Happy Reading 😉
***
"Awss ah Darren, pelan-pelan! Jangan ditekan seperti itu!"
"Astaga, kenapa semakin berdarah?"
"Ini perih sekali .. !"
"Perih? Baiklah .., tahan sebentar. Apakah sakit?"
"Kalau perih sudah pasti sakit, Darren. Hei .., kau mau apa? Kenapa dimasukkan?"
"Ini akan lebih membantu untuk memberhentikan darahnya."
"Darren .. ?"
"Kau seharusnya lebih berhati-hati, Xeenia."ujar Darren setelah selesai dengan jari telunjuk Xeenia.
Xeenia tidak menyangka bahwa Darren bisa sesantai itu memasukkan jari telunjuknya yang terluka akibat memotong wortel ke dalam mulut pria itu. Xeenia masih terus memperhatikan Darren yang tengah sibuk mengobati lukanya. Wanita itu berharap Darren tidak bisa mendengar degup jantungnya yang berdetak begitu cepat.
"Sudah selesai."ujar Darren kembali membereskan peralatan P3K.
"Apakah kau masih ingin melanjutkan acara memasakmu?"tanya Darren kembali menatap Xeenia.
Xeenia mengangguk kecil.
"Ya, aku hanya tinggal memasak sup saja."jawab wanita itu."Aku bisa saja membantumu, mengingat jarimu sedang terluka."ujar Darren lagi.
"Tidak perlu. Lagi pula ini hanya luka kecil. Lebih baik kau temani Bebby .. !"ujar Xeenia tersenyum kecil.
"Ya baiklah, Dokter Xeenia."
Xeenia mendengus mendengar ucapan Darren yang terdengar seperti tengah mengejeknya. Ia hanya bisa menghela nafas melihat Darren yang sudah melangkahkan kakinya meninggalkan dapur.
Ini sudah dua Minggu lebih sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di apartemen milik Darren. Ia masih terus mengunjungi Bebby dan tidak pernah merasa bosan untuk mengajak anak perempuan itu bermain bersamanya. Hari ini ia memang bekerja, tapi kebetulan ia bisa pulang cepat dikarenakan ia sudah selesai dengan semua pekerjaannya dirumah sakit. Hingga tepat pukul 01.00pm, Xeenia tiba di apartemen Darren dan ia juga sempat bermain sebentar dengan Bebby sebelum akhirnya anak perempuan itu mengaduh bahwa dirinya lapar. Darren sendiri sedang tidak berada di apartemen, pria itu berkata bahwa dia akan pergi ke rumah orang tuanya sebentar dan akan segera kembali. Jadi, dari pada memesan makanan, Xeenia lebih memilih untuk memasak karena kebetulan ia tadi sempat mengecek isi kulkas yang ternyata memiliki bahan-bahan makanan yang lengkap. Ini juga bukan pertama kalinya ia memasak untuk Bebby, wanita itu menjadi senang memasak dikarenakan Bebby menyukai masakannya.
Hingga pada akhirnya, kedatangan Darren yang tiba-tiba sudah berada di dapur membuat dirinya yang tengah fokus memotong wortel pun sontak terkejut dan alhasilnya jari Xeenia pun terkena pisau. Darren langsung menghampiri Xeenia saat mendengar wanita itu mengaduh kesakitan. ketahuilah, Xeenia lagi-lagi kembali tersenyum geli saat mengingat Darren yang terlihat begitu khawatir saat mendapati jari Xeenia yang terluka.
Entah mengapa Xeenia merasa bahwa hubungannya dengan Darren semakin dekat. Walaupun hanya sebatas teman, mungkin. Tapi, ia benar-benar tidak menduga bahwa Darren itu adalah pria yang menyenangkan, karena bisa dengan mudahnya membuat Xeenia mengakrabkan diri dengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot|Romance|[M]✓
RomansaWARNING!! This Story a lot of Adult content. So, be wise in choosing reading!! #🏅659 - Romance in 30/03/2019 #🏅305 - Romance in 06/04/2019 #🏅114 - Romance in 28/06/2019 #🏅49 - Romance in 29/06/2019 #🏅05 - Romance in 22/09/2019 © YuiCha12