Pria tampan itu bertepuk tangan dengan sedikit kencang melihat bagaimana romantisnya pemandangan yang kini tengah terpampang jelas dengan tangan sang pria yang tengah menggenggam erat tangan sang wanita.
Ia berjalan mendekat sembari memasukkan satu tangannya ke dalam kantong celana bahan yang ia kenakan,
"Pantas saja Aylmer menyuruhku untuk membuatkannya surat gugatan cerai ,kukira ada apa namun ternyata istrinya berselingkuh dengan kakaknya sendiri" ucapnya dengan santai yang membuat Earnest emosi dan langsung mencengkram leher kemejanya erat yang malah membuat pria tadi tersenyum remeh,
"Shut up your mouth Vinson!"
"Why ? That's right huh?"
Earnest melepaskan cengkraman tangannya dan membuang napas secara kasar. Dia tau jika akan percuma jika melawan ucapan pria didepannya ini yang berprofesi sebagai seorang pengacara.
"Anda bersiap saja Mrs. Angel besok surat gugatan cerai akan berada di tangan anda" ucap Vinson sebelum berlalu pergi meninggalkan Earnest dan Angel.
Angel mengusak rambutnya kasar , bukan karena harta atau tahta dia menikah dengan Aylmer , jelas semua itu murni karena perasaan yaitu cinta.
Dan jika boleh dia akui , dia sangatlah menyesal karena harus membuat Aylmer frustasi akibat kehilangan bayi yang dia kandung. Sungguh , jika saja Angel tau jika menggugurkan anak yang ia kandung bisa berakibat sefatal ini , mungkin dia akan lebih memilih untuk meninggalkan pekerjaan bodohnya dan tetap mempertahankan bayinya dengan Aylmer.
Earnest menoleh dan mengusap pelan bahu wanita yang merupakan adik iparnya itu sekedar untuk menenangkan. Jika saja dia bisa mengatakan sekarang bahwa dia mencintai istri dari adiknya ini , dia sangat ingin mengatakannya , bahkan dia juga bisa menjamin kebahagiaan yang akan selalu dia berikan. Namun kembali lagi bahwa dia tidak bisa , dia terlalu takut jika nantinya perasaannya malah membuat jarak diantarnya dan Angel , dia tau dia pengecut tapi sungguh Earnest tidak ingin di benci oleh Angel.
"Kita pulang , aku akan membantumu" ucapnya kemudian menuntun Angel untuk keluar dari cafe dan masuk ke mobilnya , karena Angel datang ke cafe tadi hanya dengan berjalan kaki.
.
"Aku ingin bicara denganmu"
Aylmer mendongak dan menemukan sang kakak yang kini tengah menatapnya dengan tajam. Dahinya menyerngit namun dibibirnya tercetak seringaian karena dia tau apa maksud dari kedatangan kakaknya ini,
"Duduklah" jawabnya yang membuat Earnest berjalan menghampirinya ,
"Aku ingin berbicara serius denganmu ,ini ten-,"
"Tentang perceraianku dengan Angel?" sautnya dengan cepat yang membuat Earnest terkejut namun tetap menyembunyikannya dengan wajah dinginnya.
Aylmer menyeringai dan berganti menatap remeh pada sang kakak,
"Bagaimana? Bukankah itu bagus agar kau bisa memilikinya?" tanya Aylmer yang membuat Earnest menyerngitkan dahinya,
"Tidak perlu berpura-pura lagi , aku tau kau mencintai istriku kan ,jadi setelah kita bercerai kau bisa lebih leluasa memilikinya" sambungnya yang membuat Earnest kini membelalakkan matanya. Sangat terkejut karena bagaimana bisa adiknya mengetahui tentang perasaan yang bahkan sudah dia simpan selama bertahun-tahun ini?
"Tidak perlu terkejut , aku sudah mengetahuinya bahkan tadi Vinson bilang kepasaku bahwa kalian bertemu dan saling bergenggaman tangan , woww ,romantis sekali" tambah Aylmer lagi yang semakin membuat Earnest bungkam.