Day Seventeen

5.5K 686 32
                                    

Sorry syug update nya telat banget TT rl lagi sibuk banget huhu mian. Masihkah kalyand menunggu dan membaca cerita ini?

------------------enjoy-----------------






Jungkook mengendap-endap di antara pilar-pilar tinggi ballroom kastil dengan kursi kebesaran milik Duke V di penghujung ruang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook mengendap-endap di antara pilar-pilar tinggi ballroom kastil dengan kursi kebesaran milik Duke V di penghujung ruang. Sepasang mata bulat dan jernih itu menilik para maid yang berjalan dengan tergesah kesana kemari. Seluruh jendela dengan panjang hampir menyentuh langit-langit itu di tutup dengan tirai berwarna purple plum. Pemuda Jeon sedikit mengernyit heran, tidak biasanya kastil megah ini ditutup hingga sedemikian rupa.

Merasa keadaan sepi karena tidak ada lagi maid yang melintas Jungkook segera berlari cepat berusaha agar tidak menimbulkan suara lantai di hentak. Menuju lorong kastil, menembus bagian sayap kiri bangunan megah tersebut. Tujuan nya kini adalah bangunan besar menjulang yang ia lihat ketika tadi berjalan bersama Taehyung. Selama dua puluh dua tahun ia hidup pemuda Jeon bukanlah orang yang perduli pada tempat yang baru pertama kali ia lihat. Tapi untuk kali ini diri nya penasaran dengan bangunan megah yang terlihat dari taman penuh racun di belakang kastil. Seolah memanggil Jungkook untuk datang berkunjung.

Lorong yang sekarang ia telusuri tidak berbeda jauh dengan lorong-lorong lain nya. Terlihat elegant khas bangsawan hanya saja aura yang timbul sama gelap nya dengan bangunan megah ini. Oh, dan suhu disini lebih dingin dari pada bagian sayap kiri kastil membuat Jungkook mengusap-usap lengan nya. Manik nya sedikit melirik was-was, takut kalau ada maid yang mungkin saja akan menghisap darah nya sampai kering tak bersisa. Jendela-jendela di lorong tersebut pun sudah di tutupi oleh tirai ungu yang artinya bagian ini sudah terlewat dan mungkin saja tidak ada lagi maid yang akan datang.

Di ujung lorong terdapat pertigaan dengan masing-masing memiliki motif berbeda dengan tembok lain nya. pemuda Jeon mengerut-berpikir keras manakah jalan yang harus ia ambil.

'Lurus saja!'

Jungkook tersentak kecil saat suara yang biasa nya berbicara dalam kepala muncul. Jeda beberapa detik, kemudian Jungkook membuang nafas besar. "Kau itu kenapa mendadak sekali bicara nya?" ujar Jungkook sambil bersungut-sungut.

'Cih, aku kan membantumu kenapa kau itu selalu ketus?'

"Baiklah-baiklah, terima kasih." Jungkook berujar sekenan nya. Lanjut berjalan menelusuri lorong.

"Kenapa semakin gelap eoh?" gumam pemuda Jeon mulai sedikit meraba-raba pada tembok berlapis wallpaper tersebut. Sepasang mata nya mendelik mencoba melihat jalan yang mulai sedikit meremang.

"Heol, kau menipuku ya suara?" perotes Jungkook dengan suara yang terlampau kecil. Tapi tak ada jawaban dari yang di tanya membuat Jungkook bersungut kesal.

Tak lama sebuah pintu berwarna hitam berdiri menjulang di hadapan pemuda Jeon. Dahi nya mengernyit, bertanya-tanya apakah pintu besar ini terhubung dengan bangunan yang ia lihat saat itu. Permukaan pintu di elus menggunakan telunjuk merasakan permukaan kasar dan berdebu. Gagang pintu besar tersebut terikat sulur-sulur yang terbuat dari besi. Jungkook Menekan-nekan gagang pintu berkali-kali kemudian menghelas nafas lelah. Merutuk kebodohan nya yang mencoba menekan gagang pintu walau terkunci.

Duke Crown [VKOOK] [SLOWUPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang