Langit yang begitu cerah dan cocok untuk mendukung melakukan kegiatan saat aku off kerja. Saat itu aku ingin renang sudah lama tak berenang dengan air yang dingin di salah satu daerah dekat rumah. Setelah cukup untuk berenang, sambil mengeringkan rambut duduk santai dipinggir kolam tiba-tiba feelingku menyapa ku lagi. Sering kali feeling ini selalu melibatkan dan dilibatkan dalam diriku. Tiba-tiba ada angin lewat ditelinga ku hembusan yang dingin sekali dan cepat. Ia membisikan ku "Dia akan datang, dan akan bertemu denganmu. Dia akan berjalan melewati di hadapanmu". Aku pikir "Dia" sosok siapa yang angin maksud. Dan aku membalas bisikan angin "Mana mungkin dia ada disini, tapi siapa dia?" Jawabku dalam hati.
Beberapa menit kemudian ternyata benar hembusan angin mengatakan dengan jujur padaku.
"Hei Nja, kaya familiar lihat muka tuh orang tapi siapa ya" Ujar Ridho sambil menepuk lengan ku
"??? Siapa sih yang kamu maksud itu?" Ujarku terheran-heran
"Coba tengok pelan-pelan" Ujar Ridho mendorong muka ku untuk menengok
"Siapa sih? Mmm.. , wait wait pernah kenal deh" Ujarku kaget dan berpikir sosok yang lewat
"Eh, itu kan Bagus.. eh bener nggak sih? Nggak mimpi kan aku?" Ujar ku mencoba mengingat sosok itu
"Oh benar dong dugaan ku kalo itu tadi bagus" Ujar Ridho sambil main handphone"Eh, iya beneran itu ternyata kamu" Teriak ku dalam hati sambil mencubit pipiku ternyata benar aku tidak lagi sedang mimpi. Mungkin saat ini langit mendukung untuk bertemu sama kamu di waktu yang tepat dan tak ada sebuah perjanjian. Mungkin langit setuju adanya aku dan kamu. Terima kasih, selama 2 tahun semenjak kita tak berjumpa dan akhirnya berjumpa disaat-saat yang tak terduga.
Anehnya aku hanya terdiam dan terpaku dan tak bergerak sama sekali, begitu juga kamu diam ditempat dudukmu dan kamu belum mau untuk berenang mungkin kamu juga berpikir sama sepertiku. Padahal ajakan kakakmu untuk lekas berenang ternyata menghiraukan ajakan nya. Setelah lulus sekolah tak tampak lagi wajahmu. Benar dugaan ku, kamu juga kaget kan. Terima kasih semesta engkau telah mempertemukan aku dan dia. Semakin sayang aku padamu semesta.
Meski aku hanya diam diri. Tapi percayalah saat itu aku hanya bisa memandang mu dari jauh, aku juga tidak mau membuang kesempatan ini. Dan aku memastikan pada diriku kalau didepan pandangan ku itu seseorang yang dulu pernah aku suka di masa putih abu-abu. Meski awal nya hanya bercanda sama teman. Lucu ya, kamu suka dia , dia masih sayang sama mantan nya. Hahaha...
Dari lamunan ku, temanku mengajak untuk segera bergegas balik. "Jangan balik dulu dong, aku ingin disini sebentar meski hanya melihat dia" batin ku berkata .
"Ayo balik" Ujar Tanti
"Oh ya bentar" Ujarku sambil menata barang ke tas ransel
"Ayo foto-foto dulu lah" Ujar Ridho
"Oke, diatas sana bagus. View' nya oke" Ujar Tanti
"Alhamdulillah.." Batin ku sambil senyum - senyum nggak jelas sendiriSudah berada diatas, rasa nya aku merasa ada yang sedang memandang ku. Canggung rasa nya, tapi aku abaikan. Biar nggak terlalu percaya diri.
"Ayo Nja fotoin aku dong disini pakai HP kamu" Ujar Tanti sambil menaruh tas
"Eh, iya iya.. 1..2..3.. Oke, lagi nggak?" Ujarku
"Lihat bentar, agak kesini kaya nya bagus" Ujar Tanti
"Oke.. 1...2...3... Bagus ini, view kolam renang nya dapet" Ujarku sambil motret dan mata ku sambil menuju ke arah seseorang yang ada dibawah. Dan iya, dia sedang memastikan dan memandangi aku dari bawah. Dan tetap duduk ditempat yang sama.
