8 Marah

5K 912 23
                                    

Minho mendiami Jisung, bahkan tidak ada obrolan saat makan pagi yang mereka lewatkan, dan tidak ada juga wanti wanti panjang yang biasa Minho ucapkan.

Keadaan ini sungguh menyiksa batin hibrid manis itu, sebelum Minho benar benar pergi kuliah. Jisung menahan lengannya.

"Bisakah Minho-ssi pulang tepat waktu ? Aku-"

"Aku ada urusan dengan Dahyun Noona, dan bisakah kau menjadi Hibrid penurut ? Sedikit saja." Tanpa sadar Minho menaikkan nada bicaranya. Tanpa sadar juga, Minho baru saja membentak si manis.

Mata Jisung berkaca kaca. "Ma-maaf."

Minho pergi tanpa pamit, meninggalkan Jisung terpaku di depan pintu apartemen.

Saat Jisung hendak masuk kembali, suara Minho menghentikan suaranya.

"Aku akan pulang telat, jadi jika kau bosan Kau bisa memakai komputerku untuk berseluncur di internet." Minho gagal untuk bersikap acuh ke Hibrid manis itu.

"...kau juga bisa belajar cara memasak di sana." Minho tidak melupakan janji mereka. Hati Jisung menghangat mendengar kelanjutan perkataan Minho.

"Jaga diri baik baik, aku pergi." Setelah itu dapat di dengar suara langkah kaki Minho menjauh.

..
..
..
..

Minho menatap Hyunjin sinis sedangkan Hyunjin menatap Minho tak kala tajam. Para Yeoja satu jurusan yang sama dengan kedua namja tampan sudah biasa melihat kedua namja itu bergelut.

"Siapa itu Kim Dahyun ?/ Ada urusan apa lo ama Jisung ?" Mereka sama sama terkejut setelah bertanya di waktu bersamaan.

"Gue duluan," Ujar Hyunjin tersadar.

"Jawab dulu omongan gue." Minho tak mau kalah.

"Dasar pecinta Pabji tapi main masih grafik low."

"Dasar pecinta ef ef, rumah kok nggak berpintu. Makan jamur. Bawa kucing. Aneh."

"Dasar pecinta Diego!"

"Dasar pecinta Dora!"

"Minho-ah!" Teriak Dahyun membuat adu bacot Minho dan Hyunjin terjeda.

Mereka menoleh. Tanpa ragu Dahyun mendekati Minho.

"Jadikan Min ? Kau lama sekali, kalau kita sampai tidak hadir Ayahku akan marah,"  Peringat Dahyun. Minho menghela nafas. Dia baru ingat ada urusan lebih penting.

"Baiklah, ayo bergegas. Nanti kita semakin telat." Minho bahkan tak menganggap Hyunjin di sana. Dia mengenggam tangan Yeoja berkulit pucat itu dan membawanya keluar kelas.

..
..
..
..
..

Jisung menatap senang sup buatannya. Ini sudah percobaan kedua kalinya. Dia sangat berharap rasanya tidak hancur seperti sebelumnya, karena persedian bahan makanan di kulkas Minho kian menipis.

"Apa rasanya akan enak ? Atau tidak ?" Jisung ingin mencicip. Tapi ia urungkan niatannya itu, dia ingin yang pertama kali mencicip adalah Minho.

Jisung menonton kembali acara televisi. Sambil menunggu ke datangan Minho.

Ceklek

"Aku pulang."

Kedua telinga Jisung berdiri, ia segera pergi menyambut ke datangan Minho. Errr- Kenapa Tuannya berpakaian rapi ? Sejak kapan dia memakai setelan jas yang begitu tampan ?

"Tuan dari mana ?"

"Pergi ke pesta bersama Dahyun Noona." Minho mengalih perhatiannya ke Hibrid mungil di depannya. "Apa kau sudah makan ?"

Azalea -мιnѕυng- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang