Rencana Yang Terlewat

3.7K 208 9
                                    

~~~•~~~

Gladi dan Deffen keluar dari persembunyian setelah dirasa aman.Lalu seorang pria jawa berlari kearahnya.

"Aduuh,piye iki to mas?", Pak Yusep memegangi kepalanya.

" Apanya yang piye iki?",Deffen kebingungan.

"Oh,nggak papa kok pak.Cuman pecah kacanya doang kok",Gladi meledek.

" Kenapa?kok bisa to mas?aduh dipecat aku iki siap siap",

Deffen tertawa.

"Tadi itu saya ndak dipanggil sopo sopo mas,mase bohong ya?", resah penjaga sekolah itu.

" Udah pak,Bapak yang tenang.Ini kesalahan saya.Kalo nanti Bapak dipecat,bilang saya aja ya",senyum Deffen.

"Ini kok banyak batu disini?ini juga anu opo mas?",

Gladi dan Deffen meninggalkan Pak Yusep seraya berucap bergantian,

" Ada tawuran dibelakang",

"Udah,Bapak jaga gerbang depan aja. Siapa tau ada yang ngelemparin batu lagi,haha",

Deffen dan Gladi sampai didepan ruangan TU, mereka masuk dan bertemu bu Ngatiyah didalam.

" Tidak sopan sekali kalian,masuk ruangan tidak mengucap salam",ibu berkerudung pink itu berdiri menyorot mata keduanya dengan tajam.Namun yang disorot,biasa saja.

"Ealah bu,boro boro salam.Ketuk pintu juga enggak", celetuk Deffen.

" Berani kamu ya!!kelas berapa kamu?",bentak bu Ngatiyah.

"Santai dong,bu.Kita cuman mau pinjem speakernya buat kasih pengumuman doang kok",

" Nggak boleh",

"Pelit", sindir Gladi.

" Bukannya kamu juga yang tadi mulangin anak anak!!??",

"Tidak punya santun sekali!!",

" Itu tadi bukan kita bu",bela Gladi.

"Loh,kalian kan juga masih disini.Artinya kalian yang melakukan",

" Itu yang nglakuin Roy,bu",enteng Gladi.

"Sama saja,itu teman kalian",

" Ya ampun bu,sekolah sampe sarjana nggak tahu perbedaan?sama aja dari mana?",heran Deffen tertawa.

"Intinya kita mau pinjem alat itu",

Ibu Ngatiyah hanya sendiri, tentu saja ia kalah tenaga untuk menghalangi dua murid cowok yang badungnya keterlaluan.Ditambah lagi usianya yang menginjak setengah abad.

~~~•~~~

"KENALIN!!HE IS ARZA ADIPATI", imbuh Daren.

Sepersekian detik,semua terdiam dan hanya ada pasukan SMA Ganesha yang berlari menjauh perlahan mendekati Arza.

" Tunggu apa lagi?Kejar!!",teriak ketua geng Muna.

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang