Sebutlah ini cinta

60 1 0
                                    

Assalamu'alaikum...

               Happy reading guys..

Waktu berjalan sangat cepat, menyisakan segala kenangan yang memang tak sepantasnya untuk di ingat. pengalaman buruk biarlah berlalu, toh dengan adanya pangalaman itu membuat kita makin tahu bahwa langkah yang pernah kita ambil sebelumnya itu bukanlah yang terbaik.

Senja sudah hampir tenggelam sepenuhnya. Namun Rania belum beranjak dari tempatnya. Menurutnya saat yang paling indah adalah ketika senja. bukan karena sebab apapun. Namun bagi Rania momen itu memang yang paling indah. Seindah perasaannya saat ini.

2 bulan berlalu sejak ia mengurus lelaki yang menjadi tunangannya itu. Dan hubungan mereka dari hari ke hari kian membaik. Tidak ada sebutan bapak atau anda lagi. Melainkan berganti menjadi “mas”. Sulit memang awalnya. Namun karena mamanya menuntutnya sehingga kini ia menjadi terbiasa.
Besok adalah hari wisudanya. Segala persiapan untuk wisuda telah rampung. Dan beruntungnya ia karena semuanya ia dapatkan secara gratis. Ia hanya perlu memposting yang ia kenakan dan mempromosikannya melalui akun instagramnya. Kalau orang bilang Endors.

Karena waktu telah menunjukan masuknya magrib. Rania beranjak dari tempatnya dan bersiap memelaksanakan salat magrib. Sebuah kewajiban yang tidak akan pernah ia tinggalkan. Mengingat salat adalah salah satu dari rukun islam sehingga haram bagi umat islam untuk meninggalkannya jika tidak ada sebab yang membolehkannya.

Saat ini Rania berada di kediaman mamanya. Karena di paksa sehingga Rania hanya bisa menurut saja. Setelah menyelsaikan salat dan membaca Al-Qur’an. Rania bergegas turun ke bawah untuk membantu sang mama untuk menyiapkan makan malam.

“kak, gimana persiapan wisuda kamu besok? Udah siap semua kan?” tanya Rosi. Mama Rania
“udah ma, mama tahu  sendiri dari seminggu yang lalu udah banyak banget yang nganterin baju-baju, tas, sepatu juga jilbab untuk Rania.”
“kamu udah pilih mana yang bakal kamu pakei? Itu banyak lho kak”
“alhamdulillah udah ma. Nanti rencana yang ga Rania pakai mau Rania pakai untuk photoshut aja. Sekalian promosiin.”
Begitulah Rania. Setiap minggunya pasti ada saja yang dikirim untuknya. Mulai dari baju, jilbab,sepatu,sendal dan lain sebagainya. Bermodalkan followers yang hampir 3 juta ia tak kalah seperti artis yang kebanjiran job promosi. Rania juga senang karena bisa membantu dan juga terbantu. Sudah hampir 3 tahun ia menerima job untuk endors. Dan alhamdulillan, hasil nya bisa ia tabung untuk keperluan yang lainnya.  
***
Hari yang telah di tunggu-tunggu oleh Rania dan juga teman-temannya akhirnya tiba. Degupan jantung seolah tak ingin berhenti, Rania terus saja berdoa agar ia menjadi sarjana dengan nilai yang memuaskan. Dan degupan jantung itu semakin bertambah ketika nama Narendra di sebut untuk naik ke panggung yang akan menjadi salah satu anggoga pelaksanaan wusuda.
“kamu yang tenang, Ra. Insyaallah hasilnya baik kok” kata nina. Salah satu teman Rania.
Rania sedikit sedih karena Ica,  yang notabenya adalah sahabat Rania tidak bisa menjalani wisuda bareng. Rania selalu mendoakan Ica agar dalam tahun ini dia juga bisa di wisuda. Rania berjanji akan selalu membantu jika Ica membutuhkan bantuannya.
Dan kini giliran nama Rania yang di panggil.
“MAURA RANIA NINGRUM, lahir di Bandung 21-januari-.... dengan predikat cumload .” tanpa terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya yang indah. Ia bahagia karena usahanya tidak sia-sia. Begitupun dengan orang tua Rania yang hanya bisa menangis haru saat mendengar nama putrinya di sebut dan mendapatkan predikat terbaik di angkatannya.
Saat diatas panggung, Rania langsung di hadapkan dengan Narendra. Lelaki itu terlihat sangat menawan gagah dan berwibawa. “kamu jelek kalau nangis” sebuah kaliamat yang berhasil membuat Raia menegakkan kepalanya dan setelahnya senyum manis yang ia dapatkan.
“selamat atas kelulusanya” Rania mengangguk dan memberikan senyum seadanya. Ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat. degupan di jantungnya seolah bertambah kencang ketika senyum Narendra terbit.
Acara wisuda selesai, kini saatnya Rania akan bertemu dengan keluarganya.
“papa” seru Rania ketik ia melihat papanya yang telah menunggunya.
“papa bangga sama kamu, semoga ilmu yang kamu dapat bermanfaat untuk dunia dan akhirat kamu” ucap reno. Yang tanpa terasa air mata bahaginya telah tumpah. Namun ia segera meyekanya.
“mama bangga kak” hanya itu yang dapat Rosi katakan. Selebihnya ia hanya bisa menangis bahagia.
Setelah ucapan selamat dari keluarganya. Tak lama kemudian orang tua Narendra datang menghampirinya dan memberika ucapan selamat.
Dan kini giliran teman-teman Rania yang datang menghampirinya.
“Rania.....gue happy banget. Selamat ya atas kelulusan lo” dia Ica. Sahabat Rania. Dengan sayang Ica memeluk Rania dan memberikan sebuket bunga krisan berwarna putih dan biru untuk Rania.
“makasih Ca, aku selalu berdoa untuk kamu semoga akhir tahun ini kamu bisa wisuda. Aku janji bakal bantuin kamu semampuku. Pokoknya aku mau kamu harus wisuda di tahun ini juga.” Ucap Rania  yang di angguki dengan semangat oleh Ica.
Bukan hanya keluarga dan teman dekat Rania yang datang ke acara wisudanya. Namun banyak dari pendengar dan juga junior Rania yang  datang untuk mengcapkan selamat untuk Rania. Bahkan ada seorang junior Rania yang bernama haikal yang dengan terag-terangan meminta foto bersama dengan Rania.
“terimakasih kak” ucap Haikal yang telah dapat foto bersama dengan Rania.
“cieee, pesona Rania sampai meluluhkan hati para junior kita” goda Ica yang hanya di tanggapi dengan dengusan oleh Rania.
“eh eh lihat tu, itukan pak Narendra. Tapi kok dia ngarah ke kita ya?” tanya Ica.
Mendadak Rania menjadi gugup dengan situasi ini.
“Rania, itu Narendra. Yuk kita foto bareng dulu” seru tente kinan yang berada tak jauh dari Rania.
“gua butuh penjelasan dari lo” ucap Ica. Ketika Rania akan berlalu.  

CINTA DALAM SABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang