19.

719 82 21
                                    

Seorang wanita dengan pakaian rapi dan berkelas berjalan melintas di lobby utama hotel itu.

Wanita itu terlihat terlihat cukup berumur, tetapi paras dan wibawanya sebagai seseorang dari keluarga yang terpandang terpancar jelas di sekitarnya. Di balik kacamata bermerek Lugano Diamonds Sunshades nya, ia mengedarkan pandangannya dan meneliti setiap perabotan dan suasana hotel yang ada.

"Permisi, apakah anda Ny. Kim Yoona?" tanya sang Manager hotel.

Wanita itu memperhatikan sang Manager mulai dari atas hingga ke bawa. Dirasa pantas, ia tersenyum. "Benar," ujarnya.

"Silahkan ikut kami Nyonya.. kamar VVIP anda sudah di siapkan," ujar sang Manager sambil membungkuk hormat.

Kim Yoona tersenyum, kemudian memerintahkan para pengawalnya untuk pergi.

"Lama sekali rasanya aku tidak kemari.. aku merindukanmu, anakku..." ucapnya lirih.

***

Akhirnya satu minggu acara ulang tahun sekolah selesai dan kami kembali belajar seperti biasa. Ujian kenaikan kelas akan berlangsung selama 2 minggu lagi. Kenapa harus secepat ini, padahal kita baru saja menyelesaikan perayaan ulang tahun...

Karena bosan di kelas, aku pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan dan berniat untuk membaca beberapa buku yang bisa menghilangkan kebosananku.

"Oh! Sowon?" Ujar seorang laki-laki saat aku ingin masuk ke dalam Perpustakaan.

Aku menoleh, disana berdiri Taeyong dan seorang temannya lagi. "Halo, Taeyong.." sapaku.

Aku bisa merasakan tatapan-tatapan tajam atau iri dari anak-anak perempuan yang lewat di sekitarku, maka dari itu aku segera membungkukkan tubuhku sebentar, lalu pergi ke dalam Perpustakaan dengan cepat.

"Kau mengenalnya?" Tanya laki-laki di sebelah Taeyong.

"Yah, hanya teman yang ku temui tanpa sengaja.." ujar Taeyong pelan. "Kenapa kau diam saja? Yuta?" Panggil Taeyong karena Yuta tidak merespon ucapannya.

Yuta menoleh cepat ke arah Taeyong, "Tidak. Bukan apa-apa.. ayo cepat!" Yuta berjalan duluan meninggalkan Taeyong yang menatapnya aneh di belakang.

"Novel.. novel.. ah! Ini dia!" Aku mengambil salah satu novel usang yang ada di rak khusus novel.

Aku menatap halaman depannya sebentar, kemudian membawanya menuju tempat membaca yang berada di lantai atas. Aku melihat sekeliling, mencari tempat yang pas untuk membaca dan menemukan kursi kosong di dekat jendela di ujung ruangan.

"Hei, itu tempatku!" Seru seseorang dengan suara berat dan dingin yang membuatku menghentikan gerakanku secara refleks.

Aku menoleh perlahan ke arah sumber suara dan melihat 2 orang laki-laki yang kemungkinan adalah murid senior sedang berdiri menatap tidak suka ke arahku.

Sepertinya aku pernah melihat salah satu dari mereka..

"Kenapa diam saja? Sudah ku bilang itu tempat dudukku. Bisakah kau pergi?" Ujarnya lagi, kali ini suaranya jauh lebih dingin.

Aku tidak suka kekalahan, tetapi entah mengapa tubuhku gemetar dan lidahku kaku. Aku tidak dapat membalas kata-katanya, bahkan menatapnya terlalu lama juga tidak mampu. Jadi, dengan terpaksa aku melewatinya sambil menundukkan kepalaku.

"Hm? Tunggu dulu!" Ujarnya saat aku melewatinya.

Aku menghentikan langkahku, kemudian menoleh perlahan untuk menatap wajahnya. Ah.. rupanya dia. Senior paling populer dengan wajah dingin dan aura nya yang mengintimidasi. Oh Sehun dan.. seorang temannya yang tidak ku kenal.

Stone Head (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang