Happy Reading😉
Jangan lupa tinggalkan vomentnya guys!!
***
Illena mendudukkan tubuhnya pada sofa ruang tamu, menghela nafas lelah karena baru saja menuruni tangga. Ia mengernyit menatap ibunya yang baru saja datang untuk bermain.
"Kenapa ibu menyuruh Illena cepat-cepat turun? Jika memang penting atau apalah itu, kenapa tidak berbicara di telepon saja tadi."ujar Illena menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.
Ibu Illena tertawa kecil mendengar ucapan Illena."Dimana Calvin?"tanya ibu Illena.
Illena tersenyum kecil sebelum akhirnya menjawab."Beri tahu Illena terlebih dahulu tentang hal penting yang ingin ibu bicarakan."ujar Illena membuat ibunya tersenyum kecut.
"Ya, ya, baiklah, sebenarnya ibu hanya ingin memberitahukan padamu bahwa Lianna tengah hamil. Usia kandungannya sudah mencapai 2 minggu."ujar ibu Illena.
Illena membulatkan matanya, menatap ibunya tidak percaya dan juga sedikit terkejut."Benarkah .. ? Lianna hamil?! Wahh .., berani sekali dia tidak memberitahukannya pada ku terlebih dahulu!"ujar Illena senang namun terdengar sedikit kesal.
"Ya, dia juga baru tahu bahwa dia tengah hamil. Jadi, mungkin saja dia merasa sedikit Shock atau bisa juga terlalu bahagia mungkin. Karena pada akhirnya dia bisa hamil juga."ujar ibu Illena membuat Illena mengangguk mengerti.
"Mungkin aku harus menghubunginya untuk memberikan ucapan selamat .. !"ujar Illena dengan tangan yang tengah merogoh saku hotpants untuk mengambil handphone.
"Tidak perlu, ah, maksud ibu tidak bisa sekarang, Sayang. Lianna tengah berada di pesawat, dia pergi bersama Hans untuk menemani suaminya itu ke Jerman. Karena memang sedang ada kerjaan disana. Hans sengaja membawa Lianna karena dia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Lianna. Apalagi Lianna tengah hamil, bukan!"jelas ibu Illena.
Illena mendengus seketika.
"Benar-benar keterlaluan. Kenapa dia tidak menghubungiku terlebih dahulu sebelum dia berangkat."ujar Illena melipat kedua tangannya didepan dada.Ibu Illena hanya mengedikkan bahunya."Dia mungkin tidak sempat, Illena. Karena memang waktunya yang tiba-tiba."ujar ibu Illena.
Illena menghela nafasnya.
"Ya, baiklah, aku mengerti. Tapi, mungkin aku akan menceramahinya jika dia sudah kembali lagi ke London."ujar Illena tidak mau menyerah.Sepertinya wanita itu benar-benar kesal dengan adik sepupu suaminya, membuat ibu Illena hanya menggeleng kecil menanggapi sifat Illena.
"Dimana Calvin .. ?"tanya ibu Illena lagi.
Illena kembali menatap ibunya dan tersenyum kecil."Dia sedang tidur siang bersama Papanya."jawab Illena membuat ibunya mengernyit.
"Papanya? Memangnya Leo tidak pergi kekantor?"tanya ibu Illena membuat Illena lagi-lagi tersenyum kecil.
"Entahlah .., sepertinya Calvin tidak mengizinkan Papanya untuk bekerja hari ini. Mungkin anak itu tengah merindukan Papanya, karena sedari tadi pagi Calvin hanya ingin digendong dan ditemani oleh Leo."jelas Illena mengingat bagaimana anak laki-laki nya itu terus menangis jika ia yang menggendongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot|Romance|[M]✓
RomanceWARNING!! This Story a lot of Adult content. So, be wise in choosing reading!! #🏅659 - Romance in 30/03/2019 #🏅305 - Romance in 06/04/2019 #🏅114 - Romance in 28/06/2019 #🏅49 - Romance in 29/06/2019 #🏅05 - Romance in 22/09/2019 © YuiCha12