"Anjeeer, nganggu aja. Sana pergi." Usir Minho kesal saat pintu apartemennya di ketuk ketuk Hyunjin.
"Bukankan anjer, cepetan!" Teriak Hyunjin kesal.
Dengan malas Minho membuka pintu apartemennya, tak lama Hyunjin masuk bersamaan dengan seekor hibrid di belakangnya.
"Lo mau nambah budak seks lagi ya ?" Mata Minho melirik ke mahkluk manis yang memegang ujung jaket Hyujin.
"Lah, mulut lo sampah banget sih Ho. Nggak lah."
"Terus kenapa lo bawa bawa dia." Sadar di jadikan bahan pembicaraan, hibrid manis yang tingginya hampir setinggi dada manusia itu mendongak ke Minho.
Minho bersumpah. Hibrid di bawa Hyunjin benar benar manis. Ekor abu abu hibrid itu bergerak gerak saat mereka berdua bertatapan.
"Cuman lo satu satunya harapan gue ho, seriusan. " Hyunjin sebenarnya malas meminta bantuan Minho, karena temannya itu dari dulu memang memandang rendah kaum hibrid.
"Di madu aja, dia kan manis. Jeongin manis." Saran sesat Minho. Minho malas banget merawat Hibrid.
"Mau gue sih gitu ho, tapi gue takut titid gue di cakar Jeongin."
"Yah, lo diam diam aja selingkuhnya."
"Nggak tega gue. Anjer, bucin banget dah gue." Runtuk Hyunjin baru sadar betapa bucinnya dia.
Minho mendengus dengan wajah datar. "Baru sadar." Sindirnya.
Hyunjin menyengir.
"Please Ho, cuman lo doang satu satu harapan gue. Changbin juga udah punya hibrid, cuman lo doang belum punya."
"Untuk apa gue memelihara hibrid kalau gue bisa bayar jalang kelas atas."
"Asu banget lah omongan lo." Hyunjin memutar bola matanya malas.
"Lah lo nggak tau ? Hibrid itu ribet ngurusinya, banyak makan hatinya. Toh pada akhirnya dia cuman berguna sebagai pemuas nafsu doang." Minho nggak sadar, semua ucapan dia di dengar oleh Hibrid manis yang di bawa Hyunjin. Hibrid itu menundukkan wajahnya menahan tangis.
"Gini aja. Gue titip dia semalam di apartemen lo, besok gue ambil bagaimana ?" Tawar Hyunjin habis akal untuk membujuk Minho. Hari sudah semakin larut, dia ingin pulang. Tapi kalau dia pulang, hibrid manis ini mau di letakkan dimana ? Hyunjin nggak mau menambah masalah dalam hubungan dia dengan Jeongin hanya karena hibrid ini.
"Baiklah gue terima, udah sono pulang. Ntar Jeong Jeong lo nyarin. Dasar bucin." Usir Minho sakartis. Wajah Hyunjin yang awalnya mendung berubah cerah saat Minho berkata begitu.
Dengan cepat dia mencium sebelah pipi Minho membuat sang pemilik pipi mengerang marah.
"ANJEEER!!! HOMO BANGSAT!" Teriak Minho melotot sambil menghapus bekas ciuman Hyunjin kasar.
"Dadah baby! Daddy pulang dulu ya! muaah!" Setelah itu Hyunjin berjalan keluar dari apartemen Minho.
"Baby pala lo segitiga." Gerutunya. Matanya teralih ke sosok manis yang berdiri saja di depan pintu tanpa berniat masuk.
Sosok manis itu menundukkan wajahnya tak berani menatap Minho.
"Lo tupai atau bajing ?"
Tidak ada sahutan dari sosok manis yang masih setia melihat lantai.
"Woi bocah! Gue ngomong ama lo. Bukan sama lantai."
Sosok manis itu mengangkat wajahnya, dia memandang Minho ketakutan. Terlihat dari sorot matanya sudah berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea -мιnѕυng- [√]
FanfictionMinho, hibrid aneh titipan Hyunjin, dan perasaannya yang aneh. Minsung! BxB! Rated : M Started ; 26 Februari 2019