BENIH DALAM CINTA

19 6 3
                                    

Seharian bersama keluarga besar EZA, canggung? Pastinya. Terasa canggung, tapi ternyata disana Albert bertemu dengan papi nya-Pak Arsen. Entah kenapa bisa tiba tiba begitu, papi Albert bilang. Kalau dirinya juga di undang dalam acara perusahaan itu, yang kata papi Albert. Masih satu manajemen dengan EZA Group, keluarganya Raisa termasuk dalam tamu VVIP. Sedangkan papi nya Albert hanya tamu regular, dan perwakilan perusahaan.

Beda bukan? Tapi Raisa dan beberapa keluarganya yang alin bersikap menghormati papi Albert, dan yang lain biasa saja. Menganggapnya orang asing, karena memang tidak mengenal. Dan hanya sebatas antara keluarga atasan dan tamu.

Selesai acaranya, sore hari. Keluarga Raisa tidak langsung pergi kembali ke Jakarta, bunda Deslyn dan Tante Ani mengajak bermalam dulu di villa mereka yang berada di Dago, Bandung.

Tak lupa pula, bunda Sayina mengajak Pak Arsen. Yang tadinya, EZA Family tidak mengenalnya. Mereka jadi mengenalnya, mengetahui itu. Ibu Niki turut datang ke Bandung, bersama anak pertamanya Alfred.

Sore itu hangat, bersama secangkir teh. Yang dinikmati sembari memandang hamparan bukit kebun teh yang ada di atas. Tertawa tawa, bercerita, tersenyum bersama, dan melakukan hal hal lainnya.

Sebelum Maghrib, sebuah mobil datang mendekat ke arah villa. Sangat terkejut saat melihat yang keluar dari mobil itu.

"Ceaa....." teriak salah seorang lelaki muda, tinggi, dengan wajah yang blasteran.

"Jerom....." sahut Raisa, dirinya menoleh saat mendengar namanya di sebut.

Perempuan itu berlari saat, Albert meminta nya untuk mengantarnya ke kamar tempat Albert. Lelaki bernama Jeromi itu membalas pelukan Raisa, mereka berpeluk hangat.

Albert terdiam melihat kejadian itu, entah apa yang harus ia perbuat. Dan merasa ada yang aneh dalam dirinya, saat melihat kejadian itu. Sesak, terasa perih, hatinya seperti tersayat, bagaikan sakit tak berdarah.

Kejadian itu berlangsung sekitar 5 menit, sebelum Jerom mengecup kening Raisa di depannya dan Bunda Sayina datang menyambut keluarga kecil itu. Seketika pikirannya terlempar saat dirinya memeluk Christi setelah pertandingan basket tadi.

Mereka masuk dan hal paling utama mereka lakukan adalah, melaksanakan sholat maghrib bersama.

Melihatnya sangat sejuk, bersama sama satu keluarga kompak dalam ketaatan. Perbedaan tidak menjadi masalah bagi keluarga EZA, Ibu Niki membantu pekerja yang menyiapkan makan malam.

Begitu juga dengan Pak Arsen, Albert dan Alfred yang ikut membereskan villa jika ada bantal sofa yang berserakan. Villa ini cukup besar, ada banyak kamar dan sepertinya ruang khusus bekerja.

Sepupu Raisa yang kecil telah berlari ke dapur mencari minum, berarti Sholat maghrib telah usai. Albert berjalan mendekati ruang tengah yang dipakai sholat bersama itu, ternyata benar sudah selesai. Ramai merapihkan mukena dan sajadah masing masing.

Lelaki bermata sipit itu mencari teman perempuannya, Raisa. Tersenyum senyum saat berpapasan dengan keluarga yang lain.

"Shidqi liat Raisa ga?" tanya Albert.

Shidqia membuka atasan mukenanya  "Tadi mah di sebelah, tapi gak tau kemana" jawab Perempuan dengan wajah jutek itu.

"Itu tuh! Raisa sama Ajer (A Jeromi)!" tukas Shidqia.

Menunjuk ke arah dimana Raisa dan Jerom sedang bersama, perempuan itu sedang melipat mukenanya yang di bantu oleh Jerom. Albert kesal, dirinya mencari Raisa. Perempuan itu malah asik berduaan dengan pria lain, dengan kepalan tangan.

Lelaki itu mendekat ke arah Raisa.
"Raisa!!" sahut Albert, spontan Raisa dan Jerom pun menoleh.

Jerom masih memakai Sarung, baju, dan peci nya. Memberi mukena Raisa yang dia lipat bersama. Wajah Albert membuat Raisa takut dan menggenggam lengan Jerom. Melihat itu, Albert lebih lebih erat kepalan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LDR (Long Distance Religionship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang