Untuk makhluk terluka yang tertindih waktu
Dapatkah kau mendengar suara-suara alam?
Ia memaki lukamu, ia mentertawakan raut murung wajahmu.
Untuk makhluk terluka yang diludahi waktu
Coba kau dengar makian jaman!
Nyanyian tak merdu tampar langkah jiwa gelisah.
Untuk makhluk terluka yang ditelanjangi waktu.
Diammu tidak melebur lara!
Bersuaralah, caci mimpi yang membuat rohmu mati suri.
Untuk makhluk terluka yang dipenjarakan waktu.
Kubur belenggu angkuhmu!
Tendang kecongkakkan yang menaungi kegelapan.
Untuk makhluk terluka yang dipecundangi waktu.
Lepaskan jerat ruang kelam, bangkitlah!
Cumbui malam tak bertepi,
Menyeka luka
Melebur asa
Melerai pertempuran jiwa
Menyemai kembali hari penuh makna.
........
Bandung, Agustus 2014
TM Hendry, s