"Eh, dia dari tadi ngelihatin kamu lho mbak" Ujar Ridho
"Apaan sih, nggak mungkin lah" Ujarku mengelak
"Beneran dari tadi dia melihat ke arah kita mulu , nggak salah lho penglihatan ku" Ujar Ridho
"Siapa sih yang kalian maksud itu? Mas-mas yang tadi? Emang siapa sih? Gebetan kamu Nja?" Ujar Tanti kepo
"Dulu sih" Ujar ku bete
"Tak panggil ya, nama nya siapa? Ben ngerti cah e" Ujar Tanti logat Jawa keluar
"Wes toh ra usah dipanggil, Ojo ngisin - isini. Ben jarno" Ujar ku double bete
"Iyowes, njao nang kene rodo suwi ta? Ben tuwuk nyawang mas e?" Ujar Tanti menggoda ku
"Halah, wes ayo bali. Males aku" Ujarku sambil berjalan ke arah parkir sepedaDisaat arah pulang mampir makan sate tahu dan es ketan sekalian istirahat sebentar. Sambil minta kirim foto dan berbincang-bincang.
"Emang e iku mau sopo sih?" Ujar Tanti masih kepo
"Gebetan senja jaman putih abu-abu kae" Ujar Ridho sambil makan sate tahu
"Sak sekolahan ro kene ra? Kok ra tau tumon aku?" Ujar Tanti
"Hm.. Iya satu sekolahan sama kita dulu" Ujarku masih bete
"Kakak kelas?" Ujar Tanti
"He'eh" Ujar RidhoDan entah kenapa sampai ke rumah pun aku masih bilang terima kasih pada semesta, rasa nya sudah lama tak berjumpa dan bisa berjumpa lagi itu menurutku sebuah keajaiban dari semesta.
Dan, aku bercerita ke teman kerjaku saat tidak ada kerjaan sama sekali.
"Menurut kamu bagaimana mbak, kita nggak pernah komunikasi, kita udah lama nggak berjumpa. Terakhir jumpa saat lulusan dia setelah itu tidak ada tanda-tanda dia lagi. Dan kamu ketemu di satu kolam renang?" Ujarku sambil bercerita menggebu-gebu
"Bentar, ini yang mana? Soalnya gebetan kamu itu banyak" Ujar May sambil makan siomay
"Ini aku belum cerita ke kamu, ini yang satu nya" Ujar ku
"Udah lama nggak ketemu, terus nggak sengaja ketemu. Dan ketemu nya di satu kolam renang yang sama??? Itu sebuah keajaiban bukan Nja?" Ujar May
"Gimana gimana???" Ujarku menyimak
"Jadi, gini lho. Di daerah sana kan banyak tuh kolam renang ya kan. Tapi kok bisa itu lho kamu sama dia ketemu di kolam renang yang sama. Dunia itu sempit ya, buktinya kalian bisa berjumpa disatu tempat yang sama" Ujar May
"Mmm... Iya juga sih, tapi masih nggak menyangka aku" UjarkuDisaat kita ingin berjumpa seseorang yang dulu pernah singgah, semesta pun setuju dan merencanakan skenario nya untuk kita bertemu dengan seseorang di masa lalu.
Tapi, meski kita hanya bertemu belum tentu kita bisa bersatu. Memang semesta ingin mempertemukan kita, tapi tidak untuk bersatu. Dan itu nggak masalah buat aku, yang terpenting aku bisa bertemu dengan dia. Siapa tahu waktu yang akan datang kita akan sering bersua dan akan menjadi teman akrab.Terima kasih, atas pertemuan nya.. aku sayang kamu. Semesta.
Maaf baru up lagi, semoga suka dengan ceritanya.. tapi kalo ada yang sama seperti senja berarti kita sehati dong hehehe...
Salam dariku, yang pernah berjuang sendiri
Mmwah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Senja
Документальная прозаHujan, Senja & Kenangan satu paket komplit yang ringan diucap tapi berat untuk dilupakan