E M P A T

41.2K 188 17
                                    

Teriakan dari banyak orang cukup membuat ruangan gelap yang biasanya sepi ini pun menjadi ramai karena di layar yang besar itu menunjukkan sosok di balik tudung dengan tangan menyeramkan sedang menusuk nusuk perut gadis cantik yang tersesat di hutan .
YA, saat ini Elyna dan Pevita sedang berada di bioskop dan menonton film horor, genre kesukaan mereka berdua

Tanpa mereka sadari jika di samping kiri Elyna ada pria bertopi ala koboy sedang memperhatikan Melyta sejak tadi

*****

Aktivitas Elyna yang memakan kentang gorengnya terhenti saat merasakan ponselnya bergetar

08456789021

Hai apa kau sedang sibuk ? Apa kita bisa bertemu ?

Elyna mengeryitkan keningnya, siapa ya batinnya

Elyna

Kau siapa ?

084**

Hei apa kau tidak menyimpan nomerku hah?

Elyna mencoba mengingat ingat . Dan matanya mendelik ketika mengingatnya

Elyna

Kau ? Kenapa kau bisa tahu nomorku?

084--

Cih. Dasar bodoh. Jangan bilang kau juga lupa bahwa kau yang menyimpan nya sendiri di ponselku.

Elyna menjitak dahinya dan itu mengundang perhatian Pevita

"Siapa el?"

"Biasa, pria itu"

Pevita mengangguk angguk lalu sepersekian detik

"APA!" Kaget nya dengan sedikit menggebrak meja membuat beberapa orang melihat ke arah mereka

"Apaan si vit lebay deh ah" kesal Elyna karena sekarang mereka jadi pusat perhatian

"Sory sory aku cuma kaget aja. Kok dia bisa tau nomormu?" Kekeh Pevita lalu memelankan suaranya

"Biasa orang sinting"

Pevita tidak menanggapinya lagi, hanya mengangguk dan menghabiskan jus stroberinya.

*****

Saat saat pening bagi Elyna , Elyna merasa lapar menyerangnya. Ia tidak sempat sarapan karena bangun kesiangan dan sekarang sedang melaksanakan ujian di kampusnya

"Sabar Elyna sayang, sebentar lagi selesai, semangat" ucap Elyna pada dirinya sendiri sambil mengusap perutnya

Setelah ujian selesai , Elyna dan Pevita buru buru ke kantin kampus untuk mengisi perut kosong mereka

"Siang ini kau pulang kemana? Ke rumah atau ke apartemenmu?"

"Mungkin ke apartemen, aku akan melanjutkan membaca novel ku di sana"

"Bagaimana jika kau menemaniku belanja?" Tawar Pevita dengan wajah berseri seri

"Sayang, aku sedang tidak ingin keluar. Kau tau kan jika aku sedang pms malas sekali untuk bermain" tolaj halus Elyna dengan memasang tampang wajah memelas

Pevita hanya melengkungkan bibirnya ke bawah tanda ia kecewa

"Kenapa kau tidak minta antar Sean saja?"

"Dia sedang sibuk, tapi dia bilang akan mengajak ku dinner romantis nanti malam" akhirnya semangat Pevita kembali ditandai dengan suaranya

"Nah, nanti saja ajak sebentar berbelanja sesudahnya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Live is SexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang