Seorang lelaki dewasa tampak asyik berbincang dengan gadis yang jauh lebih muda darinya. Mereka sesekali tertawa. Sangat akrab sekali. Wajar saja, mereka berdua sudah bertunangan. Tak ada salahnya, ‘kan?
Sesaat gadis yang akan segera menyelesaikan kuliahnya itu terdiam seusai membaca pesan singkat yang baru diterimanya. Lelaki tampan tersebut sedikit cemas melihat perubahan raut wajah gadisnya.
“Ada apa?” Menangkap gerak gerik aneh dari sang gadis, lelaki itu meminta ponselnya. “Berikan ponselmu.” Tangannya terulur meminta ponsel putih yang masih digenggam tunangannya.
“Eh?” Gadis itu terkejut karena sang kekasih berhasil merampas ponselnya. ‘Bagaimana ini, aku tidak sempat menghapusnya,’ pikirnya. Ia sungguh takut dengan apa yang akan dilakukan oleh kekasihnya.
Pria yang memakai kemeja warna biru muda itu membulatkan matanya. “Apa yang telah kau lakukan selama ini di belakangku, eh?” Ditatapnya sang gadis yang kini sedang menundukkan wajahnya sangat dalam.
“Aku tidak melakukan apapun!” Gadis cantik itu berseru kesal lantaran tunangannya sama sekali tak mempercayainya.
“Benarkah?” Lelaki itu memiringkan kepalanya, menatap sang gadis intens. “Tapi apa ini, huh? Jangan coba-coba membodohiku, Hyuuga Hinata?” Kalau pria itu sudah mengucapkan nama lengkap sang kekasih, itu berarti ia sedang marah sekarang.
Yang benar saja, calon istrinya itu mendapatkan pesan singkat yang isinya di luar dugaan. Lalu bagaimana bisa ia hanya diam saja? Jujur saja, ia cemburu.
Aku sudah putus dengan Shion.
Hubungan kami semakin berantakan sejak ia tahu kalau aku menyukaimu.
Aku sangat mencintaimu, Hinata. Maukah kau menjadi kekasihku?
“Mana aku tahu kalau Kiba–”
Belum sempat Hinata menyelesaikan kalimatnya, suara deru motor memotong ucapannya. Gadis itu mengintip dari balik tirai, ada temannya yang datang. “Oh, sial! Sasori!” desah Hinata.
“Ada apa?” tanya pria itu.
“Cepat sembunyi!”
Tunangan Hinata mendesis tajam. “Kau!”
“Aish, Sasuke Uchiha! Cepatlah bersembunyi!” desak Nona Hyuuga tersebut tanpa mempedulikan wajah sang tunangan yang terlihat marah.
“Hai, Hinata!” sapa seseorang yang membuat pria itu buru-buru bersembunyi. Dengusan kesalnya sempat Hinata dengar.
“Oh, hai, Sasori!” balas Hinata sedikit gugup. Ia tertawa kaku demi untuk menutupi kegugupannya.
“Apa aku mengganggumu?”
“Ah, tidak!” jawab gadis itu sembari tersenyum bodoh.
Sasori yang bersembunyi di balik kursi yang didudukinya mendengus pelan. “Tidak katanya? Cih, yang benar saja!”
“Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu,” ujar Sasori serius. Ah, lelaki bermarga Akasuna itu memang tidak biasa berbasa-basi.
Hinata berdeham pelan kemudian mengangguk. “Katakan saja, tidak masalah.”
“Aku mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?”
Sasori menatap Hinata intens. Sementara yang ditatap malah menundukkan kepalanya sambil mengelus tengkuknya. Sasori tahu ini pasti sangat mengejutkan untuk Hinata.
“Kau tak perlu menjawabnya sekarang,” seulas senyum tipis terukir di wajah Sasori, “aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya.”
Belum sampai Hinata memberikan tanggapan, seseorang muncul dan menginterupsi percakapannya dengan Sasori. ‘Oh, astaga!’ pekik Hinata dalam hati tatkala mengetahui siapa yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot SasuHina (Sasuke Uchiha x Hinata Hyuuga)
RandomKumpulan cerita SasuHina. SasuHina milik Masashi Kishimoto. Cerita ini milik Azurdium.