Awalnya, dia-Albert kira tidak ada Raisa, tidak ada lagi sesuatu yang membuatnya di perbincangkan banyak orang di sekolah, Albert lelaki yang tidak terlalu suka ke Kantin. Karena menurutnya Lantai 3 terlalu jauh untuk pergi ke kantin yang berada di sudut kanan sekolah.
Ya, setelah sebuah surat memberitahu bahwa perempuan bernama Nina Rai Safea tidak hadir hari ini. Kevin, temannya yang sangat bawel sekali. Menanyakan kabar perempuan itu pada Albert, hingga lelaki itu merasa risih dengan temannya.
"Apaan sih Vin? Lo bawel banget, gue gatau Raisa kemana. Lagian, gara gara dia gue di hukum sama bu Nina. Sue!" celoteh Albert di depan teman temannya.
"Ohh jadi lo udah enggak couple an lagi nih sama cewek itu?" tanya Kiki.
"Yah enggak lah, gila aja lo gue sama dia! Kerjaannya cuman nyengir doang, diajak main malam aja seneng nya kebangetan, dia tuh begitu karena kudet, dan mungkin sakitnya cuman akting doang" kata Albert.
"HAHAHAHAHAH bisa aja lo Bet! Parah anak ini!" ucap Moses.
“Tau lo, parah banget sih. Cewek se-Lugu dia lo omongin di belakang, gue gak percaya kata kata lo Bet, perasaan dia kayaknya baik deh" ujar Kevin.
"Baik apaan, MATRE! Dia tuh, jajan terus, minta ini minta itu, yah gitu lah" Albert kembali berkata tentang Raisa.
Kevin tidak percaya begitu saja, karena selama ini dia melihat Raisa. Tidak ada yang salah, terlihat sempurna. Perempuan cantik, bertubuh tidak terlalu pendek dan terlalu tinggi, matanya yang indah, hidung nya mancung, tutur katanya lembut, dan juga dia menutup mulut nya jika tertawa.
Entah, Kevin tidak terima Albert membicarakan Raisa seperti itu. Dirinya merasa terinjak-injak, tapi tetap dibawa santai.
"Lo kenapa Vin? Naksir lo sama Raisa? Deketin gih!" ucap Moses.
"Enggak Ses, terus lo sama Isyana gimana? Lancar?" tanya Kevin, menaikkan alisnya yang tebal itu.
"Ya gitu lah Vin, males gue nanggepinnya. Ya gak Bet?" Moses menyenggol Albert yang asyik tertawa dengan eskrim di tangan kanannya.
"Iya lah, ngapain juga. Jadi Kupu kupu aja dulu, baru ntar berubah Singa. Kapan lagi kan sebelum lulus!" sahut Albert.
Geng CUPS pun kembali ke kelas, setelah bel masuk istirahat pertama berbunyi. Mereka tertawa tawa kembali ke kelas, Johandy yang melewati Pevika hanya tersenyum genit. Tapi di balas oleh Pevika dengan mengalihkan wajahnya, dan mimik yang sinis. Johandy pun kebingungan lelaki itu tidak menghiraukan sikap wanitanya.
***
Isyana : Hai, apa kabar?
Raisa : Baik Syan, kamu apa kabar? Maaf ya gak ngabarin.
Isyana : Iya gapapa kok, lo senin masuk kan?
Raisa : Insyaallah Syan, maaf juga ya. Karena aku, kamu gak jadi jalan sama Moses kan?
Isyana : Hah! Gausah mikirin itu dulu, lo emang kemana sih?
Raisa : Kemana kek udah gede ini, kepo deh.
Isyana : Suaranya beda gitu, sakit ya?
Raisa : Sehat kok, kalau sakit gak bisa telponan.
Isyana: Dasar tukang boong tapi gak rapih, cerita buruan.
Raisa : (Tertawa) Aku lagi ada di Malaysia, hasil nya buruk, aku kira bakal bener bener stabil, ternyata semakin menyusut, entah kapan bisa begini.
Isyana : (Dirinya meneteskan Air mata) Gue yakin lo kuat banget, karena. Tuhan sayang banget sama lo, cewek langka dari planet Lembayung.
Percakapan telpon itu terdengar oleh Kevin, saat lelaki itu mengamati guru yang berada di meja piket. Kebetulan lelaki itu hapal dengan suara Isyana yang sedang menelpon entah dengan siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (Long Distance Religionship)
RomanceMenyudahi sebuah hubungan tentulah mudah, tapi untuk melupakannya sungguh semua orang akan berkata sulit. Karena sebagian dari mereka memulai nya dengan rasa yang tulus ikhlas, hingga menjadi kisah dalam hidupnya yang bahkan mungkin susah terlupakan...