Don't forget to votmen💙
____________
___________
_________
______
___
__Seperti hari-hari biasanya setiap malam minggu Rania akan selalu menjadi penyiar radio. Di temani dengan salah seorang seniornya yang sering ia panggil mas putra.
"Ra, siap-siap untuk pembukaan ya" seru Putra yang berada di sebelah Rania
"ok mas".“assalamu’alaikum warahmatullahin wabarakatu Skanisa Fm 107.7 FM Education Radio, selamat malam minggu sahabat kreatif, senang sekali barengan Rania bisa nemenin kamu lagi, di gelarannya In– Hitz Indonesia Hitz dari jam 8 sampe jam 10 malam nanti, buat sahabat edukasi bisa sharing ni bareng Rania di 0856-4326-xxxx, buat kamu yg pengen request lagu dan kirim salam buat temen, keluarga atau pacar kamu juga boleh, dan ini 1 lagu pertama buat kamu.”
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Bagi Rania untuk setiap malam minggu, ini adalah rutinitasnya. Namun ia senang karena bisa menghibur seluruh pendengar.“kamu udah mau pulang Ra?” tanya Mas Putra.
"ia mas, udah malem banget soalnya gak bisa mampir-mampir lagi".
Setelah berpamitan kepada seluruh kru yang bekerja Rania langsung menuju parkiran dan menjalankan mobilnya.
❤❤❤Dilain tempat seorang pria tengah memandang gelapnya malam dari luar balkon kamarnya. Ia teringat dengan ucapan mamanya beberapa menit yang lalu. Setelah mengantarkan Jenita pulang, kinan mama Narendra menelfon.
Flash back :
"hallo nak, kamu apa kabar? Udah lama kamu gak menghubungi mama dan papa”
“maaf ma, Rendra akhir-akhir ini banyak kerjaan di kantor”
"kamu selalu memikirkan kerjaan, sampe lupa kalau umur kamu itu udah pantes untuk membangun rumah tangga”
ini yang membuat Narendra malas menghubungi orang tuanya. Karena pembahasannya tidak akan jauh-jauh dari menikah.
“ma, mama tenang aja, aku udah siapin calon untuk jadi menantu mama” ucap Narendra setenang mungkin, karena kali ini ia sudah pasti dengan pilihannya.
“mama akan setuju kalau kamu mau menikah dengan calon pilihan mama dan papa” sahut Kinan dengan tegas.
"karena mama dan papa sudah tahu kalau kamu sekarang sedang dekat dengan model sexy yang suka memperlihatkan auratnya. Mama dan papa gak bakal setuju"
"ma, yang akan berumah tangga itu aku ma, jadi aku yang berhak menentukan pilihanku ma” jawab Narendra dengan nada frustasi
“sekali mama bilang gak ya engak. Mama sudah punya calon untuk kamu. Insyaallah dia baik agamanya dan yang pasti ia seorang muslimah”
"tapi ma...”
“gak ada tapi-tapian, minggu depan kamu pulang ke Bandung. Mama akan mengenalkan kamu dengan perempuan pilihan mama”
Flashback off...
Dan itulah yang sekarang Narendra pikirkan, ia sudah melamar Jenita. Namun dia tidak bisa membantah omongan mama dan papanya. Walaupun ia seorang yang tidak terlalu baik, tapi untuk urusan orang tua dia tidak akan membantah apa yang di perintahkan.
"arghhh" erang Narendra frustasi
❤❤❤
Rania tengah sibuk menyiapkan skripsinya. Karena beberapa hari lalu ia mendapat pesan dari Reno papa Rania yang menyuruhnya untuk pulang ke Bandung. Kata Reno ia ingin merayakan ulang tahun Rania yang ke 22 di Bandung.
" tumben-tumbenan papa mau rayain ulang tahun aku, biasanya juga Cuma kirim kado aja" batin Rania yang bingung karena mendapat pesan dari papanya.
"Rania, nanti acara ulang tahun kamu kita rayain di cafe langganan kita yuk" tanya Oca yang baru masuk ke kamar Rania, Yang kebetulan kamar mereka bersebelahan.
"maaf ca, papa aku nyuruh aku pulang ke Bandung. Makannya aku harus nyiapin skripsi aku, biar kekejar wisuda di bulan 2" jawab Rania dengan wajah sedih.
Oca yang mendengar jawaban Rania pun langsung memasang wajah kecewanya. Sebenarnya Rania paling tidak tega jika melihat wajah Oca yang sudah berubah begitu, namun mau gimana lagi, ia memang harus pulang.
"aku janji aku ga akan lama kok di Bandung" ucapku menyakinkan nya.
,❤❤❤,
.
.
.
.
.
.Yeyeyy,,,, akhirnya aku bisa update lagi😁😁
Kira-kira ada yang nungguin cerita ini ga ya??? (Kepedean lu thor 🙄)
Kalau ga ada yang nunggu juga ga papa deh....
Yang penting aku update hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM SABAR
Short StoryMungkin ini adalah sedikit cobaan yang akan membawaku pada kebahagiaan, atau bahkan kesengsaraan.