Dua belas

1.4K 135 4
                                    

Hinata mojok sambil menangis sesegukan di kamarnya.

Dia di landa dilema stadium akhir, Sasuke dan Naruto menatap iba punggung hinata yang bergetar karna tangisannya.

"Hin, sebenernya lu kenapa sih?" Tanya Naruto.

"Butuh pelukan? Dukungan atau ciuman?" Sambung Naruto yang mendapat jitakan sayang dari Sasuke.

Hinata menggeleng kecil.

Sasuke dan Naruto saling bertatapan, bingung apa yang harus mereka lakukan.

Flashback.

"BIBI!! AKU MAU MENIKAH DENGAN SASUKE-KUN. DAN AKU JUGA MAU BERTUNANGAN DENGAN NARUTO-KUN TITIK!" Teriak Hinata di depan Mikoto dan Kushina.

Yang membuat kedua ibu ibu tersebut melotot kaget sekaligus kegirangan.

"Ah? Ahahahaha... Hi-Hinata bibi lupa belum ngunci pintu, Bi-bibi pergi dulu yaa errr jaa" ucap kushina sambil ngancir secepat mungkin

Hinata melirik ke arah Mikoto, yang seketika membuat nya salting

"Ahahaha... Sayaang maaf yah, kaa-san juga harus pergi salam buat calon besan yah, daah" ucap Mikoto menusul Kushina pergi.

Jlep

'Oh, jadi gini rasanya di tolak secara tidak langsung, sakit yah' batin Hinata menatap pintu depan rumahnya yang terbuka lebar

Flashback off

Hinata bangkit dari tempatnya, menatap Naruto dan Sasuke bersamaan.

"Sasuke-kun mau gak nikah sama gua?" Tanya Hinata

"Gak" jawab Sasuke singkat.

Naruto melotot ke arah Sasuke yang asal jiplak.

"Naruto-kun?" Tanya Hinata

"Yaah haha klok masalah itu gua langsung serahin sama ortu gua hin" jawab Naruto sambil menggaruk balakang kepalanya.

Hinata mendekap mulutnya dengan kedua tangan mungilnya, Air mata makin mengalir deras di pipi mulusnya.

"K-kalian.. DASAR HOMO PENYIMPANG SEKS!!!" Teriak Hinata sambil berlari meninggalkan keduanya.

Naruto melongo, Sasuke melotot.

"Maksudnya Hin?" Tanya Naruto pelan lalu keduanya saling melirik horor.

"Jijik anjir" ucap Naruto

"Najis" jawab Sasuke



T.B.C



DAISUKI!! HINATA-CHAAN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang