09.

986 134 12
                                    

"Tim reguler? Kau?" tanyaku tidak percaya.

Taehyung menyenderkan tubuhnya. "Ya, mereka sendiri yang datang padaku sambil memohon." Ujarnya sambil membolak-balik majalah yang ada di rak.

"Tunggu dulu.. kau bisa olahraga?" tanyaku lagi.

"Apa? Kau meremehkanku?" Ia melirik ke arahku.

"Bukan seperti itu, hanya saja.. kau yakin?" tanyaku lagi untuk memastikan.

"Aku tidak bisa menarik kata-kata ku, bukan sikap yang terhormat untuk orang sepertiku. Intinya kau lihat saja nanti, aku ingin keluar sebentar." Ia melemparkan majalah yang di pegangnya ke atas meja.

"Mau kemana kau?" tanyaku.

Ia berdiri dan memperlihatkan pakaiannya. Aku memperhatikannya, awalnya aku tidak paham maksudnya, aku sadar setelahnya. Ia mengenakan pakaian olahraga.

"Oke, jangan terlalu memaksakan diri. Pulanglah sebelum makan malam." Ujarku sambil memberikan segelas minuman untuknya.

Ia menatapku tidak percaya. Aku menoleh ke arahnya. "Apa?" Aku menaikkan sebelah alisku.

"Tidak, hanya saja.. kau terdengar seperti Istri sungguhan..." Ia meminum air yang ku berikan padanya.

"Su-sudahlah! Cepat pergi sebelum aku berubah pikiran!" Aku mendorong tubuhnya menuju ruang tamu.

"Selamat sore, Nona Kim." Leo membungkukkan tubuhnya sopan.

"Sore Leo, kumohon, panggil aku Sowon. Memang margaku Kim, tapi aku belum resmi menjadi Nona Kim. Mungkin kedepannya bisa saja berubah." Ujarku sambil mengibaskan tanganku.

Taehyung hanya mendengus mendengar ucapanku.

"Maafkan saya Nona.. saya akan lebih berhati-hati lain kali." Setelah itu Leo pergi mengantar Taehyung pergi untuk berlatih Basket.

Aku menuju ruang tengah dan menyalakan TV. Tidak lupa menyiapkan berbagai macam cemilan dan semua yang ku perlukan untuk bersantai.

"Akhirnya aku sendiri~" aku menyalakan TV sebelum seseorang menyentuh pundakku.

"Tidak benar. Aku juga ada disini!" Jimin tiba-tiba melompat dan duduk di sebelahku.

"Jimin?! Haahh... apa boleh buat." Aku menghiraukannya, ia tersenyum padaku dan kami menonton acara TV bersama.

***

Hari sudah mulai larut dan Taehyung belum juga pulang. Jimin pergi ke suatu tempat karena ada misi, ujarnya. Sekarang pukul 6 sore dan aku memutuskan untuk memasak makan malam dan pergi mandi setelah menyiapkan semuanya.

Karena ingin cepat, aku memilih mandi di kamar mandi bawah karena dekat dengan dapur, saat memasak, tidak ada tanda-tanda Taehyung pulang, jadi aku masih santai membalut tubuhku dengan handuk.

"Oh, aku lupa mengunci pintu. Taehyung juga sepertinya akan pulang sedikit terlambat, lebih baik menguncinya sebelum seseorang masuk saat aku mandi nanti." Aku mengecilkan kompor, lalu berjalan menuju pintu.

Saat tiba di depannya, aku mendengar sebuah pergerakan di baliknya. Aku menghentikan langkahku dan diam beberapa saat sambil menajamkan pendengaranku. Bodohnya aku, aku saat ini hanya memakai sehelai handuk yang menutupi tubuhku hingga bagian lutut saja.

Aku panik saat pintu tiba-tiba dibuka dan Taehyung muncul tanpa menyadari keadaanku saat ini. Aku sebenarnya ingin berlari sebelum ia melihatku, tetapi matanya lebih dulu menangkapku dan aku hanya bisa berteriak di dalam hatiku.

Stone Head (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang