Kayonna menatap nyalang pada Aylmer yang kini tengah dengan santai menggenggam tangan Andara tanpa memperdulikan ocehan yang ibunya sejak tadi berikan. Andara menunduk , bukan karena dia takut namun dia terlalu benci untuk melihat wajah perempuan yang menyebabkan kehancuran hidupnya , dia sangat membencinya melebihi apapun.
"Kau,!" ucap Kayonna menunjuk ke arah Andara yang bahkan tidak mau menatapnya sedikitpun , "APA KAU TAK PUNYA MALU HAH?! KAU TAU AYLMER SUDAH PUNYA ISTRI KAN?! WHAT ARE YOU DOING BITCH!" sambungnya dengan teriakan yang mungkin saja bisa didengar oleh karyawan lain jika saja ruangan Aylmer tidak kedap suara.
"Jangan membentaknya mom , aku mencintainya" jawab Aylmer yang membuat Kayonna menoleh dan hampir saja menamparnya jika saja salah satu karyawan Aylmer tidak mengetuk pintu untuk meminta izin masuk ,
"Uhm , maaf Mr. , Mr. Jhonny sudah datang" ucapnya yang dijawab anggukan oleh Aylmer ,
"Jangan sentuh Andara sedikitpun mom , atau kau tau sendiri akibatnya" peringat Aylmer yang membuat Kayonna menganga tak percaya sedangkan Andara menyeringai dalam tundukannya.
Setelah pintu tertutup Andara pun mengangkat kepalanya dan bertukar tatap dengan Kayonna dan tersenyum miring ,
"Remember me Mrs.?" tanyanya yang membuat Kayonna menyerngit karena seingatnya dia bahkan baru bertemu dengan Andara kali pertama ,
"Apa maksudmu?" tanyanya tak mengerti ,
"Jangan mengataiku seorang jalang , Mrs. Kayonna , kau bahkan lebih rendah dariku dengan merebut suami orang dan lebih parahnya kau juga membunuh sang wanita yang masih mempunyai dua putri kecil , jadi bagaimana jika seandainya suamimu tau jika kau lah dalang kematian dari wanita tersayangnya?" tanya Andara yang membuat Kayonna membelalakkan matanya sebelum tangannya bergerak mencekik dan menubrukkan tubuh Andara ke tembok,
"Jadi kau anak jalang itu? Hah kau pantas mati" jawab Kayonna semakin mengencangkan cekikannya.
Andara tersenyum miring meskipun dia merasakan tenggorokannya kini sakit dan napasnya terasa hampir terputus.
Dor
Kayonna terperangah saat Andara diam-diam menembakkan satu peluru ke perutnya.
"Bagaimana ? Masih ingin membunuhku?" tanya Andara dengan remeh sebelum mencengkram dagu Kayonna dengan kencang tanpa menghiraukan ringisan sakit dari empunya.
"Akh-, sialan kau jalang!" umpat Kayonna sembari menekan kuat perutnya.
"Kau tau aku akan membuatmu tersiksa dan menghancurkan keluargamu secara perlahan ,aku akan membuat kau merasakan apa yang dirasakan oleh ibu dan adikku. Jadi tunggu saja ,perlahan namun pasti kalian akan lenyap satu persatu" ucap Andara kemudian menghempaskan cengkramannya dengan kencang yang membuat Kayonna semakin mengumpatinya.
Andara segera berjalan keluar dari ruangan Aylmer ,namun sebelum itu ia terlebih dulu mengacak-acak penampilnya.
Sedangkan itu Kayonna mengeluarkan ponsel dan segera menelfon bawahannya untuk menyusul dan memerintahkan seorang pembunuh bayaran untuk melenyapkan Andara secepatnya.
"Aku akan mengirimmu untuk secepatnya bertemu dengan ibumu , jalang!" ucapnya sebelum mencoba berdiri dan mengumpat kembali saat melihat baju yang ia kenakan ternoda oleh darah.
"Kau harus membayar untuk ini Andara" ucapnya lagi sebelum berpindah mendudukkan dirinya di sofa.
.