"Bahkan pas kita pulang pun kalian gak anggep, sok sibuk" Young Joon yang duduk di mini bar dengan segelas beer dingin, berucap dengan wajah yang menurut perempuan dengan laptop di pangkuannya itu menjengkelkan.

Seorang perempuan bersurai coklat kayu bergelombang mendongak dengan sengitan dahi "nggak usah kaya anak-anak, tidak lihat bahwa kita sibuk" ucapnya sarkas

Young Joon yang mendengar jawaban perempuan itu pun menjulurkan lidahnya mengejek.

"Zee, tolong baca dan periksa email dari sekertarisnya YJ yang akan masuk semenit lagi" ucap perempuan dengan mata yang tak lepas dari laptopnya. Giovan yang melihat itu meringis pelan dan berdecak melihat dokumen yang bertumpuk pada meja yang disediakan

"Lionela hyung yang terhormat, coba lihat dulu. Dari tadi loh bahkan dari gue pulang kantor Hyung belum lepas tuh mata dari laptop ama dokumen" ucap Lilzee memperingatkan. Dan, oh pasti kalian akan mengira bahwa ada yang janggal dengan panggilannya.

Di antara mereka tak ada masalah dengan itu karena sewaktu Young Joon baru tiba di Indonesia, ia memanggil Lionela dengan sebutan 'noona', perempuan tomboy yang biasa di lingkungan pria itu merasa kurang cocok dengan panggilan tersebut dan meminta Young Joon memanggilnya 'Hyung', awalnya Young Joon terkejut dan canggung memanggilnya Hyung, lalu sudah mulai terbiasa dan diikuti juga oleh dua sahabat   makne nya itu.

Yang ditegur hanya menghela nafas berat dan menatap mereka jengah. Berusaha membalas dengan topik yang lain "YJ, Gio. Jadwal kalian hari ini hanya acara pertemuan dengan pihak sekolah SMA Falcon dan rapat biasa, kenapa penampilan kalian kayak orang gila sih" ujar Lionela itu dengan nada tinggi di akhiran katanya.

Young Joon dan Giovan hanya melemparkan senyum Pepsodent sambil menggaruk punuk lehernya kompak. Lilzee yang mengerti keadaan hanya terkekeh pelan, sangat pelan dan sekaligus mengejek sehingga perempuan yang disamping tidak menyadarinya.

HIDDEN SECRET SCHOOL | [Revisi.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang