“Ibu sudah mengatur acara kencan untukmu, Hinata. Jadi, kau harus pergi.”
“Apa?”
Hinata menatap ibunya tak percaya. Ia masih berusia dua puluh tahun, kenapa sudah dijatuhkan ke dalam jurang yang dinamakan kencan buta? Oh, sial. Ini pasti bujukan dari kakak-kakak sepupunya serta provokasi para paman dan bibinya.
“Tak ada penolakan, Hinata.” Hikari menatap Hinata angkuh. “Cepatlah bersiap. Dan berdandan yang cantik. Oke?”
Hinata mengikat asal rambutnya. Ia menggerutu pelan. “Tidak dandan pun aku akan tetap terlihat cantik.”
“Hey!”
“Iya, Ibu. Iya.”
.
***
.
Dua anak manusia berbeda gender itu saling berdecak pelan sambil memalingkan wajah. Mereka saling melemparkan tatapan tak suka. Kekecewaan jelas terpancar di wajah keduanya.
“Cha, kenapa harus kau yang jadi teman kencanku?” Sasuke yang berpenampilan rapi itu menatap Hinata yang duduk di hadapannya dengan tatapan jijik. “Setahuku banyak gadis yang jauh lebih cantik dari dirimu.”
Gadis cantik dengan tatanan rambut keriting bergelombang itu mendecih. “Kau pikir aku suka mempunyai teman kencan sepertimu? Pein bahkan jauh lebih tampan darimu.”
“Hey, berhentilah membicarakan pria sombong itu!”
“Kenapa?” Tatapan polos yang diberikan Hinata justru membuat Sasuke geram.
“Sudah cukup aku mendengar celotehan Kikyou tentangnya, aku tidak ingin kau menambahkan celotehan tentangnya lagi,” ujar Sasuke yang ditanggapi cibiran oleh gadis di depannya.
Sasuke Uchiha dan Hinata Hyuuga. Entah ini kebetulan atau bukan, mereka berdua bertemu dan menikmati makan malam hari ini di sebuah restoran cukup mewah di daerah Tokyo. Ya, mereka berdua menjadi teman kencan buta tanpa sepengetahuan mereka sendiri.
Saat sedang asyik menyantap hidangan makan malamnya, kegiatan Hinata dan Sasuke tersebut diinterupsi oleh seseorang yang memanggil nama gadis yang terlihat baru pertama kali memakai sepatu hak tinggi. “Hinata?”
Hinata dan Sasuke mengangkat wajah mereka secara hampir bersamaan. Keduanya menatap sang pemilik suara. Seringai Sasuke tercipta, memikirkan sebuah ide untuk menjahili salah satu juniornya tersebut. Dan sebelum Hinata mengeluarkan suaranya, Sasuke sudah terlebih dulu memotongnya.
“Kau mengganggu kencan kami, Sabaku.”
Tak mempedulikan tatapan tajam Sasuke, pemuda yang ternyata juga menyukai Hinata itu menatap gadis yang terlihat kaget dengan ucapan Sasuke. “Kau sedang kencan dengan Sasuke?”
“Aish, anak ini benar-benar!” desis Sasuke pelan. “Menurutmu, kalau laki-laki dan perempuan sedang makan malam bersama dengan nuansa romantis apa itu sedang belajar kelompok?”
Gaara menarik sudut bibirnya. “Kencan, ya?” Senyum licik Gaara sangat disadari oleh Sasuke. “Hm, menarik sekali,” gumamnya, “kalau begitu aku akan bergabung. Kalian tidak keberatan, ‘kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot SasuHina (Sasuke Uchiha x Hinata Hyuuga)
RandomKumpulan cerita SasuHina. SasuHina milik Masashi Kishimoto. Cerita ini milik Azurdium.