Happy reading 😉
***
Ketika Violla keluar dari kamar mandi setelah dirinya selesai membersihkan diri, ia masih mendapati Kevin yang sepertinya enggan untuk kembali memasuki kamar. Violla lantas hanya bisa mendengus kesal, sebab tidak mengerti dengan jalan pikiran sang pria.
Tanpa memperdulikan penampilannya yang hanya mengenakan Bathrobe, Violla langsung membawa dirinya keluar dari kamar guna melangkah menuju ruang tengah.
Namun, ia masih tidak mendapati kevin di ruangan itu. Maka, Violla lagi-lagi hanya bisa mendengus kesal sebelum berakhir kembali melangkah menuju dapur.
Dan ternyata gadis itu juga masih tidak mendapati sosok Kevin. Menghela nafas panjang, Violla membawa dirinya duduk di kursi meja makan. Ia hanya beranggapan bahwa sepertinya Kevin pergi keluar.
Violla memilih untuk memainkan ponsel miliknya yang sempat ia ambil sebelum keluar dari kamar tadi. Awalnya Violla ingin menghubungi Kevin, tetapi langsung mengurungkan niatnya sebab dirinya bahkan masih marah pada suaminya tersebut lantaran belum juga memberikan Violla sebuah penjelasan.
Belum sampai 5 menit Violla memainkan ponsel ditangannya, tiba-tiba saja Kevin muncul dengan tangan kanan menenteng plastik berlogo restoran yang tentu sudah tidak asing lagi di mata Violla.
"Aku keluar sebentar, membeli makanan di restoran langganan kita."Kevin berujar seraya ikut mendudukkan diri dikursi meja makan bersebrangan dengan Violla.
Violla hanya melirik Kevin sekilas tanpa berniat menanggapi ucapan suaminya tersebut.
Kevin yang masih mendapati istrinya berprilaku seperti itu pun hanya bisa menaikkan sebelah alisnya."By, kenapa tidak memakai baju? Sengaja ingin menggodaku?"
"Tidak tuh."Violla dengan cepat menyela untuk kemudian beranjak dari duduknya, melangkah meninggalkan Kevin begitu saja.
Sementara Kevin tentu tidak akan tinggal diam. Pria itu ikut beranjak dari duduk guna menyusul Violla yang berjalan memasuki kamar.
Violla yang menyadari bahwa Kevin mengikutinya tanpa pikir panjang langsung menutup pintu kamar dan hendak menguncinya. Namun, belum sempat pintu kamar tertutup dengan sempurna, Kevin sudah lebih dulu menahan pintu tersebut.
Violla pun seketika berdecak kesal, melangkah menjauhi pintu, membiarkan Kevin masuk begitu saja.
Kevin lekas menarik lengan Violla, memutar tubuh gadis itu agar bisa balas menatapnya."Apa yang harus aku lakukan supaya kau tidak mendiami ku seperti ini?"nada bicara Kevin terdengar dingin disertai sorot mata yang berubah tajam.
Violla tentu membalas tatapan Kevin tidak kalah tajam."Aku menunggumu sedari tadi, kenapa kau tidak juga memberikan ku sebuah penjelasan?."
Kevin lagi-lagi menaikkan sebelah alisnya, tapi kali ini disertai dengan senyum smirk yang mana membuat Violla seketika mengernyit tidak mengerti.
Disaat Violla hendak kembali berbicara, Kevin dengan tiba-tiba saja mengangkat tubuh Violla sehingga membuat gadis itu tersentak.
"Kevin, apa yang kau lakukan?"
"Cemburumu benar-benar membuatku gemas, sungguh."
Kevin membaringkan tubuh Violla di atas ranjang, menindih dan mengungkung tubuh sang gadis agar tidak bisa lari kemanapun.
"Kevin, lepaskan aku!"
"Kalau aku tidak mau bagaimana?"
"Kau menyebalkan."dengus Violla membuang tatapannya kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot|Romance|[M]✓
RomanceWARNING!! This Story a lot of Adult content. So, be wise in choosing reading!! #🏅659 - Romance in 30/03/2019 #🏅305 - Romance in 06/04/2019 #🏅114 - Romance in 28/06/2019 #🏅49 - Romance in 29/06/2019 #🏅05 - Romance in 22/09/2019 © YuiCha12