Day Twenty two

4.7K 557 20
                                    

Kim Taehyung
Jeon Jungkook
T/M






---------------------------enjoy-------------------------









Jungkook mengerut, "f-fallen angel? Maksudnya?" lensa nya menatap ragu pada sang kakek. Pria tua tersebut mengelus dahi nya, kemudian beranjak, datang menghampiri jendela kayu tidak bertirai menampakan luas nya rumput-rumput hijau yang terlihat menggelap karena tidak terpapar matahari. Kedua matanya terpejam dengan pendar membentuk sulur melingkar muncul di dahi keriput tersebut.

'Jeon Jungkook....'

Suara sang kakek berubah berat dan penuh intimidasi. Jungkook menggigil kecil saat bariton tersebut merasuk ke pendengaran nya. Pemuda Jeon tidak menjawab, ia menatap punggung ringkih milik kakek yang terbalut kain coklat usang.

'Ketika bulan sedang tinggi, ketika dua takdir telah menyatu jalan hidup harus kau pilih. Seorang ibu atau ayah, kau bukan makhluk penghisap darah. Pilihan hanya dua, dan saat salah satu nya terpilih kau tidak dapat kembali. Jungkook kau tidak seperti dia, kalian berdampingan namun tak sama. Kau tahu betul dimana harus bertanya, pergilah menemui nya'

Jungkook tersentak, kelopak matanya mengerjap merasa seperti habis dihipnotis. "aku tidak mengerti" ucap nya lirih sembari menunduk menatap permadani lembut sewarna awan. Sang kakek berbalik menghadap Jungkook, pendar sulur tak lagi menghiasi dahi. Tersenyum layak nya seorang ayah yang penuh cinta, "kau akan tahu setelah bertemu dengan nya jungkook. Kau sudah tahu ibu mu kan?" Jungkook mengangguk pelan. "ya, tentu saja. Tapi kami belum bertatap wajah, aku bahkan masih belum yakin dia ibu ku. Aku tidak pernah melihat nya, ia hanya bersama ku sejak kecil dan harus kuakui jantung ku terserang gugup saat ia mengaku sebagai ibuku"

"Dia memang ibumu nak, kami tidak bisa berkomunikasi, ia dalam belenggu. Hanya kau dan takdir mu yang dapat mendengarnya"

Jungkook terheran dengan air muka tak percaya, "ibuku terbelenggu?". Sang kakek mengangguk, "ya, aku tidak tahu kau bisa mengeluarkan nya atau tidak. Kau bisa bertanya pada ayahmu"
Jungkook menggeleng, menolak pernyataan terakhir dari sang kakek. "tapi aku tidak mungkin menemui ayahku. Dia-dia sedang diluar negeri bagaimana aku bisa bertemu dengan nya" suara Jungkook meninggi, terserang panik yang datang tiba-tiba. "Tenanglah, kau bisa kembali ke kota untuk menghubungi nya"

Jungkook menghela nafas, "lalu bagaimana caranya aku kembali ke kota??" kekesalan nya semakin bertambah saat sang kakek menyarankan nya kembali ke kota. Nyaris setahun dia di dunia fana ini, memikirkan caranya kembali ke kota adalah hal yang sulit. Ia butuh taehyung untuk kembali kesana, pemuda itu yang membawanya ke sini dan dia jugalah yang membuat ia bertemu sang kakek. Bahkan mungkin saja janji untuk memulangkan nya kembali sudah tidak lagi terlintas di pikiran Jungkook ataupun Taehyung, karena ia tahu tanpa taehyung ia tidak utuh begitupun sebaliknya.
Pak tua tersebut tersenyum kecut, saat membaca garis perjalanan Jungkook, "ada dua cara untuk kembali kesana. Kau bisa menemukan Taehyung dan memintanya mengeluarkan mu menuju dimensi manusia, cara yang kedua terlalu beresiko aku tak yakin kau bisa. Kusarankan ikutilah yang pertama"

Jungkook mendengus, "kau belum memberitahu ku cara yang kedua, aku tidak perduli resiko nya sebesar apa. Tapi kau perlu memberitahu ku" yakin nya seraya menatap sang kakek penuh ambisi. Kakek menyeringai remeh, bayangan seseorang terlintas di benak nya, "kau persis seperti dia. Penuh ambisi"

"Dia siapa?"

"Tidak, bukan siapa-siapa. Cara yang kedua kau harus melewati perbatasan musuh bebuyutan clan mate mu. Aku bahkan tak yakin kau akan selamat sampai tujuan sebelum kau menginjak kaki di kota" tukas kakek dengan intonasi remeh yang tersemat. Membuat Jungkook berdecak kesal. Tua renta ini terlalu meremehkan nya. Tapi ia juga tidak bisa mengikuti sifat pongah nya, harus di akui kalau masuk ke kandang lawan sangatlah berbahaya. Ia tidak akan berpikir dua kali untuk melakukan hal tersebut, saran sang kakek memang yang paling aman. "Baiklah kupikir cara yang pertama lebih aman". Sang kakek mengangkat bahu, "memang itulah yang harus nya kau lewati"

Duke Crown [VKOOK] [SLOWUPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang