Gerimis hujan dari langit jatuh ke bumi perumpamaan sudah terbang tinggi jatuh bertubi-tubi. Gambaran perasaan yang akhir-akhir ini aku terima. Aku binggung ini yang salah aku atau kamu ? . Kalau aku salah dimana letak kesalahan aku, apa yang perlu ku perbaiki. Mungkin keseringan aku jatuh bangkit jatuh bangkit lagi dengan perasaan. Ketika aku ingin berubah mindset dan pandangan, kenapa sering ada cobaan? Ya iya lah ada cobaan kan mau naik kelas, kalau g ada cobaan bagaimana bisa semesta menguji kamu?. Semesta menguji ku dengan ada seseorang yang tiba-tiba datang dan ingin mengoyah kan tujuan ku, belum bersua hanya via dunia maya tapi terasa sudah dekat seperti teman. Beda usia, beda kota, beda pandangan, beda menyikapi, tapi satu yang sama. Sama-sama orang Indonesia. Heuheuheu... Becanda.
Pertama kenal lewat dunia maya, minta nomor whatsapp, basa basi untuk perkenalkan dan mencari bahan obrolan, semakin kesini semakin tahu meski belum pernah bersua dari bahasa obrolan chat dalam hati aku batin ( ini orang mau mengoyah kan tujuan ku ). Saling semangat untuk kerja hari ini atau untuk jadwal kuliah. Masih wajar menurut ku, tapi yang semakin gak beres. Sudah ku sudahi. Tapi sebelum ku akhiri. Aku mengerti dia baik orang nya, orang yang pekerja keras, sayang dengan keluarga dan jarang untuk main. Kebalik dengan aku yang nota bene nya nggak bisa diam di rumah, jelajah ke alam atau hanya pergi kemana meski sebentar. Pandangan dia dan aku sangat berbeda. Tapi menurutku pandangan beda wajar lah. Sering debat. Tapi aku punya rasa ingin tahu yang tinggi, ya betul. Yakin dia belum punya pasangan? Posisi kerja nya seperti itu? Sering posting status foto cewek bidan? Ya kali aku nggak sadar diri. Dan aku mulai, oke kamu mau mempermainkan saya? Sok silakan permainan mu seberapa jauh. Jika kamu lengah disitu saya akan akan mempermainkan mu balik. Jangan pernah mempermainkan aku, apalagi dengan perasaan. Kamu jadi calon target aku yang ke 2 . Orang yang pertama mempermainkan perasaan aku saja juga pernah. Ketika diusik siapa yang tidak terganggu? Pasti terganggu.
Dan aku ingat, awal kenal ini cuman buat temen kalo pas main lagi. Saat itu tiba-tiba ada notif, tiba-tiba dia ngajak nonton film sebenarnya sih udah lama untuk nonton mungkin baru ini dia lagi nggak sibuk, ku iya kan akhirnya. Jadwal tayang udah turun dan aku butuh jawaban dari dia. Ya kalau memang tidak bisa aku bisa nonton sendiri karena aku nggak mau ketinggalan di film genre yang aku suka. Dia jawab singkat dan alasan yang menurut aku nggak masuk akal. Lain kali nggak perlu ngajak atau janji. Kalau ingkar janji yang rugi siapa?. Dan akhirnya segera ku bereskan ini, ini nggak beres. Sudah cukup perhatian dan pengertian dan dimengerti nya. Lebih baik menjadi diri sendiri. Seharusnya dia mendukung apa yang aku lakukan, hobi dan kegiatan yang menurut aku masih dalam batas wajar. Aku langsung bergerak cepat. Aku tak mau berlarut lagi dengan situasi seperti ini. Meski sering jatuh bangkit jatuh bangkit ini sebuah cerita yang bakal ada hikmah nya. Awal nya dia yang ingin berkenalan dan menyimpan nomor ku. Aku ingin dia yang mengakhiri dan menyudahi dan ia sadar diri.
Hitungan untuk saling kenal kurang lebih 9 bulan. Tapi aku sudah menghilangkan pikiran dan perasaan yang tanpa sengaja masuk. Tidak butuh waktu lama dua minggu sudah hilang itu perasaan dan pikiran untuk dia. Menurut ku, ini waktu yang sangat cepat dari sekian banyak perasaan ku yang sering dipermainkan, hanya dibuat singgah sebentar, atau hanya di zona nyaman.
Untukmu, kita memang belum pernah bersua sama sekali. Lain kali jangan pernah mempermainkan perasaan seorang perempuan.
Untukmu, meski kita bisa dibilang dekat kota nya hanya butuh waktu kurang lebih 1 jam. Tapi kita butuh waktu untuk sendiri dan menjauh.
Untukmu, meski kita beda usia yang hanya bertaut 4 tahun tapi tak masalah. Aku suka kita sering bertukar pikiran dan debat hingga ke akar-akarnya. Meski kadang pendapat ku tidak terlalu dalam.
Untukmu, terima kasih kita bisa kenal kurang lebih 9 bulan dan ini pertama kali nya aku berteman dengan teman di dunia maya dan masuk ke obrolan yang pribadi.
Untukmu, lekas selesaikan kuliah mu dan lancar untuk sidang nya.
Untukmu, lancar tes kesamaptaan nya. Jika kamu bersungguh-sungguh, semoga tak sia-sia.
Untukmu, jika sudah serius dengan seseorang segera beri kepastian dan bukti. Jangan pernah beri gantung perasaan lagi.Sudah cukup,
Kamu harus pulang ke rumah,
Ya, rumah untuk singgah di akhir perjalanan mu.
Rumah mu bukan aku, rumah mu seberang kota sana. Atau mungkin satu kota dengan mu.Maaf, aku akhiri terlebih dulu. Jika menunggu kamu yang mengakhiri mungkin terlalu lama.
Perasaan yang pupus dan layu seperti bunga yang sudah lama tak diberi asupan nutrisi. Meski pupus tak masalah, yang terpenting aku tidak terjebak di masalah seperti ini. Meski tidak banyak yang kuceritakan, sebenarnya masih ada poin-poin yang lain. Tapi biar aku saja yang menyimpan dengan rapat.
Bertepuk sebelah tangan lagi, sudah biasa. Hehehe..
Jadi langganan ya, sabar ya senja. Suatu saat nanti. Ada seseorang yang benar-benar ingin menghentikan petualang nya, dan akan singgah di rumah. Ya, rumah itu kamu senja.Senja. Kamu kuat.
Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk mampir, dan membaca.
Semoga senang. Ya meski akhirnya belum menemukan cerita yang bahagia di lembaran perjalanan senja.See you again gaes, kritik dan saran sangat ditunggu.
Salam dariku yang pernah berjuang sendiri
Mmwah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Senja
Non-FictionHujan, Senja & Kenangan satu paket komplit yang ringan diucap tapi berat untuk dilupakan