My Hero

227 6 2
                                    

          **CINTA DALAM SABAR**

Assalamu'alaikum.....
Yeee, aku up lagi nih guysss
So, happy reading 😊
And happy your day💞

       “Aku tak tau kenapa, namun
           hatiku berdebar saat 
                       melihatnya”

Pagi yang sangat cerah dimana seorang gadis berhijab tengah menatap indahnya pancaran sang surya melalui jendela kampus. Pikirannya melayang pada kejadian beberapa hari yang lalu. dimana ia hampir saja menjadi korban tabrak lari oleh seseorang yang tidak ia kenal. Namun untungnya seorang pria dengan sigap menarik pergelangan tangannya sehingga ia bisa selamat dan baik-baik saja.

Karna asyik melamun, Rania sampai tidak sadar jika salah seorang temannya tengah menekuk wajahnya karena panggilannya tidak mendapatkan respon dari sang pemilik nama.

“ ihhh, si nia. gue panggilin juga ga nyahut-nyahut”. Dan akhirnya ia memilih untuk menggejutkan si pemilik nama.

“ ya Allah oca, kok kamu kagetin aku sih, kalau aku jantungan gimana?” protes gadis berhijab itu karena merasa terganggu.

ya, dia Oca. teman sekaligus sahabat Rania. Dari mereka masih duduk di sekolah dasar ke duanya telah bersahabat. Walaupun terkadang Oca sangat lah usil dan juga cengeng, namun itu yang menjadikan Rania sangat meresa terhibur ketika sudah berada di dekat sahabatnya yang usil itu.

“habisnya, lo gue panggilin ga nyahut-nyahut” masih dengan gaya bibir yang di monyongkan  Oca menjawab protesan Rania.

“emangnya kamu manggil aku?” dan bukannya menjawab yang ada Oca malah pergi meninggalkan Rania yang masih merasa kebinggungan.

“Huff, pasti ngambek lagi deh” batin Rania pada diri sendiri.

Mau tak mau Rania mulai beranjak dari tempat duduknya dan menyusul Oca yang tadi mengarah ke kantin fakultas mereka.

Saat ini Rania tengah menempuh pendidikian di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Dan saat ini Rania  juga Oca sahabatnya, sudah berada di tingkat semester akhir yang mengharuskan mereka untuk menyiapkan skripsi. Dan menurut Oca, skripsi adalah salah satu hal yang paling ingin ia hindari. Namun tidak bagi Rania, karena ia sangat suka menulis dan juga ia sangat sering berkonsultasi baik dengan dosen ataupun seniornya.

“Oca, kamu aku cariin ternyata malah duduk di sini” seseorang yang di panggil namanya hanya menoleh tanpa mau menjawab seruan Rania.

“kamu ihh, kaya anak kecil. Ngambekan” masih tidak mau menyerah, Rania terus mengajak sahabatnya untuk berbicara dengannya.

“lo sih, gue panggil-panggil ga nyahut-nyahut”

“nah kan, nyahut juga akhirya” batin Rania dengan senyum di sudut bibirnya.

“yauda deh, aku minta maaf ya jangan ngambek lagi nanti hilang cantiknya”.

Oca adalah gadis cantik dengan kulit putih, dan juga di karuniai postur tubuh yang ideal dengan tinggi 157 dan berat badan 50. Namun Oca belum berkeinginan untuk berhijab. Dia berkata “aku belum siap, nanti aja ya, kalau udah mau nikah” dan yang Rania lakukan ia terus menerus menakut-nakuti sahabatnya itu dengan segala kemungkinan yang akan terjadi sebelum sahabatnya memakai hijab. Namun walau demikian yang di beri nasihat masih belum tergerak untuk menggunakan hijab.

“nanti aku mau bimbingan sama pak bambang, kamu pulang duluan aja takutnya nanti kelamaan kalau kamu nungguin aku”

“emangnya aku pernah mau nungguin kamu?, kamu kalau bimbingan itu lama banget, gatau deh apa yang di omongin, padahal pak bambang kan dosen paling killer yang ada di jurusan kita.” Rania hanya terkekeh mendengar jawaban dari sahabatnya.

“beliau sebenernya ga galak kok. Malah baik banget”

Oca yang mendengarnya hanya mendengus dan langsung beranjak dari duduknya karena sudah masuk jam kuliah.

Seperti yang ia katakan tadi kepada Oca, setelah jam kampus usai Rania langsung menuju keruang pak Bambang untuk bimbingan.

Sekitar setengah jam Rania berkonsultasi dan akhirnya ia selesai. Dan Alhamdulillah tulisan nya hari ini tidak banyak yang harus diperbaiki.

Dengan senyum yang terukir di bibir ranumnya. Rania berjalan menuju Masjid yang ada di lingkungan fakultasnya. Dan tak sengaja ia berpapasan dengan pria yang beberapa hari lalu menyelamatkannya.

“Ya Allah, kenapa jantungku berdebar sangat kencang?”
.
.
.
.
.

Ok, segini dulu ya sambungannya😊

Maaf nih ya kalau ada typo, dan tolong di tandain, biar bisa di perbaiki 😊

Jangan lupa votmennya guysss😘

CINTA DALAM SABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang