ANTA PERMANA

39 5 2
                                    

"Cie, yang kemaren abis jalan sama Moses!" ledek Raline.

Saat mereka tengah jalan menuju BC, Isyana hanya tersenyum dengan rambut tergerainya. Mereka berempat kali ini tidak menguncir rambut panjang nya. Entah kenapa.

"Pevika juga kan, sama Johandy. Pulang bareng, cie" balas Isyana meledek.

Pevika pun menunjukkan ekspresi yang sama, Raline terkejut dengan perkataan Isyana. Dan langsung memberhentikan Pevika.

"Tungg-tunggu, lo jalan sama Johandy Pev? Weit gila lo ya!" ucap Raline.

anak itu menggeleng gelengkan kepalanya sembari tersenyum.

"Bay the way, aku perhatiin. Kayak nya, kalian berdua mulai deket ya sama Kakak kelas itu. Karena cinta apa ada permainan?" tanya Raisa.

mereka duduk diatas motor entah punya siapa.

"Dan setau gue nih ya. Moses, Albert, Johandy tuh gak pernah pacaran sebelumnya tau. Dia itu the real singel banget, kayak lwk" celoteh Raline, (Luwak White Kopi).

"Kayak Raisa lah, gak pernah pacaran. Ditinggal aja langsung ngoceh, nyalahinnya cowok hadeuh" ujar Isyana.

Mereka melanjutkan ke BC(Bisnis Center) hari ini, entah ada angin apa. Raline membayar semua makanan yang mereka beli, mulai dari eskrim, sampai ke permen. Ke empat perempuan itu pun kembali ke kelasnya.

"Hari ini main yuk kerumah gue!" ajak Raline.

"Wahhh, boleh!" ujar teman temannya.

"Ada acara ya? Kok tumbenan banget lo ngundang kita kerumah, biasanya. Lo minta main kerumah gue kalau enggak, Pevika" ucap Isyana sembari menikmati eskrimnya.

"Ada Papa gue dirumah, baru pulang tugas. Yeay!! Hehehe" Raline memberitahu dengan rasa bahagia.

"Lah, emang papa kamu kemana aja? Bukannya di rumah doang ya?" tanya Raisa, mengerutkan dahinya.

"Maap gais, sebelumnya. Papa ku itu tentara, hehehe. Dia bapak pimpinan yang paling ganteng diantara yang lainnya, meskipun kadang dia jarang pulang. Tapi dia tetap papa yang aku cintai, selamanya" jelas Raline, tersenyum menunjukkan barisan giginya.

"Ohhh" serentak temannya hanya mengangguk angguk.

"Angkatan Darat? Laut? Udara?" tanya Pevika.

“Udara dong, yang ngendarain pesawat! Gagah banget papa gue tuh, awas naksir!" ecam nya.

Bel masuk pun berbunyi, istirahat kedua berakhir. Banyak kakak kelas yang masih berada di selasar tiap lantai. Raline, Isyana, Raisa, dan Pevika. Sudah kembali ke kelasnya masing masing, dan selama 3 jam. Isyana hanya tertidur di tutup oleh buku, Raisa fokus merangkum tugas yang di beri. Dia kerjakan hingga bel pulang pun berbunyi.

*tringgg.......tring......tring....... (Suara bel)

"Kita naik mobil lu aja ya Line, soalnya gue udah bilang sama sopir gak jemput dulu hari ini" ucap Pevika.

"Iya, sans Papa gue udah diluar kok. Dia bawa jeep, biar keren dikit lah, kita diliat nya" kata Raline.

Isyana menyenggol Raline "Woooo!! Panjat terus Line panjat!" ujarnya, Raline hanya tersenyum.

Sekumpulan geng CUPS melewati sisi kanan mereka, sangat dekat. Pevika menoleh, tepat sebelahnya Johandy dengan tatapan khasnya. Lelaki itu tersenyum pada Pevika.

"Wooo! Pevika, tatap trosss!! Sampe senyum" ujar Raisa, menyenggol Pevika.

Perempuan itu hanya tersenyum, CUPS jalan dengan langkah yang cepat. Hari ini kelas 12 mengikuti Pendalaman Materi, dan tidak pulang terlebih dahulu. Mereka berjalan ke lantai dasar.

LDR (Long Distance Religionship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang